this is a verification file My Mr. Mermaid Episode 10 Part 1 - Layar-Sinopsis
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

My Mr. Mermaid Episode 10 Part 1

Episode 10 Part 1

Yun Duo berjalan keluar dari kantornya, dia pergi untuk pindahan ke rumah baru yang direkomendasikan Qi-Ruifeng.

All images credit and content copyright: Hunan TV


Lin Zi mengejar Yun Duo, dia menawarkan diri untuk membantu Yun Duo memindahkan barang-barangnya, Yun Duo menolaknya karena dia merasa bisa melakukannya sendiri.
Lin Zi : kau sudah menemukan tempatnya?
Yun Duo : ya, nanti siang aku ijin untuk pindahan.
Lin Zi : mengapa kau memutuskan begitu cepat. Apa kau tidak ingin melihat-lihatnya lagi?
Yun Duo : tidak perlu. Temanku yang membantu mencarikannya, dan itu sudah pasti aman.
Lin Zi : tidak apa, aku akan membantumu melihat-lihat rumah. Aku ahli dalam melihat rumah. Aku punya pengalaman.
Yun Duo : berhenti. Kau tiba-tiba bersikap penuh perhatian, jangan kira aku tidak tahu apa yang kau pikirkan. Jika aku tidak salah tebak, kau pasti ingin menggunakan alasan membantuku pindah rumah untuk mangkir dari pekerjaan. Jangan memikirkan akan hal itu, guru sun cukup sibu, pergi dan bantu dia.
Lin Zi ingin mengatakan sesuatu, tapi Yun Duo tidak membiarkannya bicara dan menyuruh Lin Zi untuk cepat-cepat bekerja dan jangan malas-malasan. Yun Duo juga meminta dia untuk tidka mengikutinya.

Lin Zi benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya bisa melihat Yun Duo naik taksi untuk pergi ke tempat barunya. Cheng Mei datang untuk mengembalikan kunci rumah kepada Lin Zi, dengan penuh penyesalan Lin Zi mengambil kunci rumah tersebut.
Cheng Mei : jangan sedih.
Lin Zi : kenapa kau pikir aku akan sedih?
Cheng Mei : tentu saja, semua yang telah kau lakukan untuk Yun Duo sekarang sia-sia, justru aneh jika kau tidak sedih.
Kin zi : tidak. Kau salah, aku ingat ada seseorang yang bilang padaku, jika haTimu sungguh peduli pada seseorang, semua yang kau lakukan adalah karena kau peduli padanya dengan tulus dan bukan karena kau ingin dia tahu seberapa besar aku peduli padanya.
Chneg mei bengong mendengar perkataan Lin Zi, Lin Zi melanjutkan perkataannya “aku dulu benar-benar tidak mengerti maksud dari kata-kata itu, tapi sekarang, aku merasa sudah mengerti itu. Selama Yun Duo tidak khawatir tentang masalah mencari tempat tinggal lagi, bagiku itu sudah cukup”. Kemudian Lin Zi pergi, Cheng Mei terlihat sedang merenungi perkataan Lin Zi.

Di kantor Pelatih Yuan, Pelatih Wu menegur Pelatih Yuan karena tidak memberi posisi pada Tang Yibai dan berkata “jika bicara tentang waktu, Tang Yibai dan Qi-Ruifeng memiliki catatan waktu gaya bebas terbaik. Tapi catatan sprint Tang Yibai lebih baik dari Qi-Ruifeng. Kau tidak membiarkan Tang Yibai bertanding. Apa hanya akan membiarkan Qi-Ruifengyang bertanding? Itu hanya akan melukai kepercayaan diri Tang Yibai”.
Pelatih Yuan : kau tidak senang?
Pelatih Wu : tentu saja aku tidak senang. Jangan bicara berapa lama Tang Yibai menghabiskan waktu untuk kembali berenang. Saat ada gosip mengatakan dia dikeluarkan dari daftar kompetisi kau selalu ingin membantunya. Tapi sekarang kau tidak membiarkannya betanding. Bahkan kau bertanya padaku, mengapa aku merasa tidak senang?
Pelatih Yuan : aku melakukan ini demi kehormatan Tim.
Pelatih Wu : apa maksudmu?
Pelatih Yuan : maksudku, Tang Yibai tidak mungkin memenangkan kompetisi dengan kondisinya yang sekarang.
Pelatih Wu : berdasarkan apa kau bilang dia tidak bisa menang?

