Just Between Lover Episode 1 Part 1
Episode 1 Part 1
All images credit and content copyright: JTBC
EPISODE SELANJUTNYA || Just Between Lover Episode 1 Part 2
Di sebuah salon yang bernama “Salon Star” seorang perempuan sedang mendandani gadis kecil yang cantik, dan di kursi tunggu ada seorang gadis yang mulai dewasa duduk dan terlihat kesal. Dan ternyata gadis cilik itu bernama Ha Yeon Soo dan dia adalah seorang model iklan ternama.
Di salon itu penuh dengan poster HA Yeon Soo. Yeon pun selesai di dandani ibunya dan ia semakin terlihat cantik. Setelah selesai, yeon duduk di kursi bersama kakaknya.
Ibu bicara kepada kakak yeon dan memintanya untuk tidak cemberut, gadis itu kesal karena harus ikut ke acara adiknya. Ibunya mengatakan “siapa yang akan menjaga yoen ketika ibu bicara dengan sutradara. Ayahmu sangat sibuk, jadi aku membutuhkan bantuanmu. Tubuh ibu hanya satu”.
Kakak : hari ini aku sudah punya janji
Ibu : dengan siapa?
Dengan tergagap kakak mengatakan bahwa dia punya janji dengan temannya. Dengan tenang ibu meminta kakak untuk mengundur janjinya. Kakak mulai marah “apa acara yeon yang lebih penting dan acaraku tidak penting? Mana bisa aku mengundur janjiku secara mendadak?”.
Ibu : kamu bilang teman, jadi kamu bisa menggantinya dengan hari lain.
Kakak bersikeras kalau janjinya tidak biasa di undur tapi ibu tak menghiraukannya. Ibu meminta yeon untuk duudk bersandar karena rambut kritingnya akan berantakan.
Saat ibu sedang sibuk mengurus rambutnya, kakak diam-diam meminjam ponsel yeon, yeon bertanya “untuk apa?” tapi kakak tidak menjawabnya dan merebut ponselnya secara paksa. Saat kakak sedang mengetik pesan, yeon mendekatinya dan ingin tahu apa yang kakaknya ketik. Kakak tidak mau diganggu dan menyuruh yeon untuk menjauh.
Setelah dia mengirim pesan, dia terlihat gelisah karena belum ada balasan, tapi setelah pesannya di balas, dia terlihat senang dan dengan semangat langsung membalas pesan tersebut. Diam-diam yeon mengintip pesan kakak dan berteriak kepada ibunya bahwa kakak punya janji dengan laki-laki.
Karena kesal, kakak membungkan yeon dan menyuruhnya untuk tidak bicara hal itu lagi, yeon berusaha mengatakan nya lagi tapi yeon kembali diam setelah ibunya berteriak menghentikan mereka.
Ibu mengantarkan kakak dan yeon sampai deoan mall, setelah semua barang dibawa, ibu memberikan sebuah kartu nama kepada kakak dan jika tidak bisa menemukan orangnya, ibu memintanya untuk menghubungi no yang ada di kartu nama. Itu kartunama manajer Yeon. Ibu juga meminta kakak untuk tidak mengkomersilkan kartu nama tersbeut.
Kakak : apa ibu sungguh-sungguh akan membelikanku ponsel?
Ibu : iya, kenapa kau meragukanku?
Kakak : yang lain sudah punya bud an hanya aku yang tidak mempunyai ponsel.
Ibu : siapa yang punya? Mau kita buktikan?
Kakak : emmmm, yeon juga punya.
Ibu : itu hanya digunakan sementara selama syuting dan akan menjualnya kembali.
Setelah ibunya berangkat, yeon menarik lengan baju kakak dan berkata “kakak cuacanya sangat cerah, coba kakak lihat langitnya”. Kakak pun melihat langitnya. Di langit, awan terlihat sangat indah dengan cuaca yang bagus. Kakak tidak kuat melihat langit begitu lama karena terlalu silau.
Di dalam Mall Space S, yeon sedang di dandani oleh tim make-up artist. Mereka semua memuji kecantikan yeon. Kakak bosan dan kegerahan saat menunggu yeon, kemudian yeon memberikan ponselnya kepada kakak karena ada pesan masuk untuk kakak.
