this is a verification file Hospital Ship Episode 37 Part 2 - Layar-Sinopsis
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hospital Ship Episode 37 Part 2

Episode 37 Part 2

All images credit and content copyright: MBC


Akhirnya direktur datang dan mengatakan “kita tidak akan menyerah” kemudian direktur bertanya kepada Eun Jae “kau tidak menyerah, kan?” Eun Jae sangat terkejut dengan keputusan direktur. Direktur meminta Eun Jae untuk segera membawa pasien ke ruang operasi, karena Ruang Operasi sudah terbuka lebar untuknya. Hyun dan perawat Pyo sangat lega.
Dr. kang mengatakan bahwa dia susah memanggil dua dokter anestesi dan dokter Myung yang akan memhgambil donor dan dokter Song Yang akan melakukan transpalntasi. Eun Jae sangat berterima kasih kepada direktur sampai matanya berkaca-kaca karena bahagia.
Direktur mengatakan “akulah yang harus minta maaf, segera pegri dan lakukan operasinya, mari selamatkan pasien dan bicara nanti” Eun Jae pun mengerti. Jae Geol tersenyum bahagia dan pergi bersama sang ayah.
Dr. kang mengatakan bahwa kita akan memindahkan pasien ke ruang operasi dan meminta yang lain untuk bersiap-siap.

Sebelum Eun Jae pergi, pak Cho meminta Eun Jae untuk tidak mengatakan apapun dan memintanya untuk melakukan yang terbaik untuk pasien. Pak Cho tahui bahwa Eun Jae lebih baik dari siapapun, jadi pak Cho mempercayakan semuanya kepada Eun Jae dan menunggu hasil terbaik. Perawat Pyo meyakinkan Pak Cho bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Ketika Eun Jae keluar dan berjalan menuju ruang operasi, Hyun menyemangatinya dan memegang tangan Eun Jae dengan penuh perasaan. Hyun juga mengingatkan kembali untuk tidak memikirkan hal lain saat melakukan operasi. Eun Jae paham dan dia pun pergi untuk bersiap.

Hyun Sedang berjalan di lorong rumah sakit, dia melihat ibu bayi keluar dari ruang NICU dalam keadaan lemas dan sangat pucat, dia pun langsung menghampirinya karena ibu bayi hampir pingsan, Hyun menahannya dan bertanya “apa kau sakit? Badamu sangat panas” dia tidak menghiraukannya dan pergi begitu saja.
Tiba-tiba dia pingsan dan Hyun langsung menyadarkannya namun belum sadarkan diri juga, ibunya datang dan sangat khawatir melihat putrinya jatuh pingsan.

Hyun membawa pasien ke ruang perawatan. Dr. Kang datang dan bertanya “siapa dia?” Hyun mengtakan bahwa ini pasien yang melahirkan di Rumah Sakit Kapal, Hyun Mengatakan bahwa nafas dan denyut nadinya baik-baik saja tapi demamnya sangat tinggi.
Dr. kang pun langsung mengecek suhu tubuhnya, suhu tubuh pasien sangta tinggi hingga mencapai 38.5 derajat dan tekanan darahnya 85 diatas 60. Kemudian dr. kang meminta perawta untuk memberikan infusan agar pasien tidak dehidrasi dan melakukan pijatan lakohol untuk menurunkan suhu tubuhnya. Ibu pasien tak henti menangisi putrinya.

Dr. kang sangat lelah karena hari ini begit banyak kejadian di RS Geoje Jeil, Hyun pun bertanya “memangany UGD ini pernah sepi?” dr. kang membenarkan perkataan Hyun, dia juga berharap semuanya berhasil untuk dokter Song “aku bahkan tida tahu mana yang benar dan salah sekarang. Beberapa pasien berubah begitu operasi selesai dan mereka pikir mereka aman.  Mereka melihat pasien sedang di tangani oleh para perawat.

Di ruang operasi, semua perawat sedang mempersiapkan untuk operasi. Eun Jae belum masuk dan melihat kondisi pasien dari luar. Di ruang operasi jug ada perawat Pyo yang sudah berbaring untuk melakukan donor hati, dia juga menyemangati Eun Jae yang akan melakukan operasi, Eun Jae tersenyum dengan mata berkaca-kaca.