Pelatih Yuan berdiri dan mendekati Pelatih Wu. Dia bertanya “catatan waktu Tang Yibai tidak meningkat. Hal yang begitu penting, kenapa kau tidak memberitahuku?”. Chen ziqiang lewat dan tak sengaja mendengar percakapan mereka.
Pelatih Wu : apa yang perlu diberitahukan? Setiap perenang berbeda. Mereka semua memiliki pasang surut, bila tidak ada peningkatan, itu normal. Tapi aku percaya bahwa Tang Yibai akan menghancurkan dindingnya. Apa ekspresimu ini? apa kau tidak mempercayai Tang Yibai?
Pelatih Yuan : bukannya aku tidak mempercayai Tang Yibai. Melainkan aku bisa melihat dinding penghalang yang dihadapi Tang Yibai tidak sesederhana yang kau pikirkan. Jika dia tidak menemukan cara untuk menghancurkan dinding itu. Ada kemungkinan karir renangnya akan berakhir disini.
Chen ziqiang kaget mendengar apa yang dikatakan Pelatih Yuan barusan. Dan Pelatih Wu tidak mengatakan apa-apa lagi.

Yun Duo tiba di tempat tinggal barunya, saat Yun Duo turun dari mobil, ada seekor anjing yang menghampirinya dan anjing itu masuk ke bawah mobil, Yun Duo berusaha mengeluarkannya tapi itu sia-sia.

Pemilik anjing itu datang memanggil-manggil anjingnya “Erbai! Erbai!”” akhirnya si pemilih anjing bisa mengeluarkannya dan meminta maaf kepada Yun Duo karena anjingnya mengganggu. Tapi Yun Duo tidak merasa terganggu dengan anjing tersebut.
Bibi Lu itu mengatakan bahwa dia terlalu banyak barang di tangannya, tali anjingnya mengendur dan itu membuat anjingnya kabur. Sekali lagi Bibi Lu itu meminta maaf pada Yun Duo, Yun Duo merasa tidak enak karena Bibi Lu itu terus minta maaf. Kemudian Yun Duo menyapa anjingnya yang sangat lucu.
Bibi Lu : kelihatannya dia menyukaimu. Pasti ada jodoh denganmu. Kau terlihat tidak asing (Yun Duo bingung) apa kau gadis muda yang diperkenalkan QQ kepadaku, yang akan menyewa kamar? Dia mengirimkan foromu.
Yun Duo heran dan berkata “QQ?” sepertinya Yun Duo tidak ingat panggilan Qi-Ruifeng yang pernah diberitahu Tang Yibai sebelumnya. Bibi Lu itu mengatakan bahwa benar QQ yang memperkenalkannya. Akhirnya Yun Duo ingat dengan panggilan QQ.
Bibi Lu : aku sudah menunggumu sangat lama, aku pemilik rumahmu yang baru. Kuberitahu kau ya, QQ mengatakan padaku bahwa pemilik rumahmu yang sebelumnya sangat jahat. Aku tidak akan pernah melakukan hal itu. Jika aku bercerai dengan suamiku, dia yang akan pindah dan keluar dari rumah ini. kita berdua tetap bisa tinggal dirumah ini (Bibi Lu itu sangat cerewet) oh ya, kau bukan pacarnya QQ, kan?
Yun Duo : bukan, bukan, bukan. Aku bukan pacarnya QQ.
Bibi Lu : baguslah kalau bukan.
Bibi Lu itu mengajak Yun Duo untuk masuk dan segera melhat kamarnya, Bibi Lu itu juga membawa anjingnya masuk.

Setiba di dalam rumah, anjingnya sangat aktif dan langsung pergi, saat Yun Duo ingin mengganti sepatunya, Bibi Lu itu meminta Yun Duo untuk tidak mengganti sendalnya, dan memberikan Yun Duo sandal. Bibi Lu mengatakan bahwa dia akan membelikan rak sepatu baru untuk Yun Duo, karena anak perempuan memiliki banyak koleksi sepatu.