Kakak melihat pesan tersebut dan dia mulai tersenyum setelah mengetahui isi pesan tersebut. Dia melihat ke sekeliling mall dan mulai merapikan pakaiannya. Sebelum pergi, kakak diam-diam mengambil lipstick dari meja make-up artist.
Yeon mengikuti kakak dan bilang bahwa dirinya ingin ikut karena ingin melihat wajah lelaki itu dan akan pergi setelah melihatnya. Kakak tidak mengijinkannya dan mengancam yeon jika ikut. Yeon mengikuti perkataan kakak dan berdiam diri melihta kakaknya menaiki escalator.
Setiba di atas, yeon melihat ke setiap sudut. Yeon melihat kaca dan dia mulai mengaplikasikan lipstick yang tadi dia ambil, dia terus bercermin di depan kaca.
Setelah selesai memakai lipsstik, tiba-tiba kakak merasakan sesuatu, dia berbalik dan melihat lampu yang bergantungan goyang. Dia kembali berbalik ke kaca, kaca itu juga mulai goyang. Dia mulai panic tapi tidak beranjak dari tempat itu.
Perlahan dia mundur, yeon memanggil kakak dan menujukkan sesuatu, kakak tidka paham dengan apa yang dimaksud yeon “kamu bilang apa?”. Kemudian lipsstiknya jatuh dan dia semakin panic.
Bangunan mall mulai retak, lampu dan atap pun sampai roboh. Semua orang berusaha berlari untuk menyelamatkan diri, tapi kakak masih berdiam diri sambil melihat sekelililngnya.
Di bawah, yeon terus menunjukkan sesuatu kepada kakak dan melambaikan tangannya sambil tersenyum. Sampai akhirnya semua bangunan itu hancur, dan tidak tahu bagaimana nasib kakak, yeon dan semua orang yang ada di dalam mall.
Beberapa tahun kemudian, seorang gadis terbangun dan dia bermimpi sama dengan kejadian yang terjadi dengan yeon waktu itu. Setelah terbangun, dia berkata “setelah aku melakukan apapun, sselalu berakhir dengan mimpi yang sama. Alarm pun bunyi dan waktu itu tepat pukul 04.00. gadis itu mematikan alarmnya dan keluar dari kamar.
Di pemandian umum koral, gadis itu membersihkan semua sudut ruangan dan mengisi air kolam tersebut. Dari menyapu dampai memasukkan minuman ke dalam kulkas, dia sendiri yang melakukannya. Kemudian ada bunyi bel. Dia langsung beranjak, dan ternya itu seorang nenek yang ingin masuk ke tempat pemandian. Dia juga mengurus loket pemandian.
Setelah selesai membersihkan kolam pemandian, dia keluar menghirup udara segar sambli melihat perkotaan dari atas tempat pemandian. Dia berbalik dan bekas banungan mall yang roboh waktu itu dan puing-puingnya ditapilkan.
Di sebuah kontruksi, banyak orang yang sedang melakukan pekerjaan. Kemudian sekumpulan pekerja sedang berkumpul.
Mandor : kalian tidak mau bekerja?
Pegawai yang sudah tua mengatakan bahwa dirinya bukan tidak mau bekerja, tapi dia meminta keadilannya dan meminta upahnya meski hanya setengahnya. Mandor itu malah memukul kakek tua itu dan mengatakan “kalian sungguh egois”.
Salah satu dari pekerja bilang “kami protess bukan karena kami egois”. Mandor bilang “apa? Dasar brandal”. Mandor mengatakan kepada seluruh pekerja “kalian haruss merasa beruntung bisa bekerja, akan kubayar ketika aku punya uang. Lihatlah tumpukan container itu, aku bahkan tidak mampu membayar ongkoss penyimpanan. Situasi kami sedang rumit, untuk meringankannya kita….”.
“untuk apa kami melakukan itu?”
Mandor : siapa kamu dan kenapa terus menganggu?
