SINOPSIS My Mr. Mermaid Episode 17 Part 1
Episode 17 Part 1
All images credit and content copyright: Hunan TV
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS My Mr. Mermaid Episode 16 Part 2
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS My Mr. Mermaid Episode 17 Part 2
Zheng Lingye bertanya kepada Qi-Ruifeng “apa hebatnya pelatih Pelatih Fei Yu? Apa itu benar-benar mengesankan untuk menajdi pelatih kepala tim pelatihan elit asia? Jiak Kepala Pelatih Yuan tidak menyerahkan posisinya dulu, dia mungkin kepala pelatihnya sekarang”.
Tang Yibai memperhatikan Pelatih Wu yang terlihat kesal sejak melihat pelatih Pelatih Fei Yu. Qi-Ruifeng mengatakan kepada Zheng Lingye “Zheng Lingye, apa kau bodoh atau berpura-pura? Pelatih fei bukan hanya terkenal karena dia alah kepala pelatih di tim pelatihan elit asia. Dia juga memiliki kemampuan spesial. Benar kan Yangyang?”.
Yangyang : jangan menyentuhku. Zheng Lingye, kau tidak tahu kan? Pelatih Fei Yu ini punya julukan yang unik?
Linye : julukan apa?
Yangyang : iya. Dia dijuluki penunjuk emas perenang.
Qi-Ruifeng : penunjuk emas perenang? Apa itu?
Zheng Lingye : apa?
Tang Yibai : penunjuk emas artinya Pelatih Fei Yu memiliki kemampuan untuk mengubah apapun yang di genggamnya menajdi emas. Bahkan untuk perenang biasa, hanya satu kata darinya dapat segera membuat mereka meningkat pesat.
Linye, Yangyang dan Qi-Ruifeng mengerti dengan apa yang dikatakan Tang Yibai, Pelatih Wu sangat kesal dan mengatakan sesuatu kepada mereka.
Pelatih Wu : pelatih Pelatih Fei Yu apa? Ini hanya membuang-buang waktu. Penunjuk emas? Dia selalu mengkritik siswa yang menginvestasikan begitu banyak usaha. Dengan bebarapa kata dia yang mendapatkan pujiannya! Memalukan!
Qi-Ruifeng : Pelatih Wu, mengapa kau sangat membenci Pelatih Fei Yu?
Pelatih Wu membentaknya “jangan memotongku. Dan Kepala Pelatih Yuan runmei ini seperti penggemar wanita. Apa kau tidak tahu kalau orang lain menyukai sosok tubuh yang montok? Kau ini tongkat kurus. Enyahlah”. Zheng Lingye berkata kepada Qi-Ruifeng “tapi, apakah Kepala Pelatih Yuan menyuaki Pelatih Fei Yu?”.
Qi-Ruifeng hanya tersenyum dan terus memperhatikan Kepala Pelatih Yuan. Zheng Lingye juga memperhatikan Kepala Pelatih Yuan sambil terus bicara “jika dia terus melihat wajahnya seperti itu, wajah Pelatih Fei Yu bisa berlubang”. Pelatih Wu cemberut dan terlihat cemburu meihat Kepala Pelatih Yuan yang terus memandang Pelatih Fei Yu.
Yangyang : kali ini ucapan Zheng Lingye benar. Pelatih Fei Yu ini adalah senior Kepala Pelatih Yuan di universitasnya dulu. Kudengar dulu Kepala Pelatih Yuan menaksir Pelatih Fei Yu. Satu kali aku pernah melihat foto mereka berdua di dompetnya.
Qi-Ruifeng : tidak mungkin, Kepala Pelatih Yuan menyimpan foto mereka sampai sekarang? Lalu kali ini Pelatih Fei Yu datang, apakah dia akan menerima Kepala Pelatih Yuan? Dan apakah mereka akan menjadi pasangan.
Pelatih Wu : kalian sebagai atlet, apa bisa belajar menggunakan otakmu. Jangan hanya memikirkan berenang di sepanjang waktu. Kepala pelatih tim pelatihan elit asia datang kemari bukan untuk berkencan. Dia datang untuk mencari perenang baru yang potensional.