Eun Jae dan dr. Myung sedang mensterilkan tangannya. Dr. Myung bertanya “bisakah kau melakukannya?” Eun Jae mengatakan “aku rasa sulit” jawaban Eun Jae itu tak seperti biasanya. Dr. Myung merasa kalau Eun Jae takut, dia juga mengatakan meski begitu kita harus melakukannya dengan baik.
Eun Jae : ini adalah nasib seorang ahli bedah.
Dr. Myung : kita harus tetap kuat. Aku akan membantumu begitu aku selesai.
Eun Jae meminta dr. Myung untuk merawat Pyo dengan sebaik-bainya. Dr. Myung pun pergi lebih dulu, namun Eun Jae masih merenungi sesuatu.

Eun Jae sudah siap untuk mengoperasi, dia dibantu perawat membersihkan tangannya, Eun Jae terus menatap pasien yang akan diopersinya.

Ketua Doongsung sedang melakukan spa, pengawalnya memberitahu bahwa Eun Jae sedang melakukan operassi sekarang, ketua pun langsung bangun dan bertanya “apa yang sedang dilakukan Eun Jae? Siapa yang menyuruhnya melakukan operasi? Siapa yang memberinya izin?”
Ketua terus marah-marah dan meminta dia untuk menjawab pertanyaannya dan jangn memperlakukannya sepperti orang bodoh. Pengawalnya minta maaf dan akan segera mengambil tindakan dan silahkan anda melajutkan pijatannya. Ketua menghempaskan handuknya ke pengawal karena sangat marah.
Direktur memintanya jangan memberitahu apa yang harus dilakukannya. Ketua teriak-teriak “apa kau memandang rendah padaku? Apa kau ketuanya?”.

Pengawalnya yang lain datang dan memberitahu ketua bahwa direktur Kim datang. Direktur Kim un langsung menyapanya. Ketua jang dengan sombongnya berkata “kudengar kau membiarkan sesuatu yang menarik terjadi”.
Direktur : ini lebih seru dari apa yang paling menarik. Menyelamatkan pasien menggairahkan bagi para dokter, itu sangat menggairahkan, pak.
Kemudian direktur mengemalikan surat perjanjian yang asli antara RS Geoje Jeil dengan Group Dongsung. Ketua Jang terkejut dan bertanya “apa maksudmu?”
Direktur mengatakan bahwa mereka ingin mengakhiri kesepakatan tersebut. Para pengawal terkejut dengan keputusan direktur Kim. Ketua Jang meyakinkannya “tidakkah kau takut dengan apa yang mungkin terjadi sebagai konsekuensinya?”.
Direktur : maukah kau merobeknya sendiri? Ataukah aku yang harus menyingkitkannya?
Ketua Jang tak mengatakan apapun dan malah menatap direktur Kim dengan penuh kekesalan.

Direktur Kim keluar dari villa ketua Jang, dia melihat surat kesepakatan tersebut, kemudian dia merobek surat kesepakatan tersebut tanpa penyesalan di wajahnya, dia melemparkan robekan kertas itu ke udara. Akhirnya dia merasa lega karena telah mengakhiri perjanjian antara RS Geoje Jeil dan Doongsung Group

Ketua jang marah besar dan meminta bawahannya untuk menghancurkan mereka entah itu Eun Jae atau RS Geoje Jeil, ketua jang ingin mereka semua hancur. Pengawal mengatakan bahwa mereka sudah menjadwalkan konferensi pers besok. Ketua Jang masih sangat marah dan bertanya “untuk apa?”
“kita selalu bisa menemukan sesuatu untuk bissa mengkritik organisasi manapun. Meski bukan masalah serius. Kita bissa membuat rumah sakit tersebut tampak tidak bermoral”.
Ketua Jang : tidakkah kau melakukan sesuatu pada Song Eun Jae?
“tentu saja kita akan melakukannya, kita akan meminta wartawan bertanya tentang Hwang In Kyung. Kita akan memutar video bayi yang nyaris tidak bernafas dengan banyak tabung terpasang. Para pers akan lebih mengritik Song Eun Jae”.
Ketua Jang merenungi pendapatnya dan sepertinya dia setuju dengan apa yang di ajukan pengawalnya tentang Song Eun Jae.