“bukankah itu benar? Kenapa orang-orang teraniaya seperti kami harus menjadi korban kesulitan keuangan kamu?”.
Karena sudah mulai kesal, mandor menyuruh pekerja muda itu untuk maju dan menamparnya “apa anak ini tidak waras? berani mengoceh? Kerjakan pernintah dengan baik dan jangan cuman mengoceh, mengerti?”. Mandor menepuk-nepuk dada pegawai muda itu dengan sebuah buku tebal sambil bilang “mengerti?” berukang kali.
Mandor : jika kamu mengerti, pergi dari hadapanku sekarng juga, penegmis!
“pengemis? Apa aku terlihat tengah mengemis kepadamu?”
Mandor kesal karena pegawai muda itu melawannya, dia langsung memukulnya, tapi apegawai muda itu menahannya dan memelintir tangan mandor, dia berkata kepada mandor “bayar upahku yang semestinya, brengsek!” dia juga memukul mandor itu dnegans sangat keras.
Seorang gadis sedang membuat miniatur bangunan, dia membuat miniature tersebut sangat teliti. Kemudian seseorang masuk dan menyuruh dia membangunkan ibunya karena ada pelanggan yang datang. Sebelum pergi memabangunkan ibunya, dia memasang papan di jendela yang bertuliskan “silahkan bayar ongkos pemadian di salon”
Dia mulai naik ke atas dan membangunkan ibunya. Ibunya sangat susah di bangunkan. Setelah dia berhasil membuat ibunya duduk, dia langsung membuka jendela kamar. Tapi ibu kembali tidur, gadis itu pun tidak menyerah dan berusaha membangunkan ibunya kembali.
Dia mengatakan bahwa ada pelanggan yang ingin di kriting, ibu bilang sangat lelah dan berkata sambil berjalan “kenapa ada orang yang ingin di kriting disaat aku lelah begini?”. Gadis itu hanya tersenyum dan melanjutkan membereskan tempat tidur ibunya.
Saat dia merapikan tempat tidur, dia mendengar sesuatu, dia pun membuka selimbut dan ternyata disana ada banyak botol bekas soju, dia tak heran dengan kebiasaan buruk ibunya. Setelah pekerjaan rumah selesai, dia pergi sambil membawa sampah botol bekas soju. Dia membuangnya di tempat sampah depan rumah.
Pria muda tadi sedang menenagkan diri di dermaga. Kemudian seorang pria datang menghampirinya dan bertanya “kamu habis adu jotus lagi? Apa kamu kalah?”.
“jika wajhku seperti ini, menurutmu apa yang terjadi dengannya?”.
“dia mati”
“benar”.
Pria asyik makan sosis panggang, dia juga tak lupa menawarkan makanan itu dan menyuapinya. Kemudian dia mendapat telpon. Sambil menelpon, dia membuka kancing di kerang baju temannya. Dia mendapat telpon dari seseorang, setelah selesai, dia berdiri dan terlihat ingin pergi ke suatu tempat.
“kau mau kemana?”
“bekerja”
“percuma, kamu tida akan dibayar. Jadi mainlah denganku”.
“tidak bisa”
“kenapa tidak?”
“karena aku tidak punya ibu yang baik sepertimu”
Dia langsung pergi, temannya berlari dna ingin ikut dengannya.
Mereka berjalan melewati tempat untuk orang-orang berhidung belang, temannya terlihat ketakitan dan berkata “ibuku melarangku kesini karena berbahaya”.
“semua yang berurusan dengan uang berbahaya, jadi berhentilah mengikutiku”.
Wanita disana berteriak kepada setiap lelaki yang lewat “saying mainlah dneganku, aku akan baik kepadamu”
Pria muda menyuruh temannya untuk pulang kerumah, tapi temannya sudah tergoda duluan oleh rayuan wanita berbaju putih yang sexy. Dia menyadari temannya tidak ada, dia langsung berbalik dan menarik temannya.
“jawab aku”
“aku pergi, aku akan pergi”.