Tang Yibai memperhatikan Pelatih Wu yang terlihat kesal sejak melihat pelatih Pelatih Fei Yu. Qi-Ruifeng mengatakan kepada Zheng Lingye “Zheng Lingye, apa kau bodoh atau berpura-pura? Pelatih fei bukan hanya terkenal karena dia alah kepala pelatih di tim pelatihan elit asia. Dia juga memiliki kemampuan spesial. Benar kan Yangyang?”.
Yangyang : jangan menyentuhku. Zheng Lingye, kau tidak tahu kan? Pelatih Fei Yu ini punya julukan yang unik?
Linye : julukan apa?
Yangyang : iya. Dia dijuluki penunjuk emas perenang.
Qi-Ruifeng : penunjuk emas perenang? Apa itu?
Zheng Lingye : apa?
Tang Yibai : penunjuk emas artinya Pelatih Fei Yu memiliki kemampuan untuk mengubah apapun yang di genggamnya menajdi emas. Bahkan untuk perenang biasa, hanya satu kata darinya dapat segera membuat mereka meningkat pesat.
Linye, Yangyang dan Qi-Ruifeng mengerti dengan apa yang dikatakan Tang Yibai, Pelatih Wu sangat kesal dan mengatakan sesuatu kepada mereka.
Pelatih Wu : pelatih Pelatih Fei Yu apa? Ini hanya membuang-buang waktu. Penunjuk emas? Dia selalu mengkritik siswa yang menginvestasikan begitu banyak usaha. Dengan bebarapa kata dia yang mendapatkan pujiannya! Memalukan!
Qi-Ruifeng : Pelatih Wu, mengapa kau sangat membenci Pelatih Fei Yu?
Pelatih Wu membentaknya “jangan memotongku. Dan Kepala Pelatih Yuan runmei ini seperti penggemar wanita. Apa kau tidak tahu kalau orang lain menyukai sosok tubuh yang montok? Kau ini tongkat kurus. Enyahlah”. Zheng Lingye berkata kepada Qi-Ruifeng “tapi, apakah Kepala Pelatih Yuan menyuaki Pelatih Fei Yu?”.
Qi-Ruifeng hanya tersenyum dan terus memperhatikan Kepala Pelatih Yuan. Zheng Lingye juga memperhatikan Kepala Pelatih Yuan sambil terus bicara “jika dia terus melihat wajahnya seperti itu, wajah Pelatih Fei Yu bisa berlubang”. Pelatih Wu cemberut dan terlihat cemburu meihat Kepala Pelatih Yuan yang terus memandang Pelatih Fei Yu.
Yangyang : kali ini ucapan Zheng Lingye benar. Pelatih Fei Yu ini adalah senior Kepala Pelatih Yuan di universitasnya dulu. Kudengar dulu Kepala Pelatih Yuan menaksir Pelatih Fei Yu. Satu kali aku pernah melihat foto mereka berdua di dompetnya.
Qi-Ruifeng : tidak mungkin, Kepala Pelatih Yuan menyimpan foto mereka sampai sekarang? Lalu kali ini Pelatih Fei Yu datang, apakah dia akan menerima Kepala Pelatih Yuan? Dan apakah mereka akan menjadi pasangan.
Pelatih Wu : kalian sebagai atlet, apa bisa belajar menggunakan otakmu. Jangan hanya memikirkan berenang di sepanjang waktu. Kepala pelatih tim pelatihan elit asia datang kemari bukan untuk berkencan. Dia datang untuk mencari perenang baru yang potensional.
Kemudian Pelatih Wu memanggil Qi-Ruifeng dengan nada kerasnya, tapi dia menyadari bahwa dia sedang berada di samping Pelatih Fei Yu, dia terlihat malu dan mengulangi memanggil Qi-Ruifeng dengan lembut, seakan Kepala Pelatih Yuan adalah wanita yang sangat feminim.