Bibi Lu itu mengatakan bahwa keluarganya sangat sederhana, di rumahnya hanya terdiri dari suaminya, putranya dan Bibi Lu itu. Dia mengatakan semua hal tentang keluarganya.
Bibi Lu : suamiku melakukan bisnis mebeul. Dia sering melakukan perjalanan bisnis dan jarang ada dirumah. Putraku tinggal di asrama yang disediakan oleh universitasnya. Dalam setahun 365hari,  jarang pulang ke rumah. Kupikir karena kamarnya kosong, lebih baik aku menyewakannya.
 Yun Duo : jadi kau menyewakan kamar putramu?
Bibi Lu : benar.
Yun Duo : lalu, jika dia kembali akan tinggal dimana?
Bibi Lu : bila dia kembali, biar tinggal di rumah erbai saja. Coba lihat, apakah dia berani melewati rumah tiga klai tanpa masuk (Yun Duo hanya tersenyum) kuberitahu kau ya, kau tidak perlu khawatir. Jangan kau mengira, kamar yang kau tinggali adalah kamar laki-laki. Aku punya selera yang bagus. Aku menghias kamarmu dengan spektakuler. Kau mau melihatnya?
Yun Duo mengangguk Ya, dan Bibi Lu itu pun langsung menariknya untuk melihat kamar yang akan ditempati Yun Duo.

Yun Duo merasa kalau kamar tidurnya tidak seperti pernah ditinggali anak laki-laki karena kamarnya snagat bersih dan rapi.
Bibi Lu : QQ menyebutkan kalau seorang gadis muda akan datang. Jadi aku meluangkan sedikit waktu untuk mendekorasi ulang kamar ini, apa kau suka?
Yun Duo sangat suka dengan kamarnya, dia mengambil minion kecil dari kasur, Bibi Lu itu mengatakan bahwa nama minion itu Nn, Danzy. Karena kau gadis muda, aku melakukan tugas rumahku. Dia juga menyediakan masker wajah dan perlengkapan wanita lainnya untuk Yun Duo, Yun Duo merasa tidak enak karena Bibi Lu pemilik rumah itu sangat baik.
Bibi Lu : jangan merasa tidak enak. Aku juga merasa sangat senang. Aku merasa kita bergaul dnegan baik. Kau suka disini?
Yun Duo : ya, aku sangat suka. Bibi ayo kita tandatangi kontrak sewanya sekarang.
Bibi Lu : sekarang?
Yun Duo : ya, boleh?
Bibi Lu : baiklah.

Semua Tim putra sedang berlatih di ruang GYM, dengan bantuan eu, Tang Yibai berlatih sangat keras, perkataan Pelatih Yuan terlintas dipikirannya “perenang terakhir estafet 400 meter gaya bebas sementara kosong” chen ziqiang dan yang lainnya terus memperhatikan Tang Yibai yang berlatih begitu keras.

Ming TIan menghampiri Qi-Ruifeng dan memintanya untuk melihat Tang Yibai yang berlatih begitu keras. Tang Yibai minta maaf kepada Pelatih Wu karena dia mengecewakannya dan tidak terpilih sebagai perenang terakhir untuk estafet.
Pelatih Wu : jangan terlalu banyak berpikir. Itu masalahku bukan masalahmu.
Setelah Pelatih Wu memijat tangan Tang Yibai, dia kembali membantu Tang Yibai untuk mengangkat besi satu set lagi.
Ming TIan : kak Tang Yibai berusaha sangat keras. Kau berpikir dia melampiaskan frustasinya pada mesin, bukan?
Qi-Ruifeng : Tang Yibai yang ku kenal bukan orang tak berguna. Bukankah kau melihat saat Pelatih Yuan bicara tentang perenang terakhir, dia lebih menekankan kata “sementara”.
Ming TIan : itu benar, sebelum daftarnya di tetapkan, Tang Yibai pasti akan berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan posisi renang terakhir.
Qi-Ruifeng : itu sudah pasti.
Chen ziqiang terlihat sangat kesal dan terus memperhatikan Tang Yibai yang sedang berlatih dengan sangat keras (entah kesal tersaingi atau kasian melihat Tang Yibai terlalu dipaksa berlatih begitu keras). Pelatih Wu memberikan waktu istirahat untuk Tang Yibai.

Pelatih Yuan datang dan meminta Tang Yibai untuk ikut dengannya, tanpa berkata, Tang Yibai langsung berdiri mengikutinya. Pelatih Wu menghentikandan berkata “aku ikut juga”. Dengan santai Pelatih Yuan berkata “ini bukan urusanmu”

Pelatih Yuan pergi dan Tang Yibai pun langsung mengikutinya. Ming TIan, lingye dan Qi-Ruifeng penasaran dengan apa yang akan dilakukan Pelatih Yuan terhadap Tang Yibai. Chen ziqiang berhenti latihan dan pergi dari tempat Gym.