Dia merapikan kerahnya dan menyuruhnya untuk segera pergi, wanita itu terus memanggilnya dan berakat “saying, kamu tidak jadi main denganku?” temannya langsung lari terbirit-birit sambil menutup telinga dengan kedua tangannya. Dia masuk ke Mary&Club, di depan pintu tertulis “usia dibawah 19th dilarang masuk.
Gadis itu masuk ke sebuah kantor, dia memanggil-manggil ketuanya. Akhirnya orang yang dipanggil pun keluar, ketua terlihat kaget dan bertanya “bukankah baru akhir pecan nanti kamu kemari? Pekerjaanmu sudah selsai?”
“apa kamu sudha memeriksa sketsanya?”
“sketsa?”
Dia mengatakan sambil menunjuk sketsa “menggunakan struktur piloti. Katamu, antar pilara kan diberi jarak 13 meter? Tidak bisa seperti ini”.
“memangnya kamu arsitek? Buatlah sesuai perintah. Mereka akan merevisinya, itu sudah pekerjaan mereka”.
“begitu turun salju, ketebalan salju yang menumpuk di area ini bisa mencapai 30meter. Bsiakah atapnya menahan beban seberat itu? Bagaimana jika turun salju? Atap itu akan ambruk”
Ketua membentaknya “hei!” dia bertanya sambil membentaknya “apa?”. Ketua meminta dia untuk mengerjakan sesuai yang diperintahkan karena itu hanya persentasi, dan mereka juga akan mengkoreksi kesalahannya. Mereka tak henti berdebat soal sketsa bangunannya.
Kemudian gadis itu bertanya “apa kamu ingin tinggal di tempat seperti ini?” ketua hanya diam saja. Dia hanya tersenyum dan meminta ketua mengatakan kepada mereka untuk merevisi sketsanya dan berjanji akan membuat modelnya dalam waktu singkat jika sketsanya sudah di revisi.
Ketua sangat bingung harus berbuat apa, kemudian orang yang di dalam keluar karena mendengar kebisingan. Ketua mengatakan bahwa gadis itu memiliki tangan yang sangat terampil. Dengan kata lain, dia berbakat”.
Pria itu melihat sketsanya dengan teliti sambil memikirkan sesuatu.
Gadis itu sedang melakukan pekerjaannya di kamar bersama temannya yang sedang menggambar. Temannya bingung harus menggunakan alasan apa lagi untuk membuat “mereka” putus kali ini.
“aku ingin mmembuat mereka putus tentang kedua karakter ini”.
“toh kamu akan membuat mereka kembali kan?”
“itu dia maksudku, mereka akan balikan lagi. Tapi kenapa harus putus? Kenapa? Di kartun lain, karakter utamanya bertidndak semaunya. Tidak begitu berarti, tapi bagaimana bisa mereka berdua tidak bergeming (menunjuk karakter yang dia buat)”.
“untuk apa kamu membutuhkan alasan? Apa ada alasan spesifik yang membuat seseorang putus dan balikan lagi?”.
“kamu tidka tahu asas sebab akibat? Kamu tidak tahu probabilitas dan pembenaran?”
“lupakan tentang itu, kamu hanya menggambar karakter yang cantik. Mengambar kartun romansa tidak perlu realistis”.
Sepertinya dia mulai mengerti dengan apa yang diakatakan gadis itu, gadis itu meminta temannya untuk mengambar yang cantik meskipun tidak logis dan semuanya mudah dimengerti. Temannya kembali mengerjakan gambarnya.
Kemudian gadis itu mendapat telpon dari ketua, dia mendapat kabar, bahwa dirinya di alihkan ke pekerjaan lain yang berhubungan dengan BIotown. Tapi dia tidak mau menerima jika mereka tidak menggunakan sketsanya dengan benar. Sepertinya dia mendapat tawaran yang bagus.
Pria muda tadi sedang makan ramyon di sebuah club, kemudian dia bertanya kepada pelayan “kenapa Ma Ri tidak ada disini? Dia memanggilku”.
“dia ada disini” sambil berbalik dan menunjuk orangnya yang sedang berjalan”. Ma Ri meminta air es kepada pelayan, dia terlihat sangat kesal dan masuk ke ruangannya. Pria itu menyelesaikan makan ramyonnya dan masuk ke ruangan Ma Ri.