Operasi istri Pak Cho sedang berjalan, Eun Jae begitu telaten mengoperasi pasien, dia juga dibantu banyak dokter dan perawat.

Dr. kang sedang melihat proses operasi yang dilakukan Eun Jae. Direktur juga datang kesana dan melihat berlangsungnya operasi. Dr. kang mengatakan bahwa operasinya berjalan dengan baik.
Dr. kang : ketua jang kita akan mundur dengan muddah.
Direktur : dia akan berusaha mengancam kita.

Hyun, Jae Geol dan Joon Young sedang menunggu operasi selesai. Jae Geol mengatakan, mungkin perang yang sesungguhnya baru dimulai sekarang”.
Joon Young : apa yang kau maksud dengan perang? Bukankah suart perjanjiannya sudah hancur? Doonsung Group belum menginvestasikan apapun di RS Geoje Jeil.
Hyun : mereka akan berpikir kalau kita merusak rencananya. Jika RS sebagi basis hilang. Pelayanan medis jarak jauh tidak akan berfungsi.
Jae Geol : ini akan membuat Doongsung Group prustasi untuk mendapatkan uang.
Joon Young : apakah RS Jeil akan menjadi muusuh Doongsung Group?
Jae Geol : ini speerti David dan Goliat. Oh Ya dr. Kwak. Bukankah seharusnya kita punya batu?
Hyun kaget : batu ?
Jae Geol : iya batu.  Kita harus menembakkan ketapel seperi David.
Joon Young : Hyung. Bukankah aku sudah memperingatkanmu? Gunakan bahasa yang lebih sederhana.
Jea Geol : apa kau pernah bertemu dengan Hwang In Kyung?
Hyun mengangguk Ya. Jae Geol memperjelas maksudnya “maksudku bukan kontak mata, apa kau sudah menanyainya? Belum kan?
Hyun : aku mencoba.
Jae Geol : tapi?
Hyun mengatakan bahwa bayinya sedang sakit dan hari ini Hwang In Kyung juga sedang sakit. Jae Geol merasa semua itu membuatnya frustasi. Dia meminta Hyun untuk mendengarkannya dengan baik “jujur. Karena dialah semuanya dimulai. Hwang In Kyung membuat dokter Song digugat. Kemudian wartawan mulai mengejarnya dan semua masalah terjadi. Bagaimana mungkin seorang wanita memulai ssemua ini?”
Hyun : memang tida mungkin. Ada seseorang dibelakangnya.
Joon Young : Siapa? Apa maksudmu Doosung Group?
Hyun : itu kemungkinan besar. Dokter Song berbicara tentang pengacara jo yang membela Hwang In Kyung. Dia mengkhususkan diri dalam undang-undang ketenagakerjaan, bukan malapraktik medis. Dia bekerja untuk Doosung Group saat terjadi pemogokan.
Jae Geol : mereka memberinya pengacara. Mereka mungkin berjanji untuk membayarnya jika ini berhasil. Itulah kenapa, dia melakukan ini kepada Dokter Song yang menyelamatkan anaknya. Dia menerima tawaran mereka.
Jae Geol menyarankan untuk melaporkannya ke wartawan, tapi Hyun membantahnya karena mereka tidak punya bukti. Jae Geol berkata “apa mereka punya bukti untuk menuntut dokter Song? Mereka kan juga berasumsi”.
Menurut Hyun itu adalah pendekatan yang salah, tapi menurut Jae Geol mereka tidak boleh diam saja dengan masalah ini.
Hyun : bagaimana jika itu tidka benar? Bagaimana jika semua yang kita asumsikan itu salah? Apa yang akan kau lakukan jika semua yang kita lakukan itu salah? Punya anak yang sakit cukup sulit baginya. Kita tak bisa menyakiti sang ibu lagi.
Jae Geol : apa kau tahu bagaimana david menang dengan ssebuah ketapel? Itu adalh waktu yang tepat, ini karena waktu yang tepat.
Hyun : periksa kebenarannya lebih dulu. Hwang In Kyung juga seorang pasien sekarang. Aku akan bicara dengannya begitu dia sembuh. Biarkan aku yang mengurusnya sendiri.
Jae Geol mengatakan bahha kita tidak punya banyak waktu dan mungkin saja mereka akan menyerang kita besok pagi. Hyun mengetahui semua hal itu.
Jae Geol : sungguh? Apa kau benar-benar tahu akan hal itu?
Hyun mengangguk Ya, dan Jae Geol pun meminta Hyun untuk memcobanya karena itu kesempatan terakhirnya dan jika metode Hyun tidak berhasil, Jae Geol akan melakukan caranya sendiri. Dan Hyun pun setuju dengan apa yang dikatakan Jae Geol.