Qi-Ruifeng terlihat malas dan memegang dadanya, Zheng Lingye mengusiknya untuk segera menghampiri Kepala Pelatih Yuan. Qi-Ruifeng berjalan menghampiri Kepala Pelatih Yuan.
Qi-Ruifeng terlihat malas dan memegang dadanya, Zheng Lingye mengusiknya untuk segera menghampiri Kepala Pelatih Yuan. Qi-Ruifeng berjalan menghampiri Kepala Pelatih Yuan.
Dengan lembut Kepala Pelatih Yuan memperkenalkan Qi-Ruifeng kepadanya “senior, ini salah seoarng perenang kami, namanya Qi-Ruifeng”. Qi-Ruifeng tersenyum dengan sangat terpaksa, dan akhirnya mereka pun saling menyapa.
Kepala Pelatih Yuan mengatakan kepada Pelatih Fei Yu “oh ya, bukankah tadi kau bilang postur renangnya kurang akurat? Bagaimana kalau kita menyuruhnya berenang sekali lagi”.
Pelatih Fei Yu : baiklah, berenanglah sekali lagi, biar kulihat.
Qi-Ruifeng pun membuka bajunya dan berjalan menuju kolam untuk memperlihatkan kemampuannya kepada Pelatih Fei Yu.
Kepala Pelatih Yuan mengatakan kepada Pelatih Fei Yu “oh ya, bukankah tadi kau bilang postur renangnya kurang akurat? Bagaimana kalau kita menyuruhnya berenang sekali lagi”.
Pelatih Fei Yu : baiklah, berenanglah sekali lagi, biar kulihat.
Qi-Ruifeng pun membuka bajunya dan berjalan menuju kolam untuk memperlihatkan kemampuannya kepada Pelatih Fei Yu.
Pelatih Wu mengatakan kepada Tang Yibai dan yang lainnya “jawabannya sudah keluar. Kelihatannya Pelatih Fei Yu datang kemari karena Qi-Ruifeng. Kepala Pelatih Yuan bahkan bisa menggunakan muridnya sendiir demi mendekati Pelatih Fei Yu”. Mereka hanya menertawakan kecemburuan Pelatih Wu terhadap Kepala Pelatih Yuan.
Tang Yibai : sudahlah Pelatih Wu. Semakin lama kau semakin mirip dengan wanita tua. Jangan cemburu lagi, kita sebaiknya kembali latihan.
Pelatih Wu menggerakkan tubuhnya dan berkata dengan tegas “siapa yang cemburu?” mereka hanya tertawa, dan kemudian Pelatih Wu mengajak Tang Yibai untuk pergi berlatih. Setelah mereka pergi, Zheng Lingye berkayta kepada Yangyang “tampaknya hari ini Pelatih Wu benar-benar cemburu?”.
Yangyang : Pelatih Fei Yu sangat tampan, wanita mana yang tidak akan menyukainya?
Zheng Lingye malah heran karena Yangyang juga ikut-ikutan Kepala Pelatih Yuan menyukai Pelatih Fei Yu.
Tang Yibai : sudahlah Pelatih Wu. Semakin lama kau semakin mirip dengan wanita tua. Jangan cemburu lagi, kita sebaiknya kembali latihan.
Pelatih Wu menggerakkan tubuhnya dan berkata dengan tegas “siapa yang cemburu?” mereka hanya tertawa, dan kemudian Pelatih Wu mengajak Tang Yibai untuk pergi berlatih. Setelah mereka pergi, Zheng Lingye berkayta kepada Yangyang “tampaknya hari ini Pelatih Wu benar-benar cemburu?”.
Yangyang : Pelatih Fei Yu sangat tampan, wanita mana yang tidak akan menyukainya?
Zheng Lingye malah heran karena Yangyang juga ikut-ikutan Kepala Pelatih Yuan menyukai Pelatih Fei Yu.