Meraka mulai berbincang di ruangan Ma ri, Ma Ri mengatakan “kamu datang lebih awal”.
“kamu terlihat tidak baik”
MA Ri : kau yang terlihat tidak baik, sepertinya semua yang bukan…
Dia meminta Ma Ri untuk tida membahasnya lagi karena menurunya, itu bukan hal yang baru lagi “kenapa kau memanggilku?”
Ma Ri mengatakan alasan dia memanggilnya, kemudian dia menunjukkan foto seorang gadis, dia juga memberitahu bahwa orang itu telah membuat gadis yang di foto hancur.
Ma Ri : kamu suda tahu Biotown akan di bangun di Wooseok, bukan?
“dimana?”
Ma Ri : gosipnya mereka akan membangun di area belakang pertokoan. Direktur konstruksinya membawa pria itu kemari, dia pamer dan berkata bahwa dia manajer proyeknya.
Ma Ri menyuruhnya untuk melupakan orang itu karena Ma Ri akan lasngung ke direkturnya (menunjukkan kartu namanya). Ma Ri meminta dia untuk bersikap baik seakan-akan orang itu adiknya, Ma Ri juga mengatakan bahwa dia harus mendapatkan kompensasinya.
Kemudian seorang pelayan berkata bahwa pemilik bar mencari Ma RI, sebelum pergi, MA Ri mengatakan bahwa dia harus berhati-hati karena direktunya bukan orang yang biasa.
“aku akan mengambil 20% nya”
Ma Ri membelainya sambil berkata “inilah sebabnya aku menyukaimu” Ma Ri pergi. Dia melihat kartu nama Konstruksi Cheong Yo, Direktur Jung Yoo Taek.
Di kamar penuaman, gadis itu sedang menyikat seluruh lantai sampai bersih. Kemudian seseorang masuk, gadiss itu menyuruhnya untuk berhati-hati karena lantainya licin. Bibi bilang “Moon So aku pergi” (akhirnya tau juga nama gadis muda itu). Moon So menyuruh bibi pulang. Sebelum pulang bibi memberitahu Moon So tentang ibunya. Moon So pun langsung pergi untuk menemui ibunya.
Ibu sedang mengambil soju dari lemari es, Moon So mengambil birnya dan meminta ibu untuk berhenti minum-minum.
Ibu : kenapa?
Moon So : besok aku ada pertemuan. Jadi ibu harus menjaga pemandian sendiri.
Ibu : mana bisa aku menjaganya sendiri? Hari ini aku kesulitan karena kamu tidak disini.
Moon So : makanya berhenti minum-minum, dan hitung ongkos pemandian dengan benar. jangan seperti etrakhir kali.
Ibu : kamu tahu bukan, besok hari apa? (Moon So terdiam) pepatah bilang, anak hanya mewarisi fisik orang tuanya dan bukan hatinya. Aku tidak tahu isi hatimu (duduk di meja sambil menuangkan bir) apakah kamu beruang bodoh atau rubah licik.
Moon So mengambil sesuatu dari kulkas dan duduk di kursi bersama ibunya, Moon So meminta ibunya untuk tidak minum saja, dia juga membawakan sesuatu untuk dimakan ibunya. Ibu melempar makanannya, karena ibu tidak mau minum sambil makan.
Mata Moon So berkaca-kaca, dia mengambil makanannya dan berkata “biar aku saja yang memakannya. Sebagai gantinya, ibu bisa mengomel kepadaku. Ibu melihat Moon So yang makan sangat lahap. Karena sudah larut malam, Moon So menutup pemandian umum koralnya.
Pria muda itu berjalan kea tap sambil merokok, dia memikirkan tawan Ma Ri sambil melihat kartu nama Konstrukis Cheong Yoo. (akhirnya tau juga nama pemuda itu).
Kilas balik di tampilkan. Gang Do sedang mendengarkan music di depan sebuah mall, ayah memanggilnya dan membawa Gang Do pergi bersamanya. Saat ayah dan Gang Do beranjak pergi, kedua pegawai menghampirinya dan bilang “siapa yang akan menyelesaikannya jika kamu pergi?” Gang Do terdiam, dia tidak bisa melakukan apapun da hanya bisa melihat ayahnya disuh kerja.