Hyun berjalan menuju lobi RS. Hyun menyapa mereka yang ada di lobi, dokter anak mengatakan bahwa dia juga menerima panggilan darurat. Dr. kang memberi Hyun secangkir kopi dan memberitahunya bahwa itu dr. Lee yang membelikannya, Hyun pun berterima kasih.
Dr. Lee : kudengar kau merawat mamanya si bayi.
Hyun : ini bukan apa-apa. Yang kulakukan hanya membawanya dari koridor.
Dr. Lee : dr. Kwak kau sangat keren sekali. Saat walinya sangat tidak berperasaan. Bagaimana kau bisa merawat bayinya dengan baik?
Dr. Kang : dia seperti malaikat.
Tiba-tiba dr. Lee mendapat panggilan dari ruang NICU, dia menadpat panggilan bahwa kondisi Hang Sol semakin memburuk. Dr. Lee pun langsung berlari menuju ruang NICU. Hyun berteriak menanyakan kondisi Han Sol tapi dr. Lee tak mendengarnya. Dr. Kang meminta Hyun untuk kesana dan mencari tahu.

Saturasi oksigen Han Sol menurun drastis (85). Dr. Lee mengatakan bahwa waktu kapiler adalah lima detik (waktu transit kapiler: kecepatan aliran darah). Dr. Lee meminta perawta untuk menyuntikan epinephrine (epinephrine: obat yang digunakan untuk oenyuntikan pembuluh darah dalam pengobatan hipersensitivitas akut).
Namun itu semua tidak bekerja. Hyun memberitahu dr. Lee bahwa detak jantung bayi menurun 60. Dr. Lee pun langsung memulai kompresei (kompresi: proses pemampatan gas sehingga tekanannya lebih tinggi daripada tekanan semula) dr. Lee terus menekan dada bayi namun itu semua tidak bekerja dan hanya menyiksa bayi.
Hyun menyarankan untuk memakai ECMO (ECMO: teknik bantuan hidup sementara untuk membuat pasien hidup ketika jantung atau paru-parunya berhenti berfungsi) karena ini akan membantu menstabilkan kondisi bayi.
Dr. Lee mengatakan bahwa RS Geoje Jeil tidak memiliki ECMO. Hyun mulai panik (kita tidak memiliki ECMO?)
Dr. Lee : benar, kita harus memindahkan ke RS yang memiliki alat tersebut dan kita hanya memiliki waktu satu setengah jam. Apa kau pikir bayi ini bisa bertahan selama itu? Apa menurutmu ini yang terbaik untuknya? Maaf tapi tidak ada lagi yang bisa kita lakukan. Kita telah melakukan semua yang kita bisa lakukan dengan ilmu pengetahuan.
Hyun dan dr. Lee terus melihat monitor pemantau kinerja jantung dan fungsi lainnya di dalam tubuh bayi. Hyun berkata “kalau begitu kenapa kita tidak mencoba cara yang lain? Jika kita telah melakukan semua yang bisa kita lakukan dengan ilmu pengetahuan. Kita harus mencoba sesuatu yang kita bisa lakukan sebagai manusia. Mari kita mencoba berdoa”
Dr. Lee terkejut dengan kata-kata Hyun “berdoa? Dokter Kwak, jangan bilang....”
Hyun : tolong biarkan aku melakukannya. Jika ada sesuatu yang bisa aku lakukan sampai akhir, aku ingin mencoba semuanya.
Hyun memohon kepada dr. Lee untuk membiarkan dia melakukannya. Dr. Lee pun mundur dan Hyun membuka jasnya dan meratapi Han Sol.


2 comments for "Hospital Ship Episode 37 Part 2"

Kode Iklan Atas

Kode Iklan Tengah 1