Pelatih Wu mulai melatih Tang Yibai. Tang Yibai dan Qi-Ruifeng berlatih begitu keras. Pelatih Wu melirih Pelatih Fei Yu karena dia juga memperhatikan Tang Yibai.
Di QK.Video semua karyawan bekerja seperi biasanya. Sampai larut malam, tapi Yun Duo masih bekerja dan ditemani oleh Lin Zi, Lin Zi terus memperhatikannya, sampai akhirnya Lin Zi pergi untuk membawakan makanan.
Lin Zi memberikan makanan tersebut kepada Yun Duo. Yun Duo kaget karena Lin Zi belum pulang. Lin Zi tidak menghiraukannya dan meminta Yun Duo untuk makan karena dia bekerja sangat keras. Lin Zi juga membuka kan makanannya.
Yun Duo : muridku sangat hebat. Kau ingat bahwa Guru Sunmu belum makan. Terima kasih.
Lin Zi tersenyum dan tiba-tiba dia terlihat mual lagi, tapi selalu dia tahan. Yun Duo melihat jam tangannya dan kaget karena baru menyadari sudah larut malam dan meminta Lin Zi untuk segera pulang.
Lin Zi : bagaimana denganmu?
Yun Duo : aku akan pulang begitu aku selesai.
Yun Duo pun kembali bekerja dan Lin Zi terlihat mual lagi.
Lin Zi memberikan makanan tersebut kepada Yun Duo. Yun Duo kaget karena Lin Zi belum pulang. Lin Zi tidak menghiraukannya dan meminta Yun Duo untuk makan karena dia bekerja sangat keras. Lin Zi juga membuka kan makanannya.
Yun Duo : muridku sangat hebat. Kau ingat bahwa Guru Sunmu belum makan. Terima kasih.
Lin Zi tersenyum dan tiba-tiba dia terlihat mual lagi, tapi selalu dia tahan. Yun Duo melihat jam tangannya dan kaget karena baru menyadari sudah larut malam dan meminta Lin Zi untuk segera pulang.
Lin Zi : bagaimana denganmu?
Yun Duo : aku akan pulang begitu aku selesai.
Yun Duo pun kembali bekerja dan Lin Zi terlihat mual lagi.
Yun Duo berhenti sejenak dan memakan makanan pemberian Lin Zi. Lin Zi terus memperhatikannya dan membawakan teh untuk Yun Duo, dia sudah tidak nyaman untuk duduk ataupun berdiri dan tak henti memperhatikan Yun Duo yang bekerja sangat keras. Dan akhirnya pekerjaan Yun Duo selesai, Yun Duo sangat kelelahan karena bekerja seharian full.
Yun Duo berbalik dan melihat Lin Zi masih menunggunya sampai ketiduran. Yun Duo pun menghampirinya dan membangunkannya untuk pulang dan melanjutkan tidurnya di rumah. Lin Zi sangat susah dibangunkan dan akhirnya Lin Zi pun terbangun dan berkata “kau sudah selesai bekerja?”
Yun Duo : sudah selesai.
Lin Zi dengan mata yang masih mengantuk berkata bahwa dirinya akan mengantar Yun Duo pulang.
Yun Duo : sudah selesai.
Lin Zi dengan mata yang masih mengantuk berkata bahwa dirinya akan mengantar Yun Duo pulang.
Saat Lin Zi mencoba untuk berdiri, dia terlihat sangat pusing dan hampir terjatuh. Itu membuat Yun Duo khawatir dan bertanya “kau kenapa?”.
Lin Zi : tidak apa-apa. Kepalaku sedikit pusing, sebentar lagi juga akan membaik.
Lin Zi menggelengkan kepalanya tapi tetap pusingnya masih ada. Kemudian Yun Duo meraba keningnya dan berkata “kau demam, ayo aku bawa kamu ke rumah sakit”.
Lin Zi : tida apa-apa. Aku akan mengantarmu pulang.
Yun Duo : disaat begini. Mau antar aku pulang apanya? Aku akan membawa kamu ke rumah sakit dulu, ayo pergi (membantu Lin Zi untuk bangkit).