Ayah : lalu, aku akan mengelas beberapa plat baju dan pergi.
Setelah ayah menyetujui untuk kembali bekerja, mereka lanngsung pergi. Sebelum kembali kerja, ayah meminta Gang Do menunggu dan makan es krim di kedai (sambil menujuk tempatnya). Dengan berat hati Gang Do pun mengikuti perkataan ayahnya.
Gang Do sedang menikmati es krim sambil menunggu ayahnya yang sedang bekerja. Setelah Gang Do selesai makan es krim, tiba-tiba ada guncangan hebat dan membuat gedung tersebut roboh, dia berlari untuk menyelamatkan diri dan mencari ayahnya.
Setelah gedung itu roboh, ayah Gang Do terjepit renruntuhan bangunan, dia berteriak mencari bantuan tapi tidak ada orang yang selamat disana. Kilas balik berakir.
Setelah Gang Do mengingat semua kejadian masa lalunya, dia meremas kartu nama konstruki Cheong Yoo dengan penuh kekesalan.
Gang Do berjalan dan sampai di depan gedung tinggi, Gang Do menemui Cheong Yoo. Cheong Yoo bertanya “siapa kamu?”
Gang Do : aku kakaknya.
Cheong Yoo : jika kamu datang untuk bersenang-senang, kamu seharunya hanya minum-minum dan pergi.
Gang Do : pria yang datang bersamamu melukai wajah adikku.
Cheong Yoo mulai kesal dan bertanya “bagaiman kamu masuk kesini?” Gang Do tidak menjawabnya, cheng yoo pun menyuruhnya keluar berulang kali. Karena Gang Do tidak keluar juga. Cheng yoo memanggil seretarisnya dan memarahi dia karena satpam membiarkan orang asing masuk begitu saja dan meminta mereka untuk membawa Gang Do keluar. Gang Do mematikan telponnya dan berkata “aku yang datang sendiri, aku juga ingin segera pergi. Bagaimana jika kita bernegosiasi?” cheong yoo tidak mengatakan apapun.
Kemudian Gang Do menunjukkan foto tersebut dan bilang bahwa mukanya bengkak parah “apa yang tidak dia senangi darinya? Meskipun dia tidak senang, tidak seharusnya dia melakukan ini”.
Cheong yoo : adikmu menuangkan minuman di bar, dan kakaknya mencoba memeras uang orang lain? Bekerjalah jika butuh uang. Jangan coba mengambil uang orang lain.
Gang Do : itu dia maksudku. Sekarang anak 20th saja sudah berusaha keras mencari uang. Itu juga bekerja, gadiss yang mungkin seusia putrimu, sabar dan tersenyum mengahapi orang-orang seperti kalian.
Cheong yoo sangat kesal dan mencoba menghajar Gang Do, tapi Gang Do menghentikannya dan membuatnya duduk kembali, dia menekan sisi lehernya dan membuat cheong yoo sangat kesakitan. Gang Do meminta dia untuk menyelesaikannya tanpa emosi dan memberi saran untuk menyelesaikannay dengan kompensasi, karena kalian pintar akan hal kompensasi.
Gang Do tak sengaja melihat desai biotown di laptopnya, kemudian dia melihat sekitar gedung dan berkata “melihat dari tempat tinggi seperti ini, tidakkah orang seperti manusia?”.
Moon So sedang bicara dengan rekan barunya, rekannya bertanya “bagaimana kau bisa mengenali bosku? Meski begitu aku harus melihat keterampilanmu. Melihat secara langsung bos ingin bekerja denganmu, apa kamu memiliki hubungan pribadi dengannya?”
Moon So : dengan siapa?
Hrd : kamu tidak kenal arsitek Seo Joo Won?
Moon So : aku tidak mengenalnya.