Pelatih Yuan membawa Tang Yibai ke perpustakaan untuk melihat ikan. Tang Yibai heran dan bertanya “Pelatih Yuan, kenapa kau membuatkau melihat ikan-ikan ini?”. Pelatih Yuan tersenyum.
Pelatih Yuan : saat aku merasa bingung atau tidak tahu harus bagaimana membimbing kalian, aku selalu menata ikan-ikan ini. lalu, aku katakan pada diriku sendiri jangan pernah lupa darimana aku berasal.
Tang Yibai tersenyum, Pelatih Yuan meminta Tang Yibai untuk melihat ikan-ikan itu dan memberi makan ikan. Pelatih Yuan berkata “setelah tinggal disini, mereka lupa pada sungai yang merupakan asal mereka. Mereka juga lupa bahwa mereka pernah memiliki kebebasan. Tang Yibai, aku tahu kau memiliki rintangan yang begitu sulit. Tapi aku perhatikan rintangan utamamu adalah kau harus menemukan titik awalmu dan bukan garis akhirmu”..
Tang Yibai : bagaimana aku bisa menemukan titik awalku? Apa kau menyuruhku mencari alasan, apa alasan aawal aku memilih untuk berenang?
Pelatih Yuan : benar. Itu adalah sesuatu yang seharusnya tidak boleh dilupakan oleh seorang atlet seumur hidupnya.
Tang Yibai mengangguk paham, dan ternyata chen ziqiang menguntit mereka dari tadi, dia juga mendengar percakapan mereka. Pelatih Yuan mengatakan kepada Tang Yibai “kau terlalu lelah beberapa hari. Berhenti berlatih dan berliburlah untuk beberapa hari. Tetap tenang dan pikirkan akan hal itu. Mampu berpikir dengan tenang adalah sesuatu yang harus mampu dilakukan oleh seorang atlet yang baik, mengerti?” Tang Yibai mengangguk Ya.
Pelatih Yuan :  aku akan memunggu kau memikirkannya dengan baik. Singkirkan semua perasaan negatif itu. Jangan cemas, aku akan mengamankan tempat yang menjadi milikmu.
Pelatih Yuan pergi dan Tang Yibai pun mengerti dengan apa yang dikatakan Pelatih Yuan, chen ziqiang terus memperhatikan merekada dan terlihat sedang memikirkan perkataan Pelatih Yuan kepada Tang Yibai.

Yun Duo membawa koper ke kamar barunya, dia langsung rebahan dan memeluk minion. Dia merasa nyaman tinggal di kamar barunya dia juga merasakan kebaikan Bibi Lu (pemilik rumah). Yun Duo melihat setiap sudut kamarnya.
Kemudian Yun Duo bangun dan melihat foto masa kecil putra Bibi Lu, dia juga merasa kalau anak yang foto itu pemilik kamar yang dia tinggali, anak itu sangat lucu dan juga terlihat begitu tinggi untuk anak usia 16th. Dia merasa kalau putra Bibi Lu pasti setinggi Tang Yibai sekarang. Sebelum tidur, Yun Duo memakai sprei wajah yang disediakan Bibi Lu.

Pelatih Wu mendapat panggilan dari ponsel Tang Yibai, dia langsung memberikan ponselnya dan mengatakan ada yang mencari Tang Yibai di telpon. Tang Yibai bertanya “siap?” Pelatih Wu tidak mengatakan siapa itu dan meminta Tang Yibai untuk melihatnya sendiri dan jangan lupa mengembalikan ponselnya lagi. Dan ternyata itu panggilan dari ibu Tang Yibai.

Tang Yibai : ibu kenapa kau menelponku?
Ibu : aku menelponmu, untuk memberitahu tentang waktu itu. Aku katakan padamu jika kau tidak kembali, kau tidak harus kembali lagi untuk selamanya. Apa kau pikir aku ini bercanda? Biar kukatakan padamu sekali lagi. Kau benar-benar tidak harus kembali lagi, karena aku sudah menyewakan kamarmu kepada seseorang.
Tang Yibai : ibu, bukannya aku tida mau pulang ke rumah, hanya saja aku sedang sibuk latihan. Aku berjanji padamu, begitu aku punya waktu, aku akan segera pulang, kumohon jangan marah.
Yun Duo datang ke daput untuk mengambil minum dan tidak sengaja mendegar percakapan Bibi Lu. Bibi Lu terus marah-marah “kau mengatakan hal yang sama waktu itu. Kau hanya peduli tentang bertanding seharian. Apa kau tidak menginginkan ibumu lagi? Apa kau lebih memilih kompetisi keTimbang ibumu? Seberapa pentinya ibu bagimu? Beritahu aku sekarang”.
Tang Yibai : ibu maafkan aku. Aku berjanji akan pulang ke rumah begitu aku punya waktu. Baiklah, Pelatih Wu mencariku, aku akan menelpon ibu lagi nanti.
Ibu : aku ....
Tang Yibai langsung mnutup telponnya, dan ibunya pun terlihat sangat kesal dengan perlakuan putranya. Tang Yibai juga terlihat sangat meneysal dan pergi unyuk mengembalikan ponselnya.