Kemudian hard langsung membahas ke pokok pembicaraan tentang proyek, karena ini proyek besar, hrd menyuruh Moon So membuat puluhan ribu model proyek dan menyuruh Moon So bekerja parih waktu di kantor. Moon So sangat terkejut “di kantor? Aku tidak mendengar wacana tentang ini” karena dia terbiasa mengerjakan pekerjaannya di rumah.
Hrd : kamu mau mencoba pekerjaan besar di rumah?
Moon So terdiam, tapi hrd terus mengatakan sesuatu tentang perusahaan dan bosnya. Tak sengaja Moon So melihat sketsa dan bertanya “apa lantai 3 ini, seluruhnya terhubung dnegan ruang public? Karena di bor seperti ini, aku yakin ini akan menarik perhatian. Sinar matahari akan masuk, benar bukan? Darimana pun kamu masuk akan mendapatkan potingan yang sama, aku juga bisa menerapkan ini”.
Hrd : apa yang sedang kamu lakukan?
Moon So : kapan aku bisa mulai bekerja?
Moon So melihat setiap sudut ruangan, hrd membuak gudang dan mengatakan kepada Moon So “ini gudang, tapi jika kita merapikan serta menambahkan mesin potong laser dan meja kerja, ruangan ini akna bisa digunakan”. Moon So tidak terlalu memperhatikan perkataannya karena dia focus melihat foto yang terpajang.
Hrd mendapat telpon, di bertanya kepada Moon So “kamu belum menyerahkan sampel desain kepada bos?”.
“kamu belum menerima filenya dari tim desain? Jadi kuserahkan yang asli. Sudah kuserahkan, tapi kenapa ada disini?”
Hrd : kamu tidak tahu beliau ada rapat jam 1? Siapa yang mau mengantarkan itu kepadanya?
Smeua karyawan malah melirik ke temannya masing-masing (sepertinya tidak ada yang mau mengantarkan itu). Kemudian hrd melihat Moon So, mereka saling menatap.
Seo Jo Won mengatakan kepada resepsionis bahwa dia memiliki jam pertemuan dengan direktur jam 1 siang, resepsionis mengatakan bahwa direktur sudah naik ke atas “apa kamu yakin akan naik ke atas?” seo jo Woo tidak menjawab, dia hanya menghembuskan nafasnya.
Seo Jo Woon sampai di ruangan di rektur, dia mengatakan maaf karena datang terlambat, dia kaget karena ada tamu lain disana dan beratanya kepada Gang Do “kamu suda ada janji sebelumnya?”
Gang Do : aku datang di waktu yang tepat. Urusanku sudah selesai, silahkan lanjutkan pekerjaan kamu.
Gang Do mulai berjalan, Seo Jo Woon menahannya dan berakata “aku Seo Jo Woon”.
Gang Do : aku tidak bertanya.
Seo Jo Woon : bukankah kamu masuk menggunakan namaku?
Gang Do melepaskan tangannya dan berkata “jangan sembarangan menyentuh orang yang tida kamu kenal. Setelah itu dia pergi.
Direktur menyuruh seo jo untukmenghampirinya, tapi sebelum itu, Seo Jo Woon mendapat pesan dari Moon So, bahwa dia membawa filenya dan bertanya kemana dia harus membawa filenya.
Moon So sedang berjalan dan sudah sampai di depan gedung, dia mendapat pesan dari seo jo won, dan meminta dia untuk menemuinya depan lift lantai 16, dia sangat kaget karena dia harus menaiki tangga 16 lantai, dia melihat gedung tinggi yang harus dia taiki melalu lift.
Moon So mulai menaiki tangga, dia sudah sangta kelelahan bahkan belum sampai ke lantai 16. Di tengah-tengah perjalanan dia berpapasan dengan Gang Do, dan itu membuatnay kaget dan hamper terjatuh, untung saja Gang Do menariknya dan mmebuat berkas yang Moon Son pegang jatuh.
Moon So terjatuh ke pelukan Gang Do, Gang Do memminat Moon So untuk melihat kedepan ketika berjalan, dia bertanya “apa kamu akan terus seperti ini?”
Moon So baru menyadarinya, dia langsung melepaskan pelukannya dan langsung mengambil filenya yang jatuh. Da sangat kaget karena Gang Do berjalan sangat keras. Moon So sangat kelelahan, keringat sudah membasahi seleuruh tubunya.