Bibi Lu ngomel sendiri “dia menutup teleponku lagi, anak nakal ini, dia sungguh anak nakal” Bibi Lu duduk di meja makan dan berkata “apa gunanya memiliki seorang putra. Saat aku melahirkan dia, perutku sakit sekali saat seperti ada sebuah potongan besar dan aku melahirkan anak seperti itu.”
Yun Duo menghampiri Bibi Lu, Bibi Lu terlihat malu. Yun Duo bilang “maaf, aku tak sengaja mendengarmu menelpon. tadi Aku sedang megambil air”.
Bibi Lu : tidak apa, maaf aku sangat memalukan.
Yun Duo : tidak apa-apa, apa putramu seorang atlet?
Bibi Lu : iya dia seorang atlet. Itulah kenapa hatinya hanya peduli pada pertandingan dan prestasi, aku tidak pendting baginya. Tidak mengapa jika dia tida peduli padaku, aku juga tidak akan peduli padanya.
Yun Duo : sebenarnya kau sangat mencemaskan dia, kan?
Bibi Lu : siapa?
Yun Duo: Bibi Lu.
Bibi Lu : aku? Aku mencemaskan dia? Aku tidak mencemaskan dia, dan kenapa juga harus cemas? Tentu saja aku tidak cemaas.
Yun Duo : tentu, kau akan cemas. Kau cemas seberapa keras dia latihan. Kau cemas apakah dia makan dengan baik atau tidak. Kau akan mencemaskan dia karena tidak punya seseorang untuk membicarakan masalahnya, sekarang kau pasti berharap ada disinya untuk mendukunya, tapi kau tidak tahu harus bagaimana, benar kan?
Mata Bibi Lu berkaca-kaca dan mengatakan “apa gunanya merasa cemas? Anak nakal itu bahkan tidak peduli, anak perempuan lebih baik (Yun Duo menenangkannya) mereka peduli dan pengertian. Mereka tahu bagaiamana mengobrol dengan ibunya. Yun Duo, apa kau tahu apa yang paling aku sukai darimu?”
Yun Duo menggeleng tidak tahu, Bibi Lu mengatakan bahwa dia menyukai mata Yun Duo karena matanya cemerlang sehingga dia bisa melihat melaluinya ke dalam haTimu. Sangat cantik” Yun Duo tersenyum dengan pujian Bibi Lu dan berterima kasih padanya.

Lin Zi masuk ke rumah yang tadinya utuk Yun Duo. Dia terlihat begitu lelah dan melihat setiap sudut ruanngan. Dia membuka lemari es yang masih penuh dengan makanan untuk Yun Duo. Dia mleihat note yang bertuliskan “makan sebanyak yang kau mau, pemilik tempat” dia mengambil note itu dan menatapnya lalu dia menggenggam erat note itu.

Lin Zi terlihat sangat kesal, dia duduk di kursi sambil menatap bunga yang ada di meja. Dia ingat saat adinya merapikan bunga tersebut dan berkata padany “kak, jika kau menaruh vas bungan ini disini. Tang Yibai akan merasa senang jika dia melihatnya, kan?”
Dulu Lin Zi sedang asyik mebaca koran dan berkata “kau membuang-buang tenaga, aku meragukan dia akan melihatnya”.
Xiao Sang : tak mengapa jika dia tidak melihatnya. Jika kau sungguh menyukai seseorang, kau akan mengerti bahwa semua yang kau lakukan bagi mereka karena kau peduli pada mereka. Bahkan karena seberapa kau menginginkan kau mereka tahu tentang itu.
Lin Zi : Xiao Sang,  aku merasa akhirnya aku mengerti ucapanmu.
Sepertinya dia menyesal, dia berdiri dan pergi dari rumat itu.

Post a Comment for "My Mr. Mermaid Episode 10 Part 1"

Kode Iklan Atas

Kode Iklan Tengah 1