Seo Jo Woon sedang menunggu Moon So di depan lift, dia terus mengawasi setiap lift yang terbuka, karena dia kira ada Moon So. Seo Jo Woon melihat Moon So keluar dari pintu tangga dan menghampirinya.
Dalam keadaan kelelahan Moon So bertanya “apa kamu pak Seo Jo Woon?”. Seo jo won heran dan bertanya “kenapa kamu memegang filenya?”
Moon : aku Ha Moon So dari builders model, senang bertemu dneganmu (bicara sambil ngos-ngosan).
Seo Jo Woon paham, Moon So pun langsung memberikan file yang dan kembali ke arah tangga. Seo Jo Woon menghentikannya “tunggu”. Dia meminta Moon So untuk turun dengan lift, dia juga memijatkan tombol ke lantai satu untuk Moon So. Tapi Moon So menolaknya dengan alasan lebih nyaman menggunakan tangga. Seo Jo Woon heran kenapa Moon So naok dan turun menggunakan tangga dari lantai 16 dalam keadaan kelelahan seperti itu.
Gang Do sedang berjalan depan gedung, tiba-tiba dia merasa kakinya pegal karena naik turun tangga ke lantai 16. Kemudian dia mendatangi penjual kecil dan menanyakan paying, ketika penjual sedang mengambil payungnya, dia mergangkan otot-otot kakinya.
Setelah dia mendapatkan payungnya, dia mengatakan kepada penjual tersebut untuk berhati-hati karena hari ini akan hujan. Penjual kaget karena hari ini sangat cerah. Gang Do tak menghiraukan perkataanya dan berjalan pegi menggunakan paying.
Moon So berjalan sambil membawa sebuah box, dia mengingat perkataan ibunya kemari “kamu tahu bukan besok hari apa?”. Dia pun melanjutkan perjalanannya,
Di tengah perjalanan, tiba-tiba hujan turun, di sekitar sana tidak ada tempat untuk bertenduh. Dia pun terpaksa lari ke halte bus. Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depannya, dan ternyata itu Seo Jo Woon, dia mengajak Moon Son untuk pulang bersama naik mobilnya. Moon So menolaknya. Tapi Seo Jo Woon memaksanya untuk masuk dan menerimwa tawarannya karena hujan sangat lebat. Moon So mengatakan bahwa dirinya akan naik bus. Seo Jo Woon tersenyum.
Akhirnya Moon So menerima tumpangannya Seo Jo Woon. Di dalam mobil, Seo Jo Woon meminta maaf karena membuat Moon So bekerja lebih awal sebelum tanda tangan kontrak. Moon So tidak keberatan dengan hal itu.
Seo Jo Woon : kamu sudha repot-repot membawakan filenya, tapi pertemuannya di batalkan, aku sungguh minta maaf.
Moon So : berhenti minta maaf, aku baik-baik saja. Jika kamu terus meminta maaf, aku jadi merasa tidak nyaman.
Seo Jo Woon : oh, maafkan aku. Sepertinya meminta maaf sudha menjadi kebiasaanku.
Moon So : itu lebih baik daripada tidak.
Seo Jo Woon : aku sudah melihat sketsamu, semuanya akurat.
Moon So : apa?
Seo Jo Woon : agar bisa menanggung beban, pilar harus diberi jarak setiap 8 meter. Berat atap akan bertambah setidaknya 30% ketika turun salju. Dan jiak salju menumpuk, seperti katamu, mungkin atapnya akan ambruk (Moon So kaget denga apa yang dikatakannya) jadi aku meminta bossmu untuk memperkenalkanmu kepadaku. (Moon So semakin terkejut) ngomong-ngomong, kamu tadi naik denagn berjalan, bukan? Naik-turun lantai 16. Mengapa tidka menggunakan lift?
Moon So : hanya saja aku merasa pengap karena tidak bisa melihat keluar.
Setelah itu, Moon So melihat ke jendela mobi.
Post a Comment for "Just Between Lover Episode 1 Part 1"