Lin Zi : tidak apa-apa. Kepalaku sedikit pusing, sebentar lagi juga akan membaik.
Lin Zi menggelengkan kepalanya tapi tetap pusingnya masih ada. Kemudian Yun Duo meraba keningnya dan berkata “kau demam, ayo aku bawa kamu ke rumah sakit”.
Lin Zi : tida apa-apa. Aku akan mengantarmu pulang.
Yun Duo : disaat begini. Mau antar aku pulang apanya? Aku akan membawa kamu ke rumah sakit dulu, ayo pergi (membantu Lin Zi untuk bangkit).
Tiba-tiba Lin Zi pingsan, Yun Duo berusaha menyadarkannya tapi itu percuma.
Di rumah sakit, Lin Zi sudah terbaring di ranjang, disana juga ada Yun Duo yang masih menunggunya, dia tertidur di kursi. Lin Zi bangun dan tersenyum melihat Yun Duo tertidur di kursi. Akhirnya Yun Duo pun bangun dan Lin Zi menyapa Yun Duo dengan bilang “hai”.
Yun Duo : kau masih bisa bilang hai padaku? Kenapa kau tidak bilang bahwa kau tidak enak badan? Kau demam begitu tinggi, apa yang kau pikirkan? Apa kau ini bodoh? Kemarin kau membuatku takut. Kau pingsan diatas mejamu.
Lin Zi : jangan terlalu baik padaku. Jika kau melakukannya, aku takut akan jatuh cinta kepadamu.
Yun Duo : sekarang ini aku sedang memarahimu dan kau masih menyukaiku. Kau ini bisa tidak hidup dengan martabat? Tubuhmu sudah sampai begini dan kau maish bisa bercanda.
Lin Zi : aku melakukannya agar kau tahu bahwa aku baik-baik saja. Aku tidak ingin kau mengkhawatirkanku.
Yun Duo : sudahlah. Marah padamu hanya akan membuatku jengkel. Baguslah kalau aku baik-baik saja. Nanti aku akan ijin sakit untukmu. Iistirahatlah dengan baik.
Lin Zi bagun dan bertanya “hei, kau mau kemana”.
Yun Duo : aku mau berangkat kerja. Aku punya banyak pekerjaan yang belum selesai. Kau berbaring saja dan istirahat dengan baik.
Lin Zi melepaskan infusannya dan berkata “aku ini asistenmu. Bagaimana aku bisa membiarkanmu bekerja sendirian? Sementara aku istirahat”. Yun Duo menghentikannya tapi tidak bisa.
Yun Duo : kau ini orang sakit.
Lin Zi : sudah diputuskan kita akan berangkat bersama-sama. Ayo.
Yun Duo : hei.
Yun Duo : kau masih bisa bilang hai padaku? Kenapa kau tidak bilang bahwa kau tidak enak badan? Kau demam begitu tinggi, apa yang kau pikirkan? Apa kau ini bodoh? Kemarin kau membuatku takut. Kau pingsan diatas mejamu.
Lin Zi : jangan terlalu baik padaku. Jika kau melakukannya, aku takut akan jatuh cinta kepadamu.
Yun Duo : sekarang ini aku sedang memarahimu dan kau masih menyukaiku. Kau ini bisa tidak hidup dengan martabat? Tubuhmu sudah sampai begini dan kau maish bisa bercanda.
Lin Zi : aku melakukannya agar kau tahu bahwa aku baik-baik saja. Aku tidak ingin kau mengkhawatirkanku.
Yun Duo : sudahlah. Marah padamu hanya akan membuatku jengkel. Baguslah kalau aku baik-baik saja. Nanti aku akan ijin sakit untukmu. Iistirahatlah dengan baik.
Lin Zi bagun dan bertanya “hei, kau mau kemana”.
Yun Duo : aku mau berangkat kerja. Aku punya banyak pekerjaan yang belum selesai. Kau berbaring saja dan istirahat dengan baik.
Lin Zi melepaskan infusannya dan berkata “aku ini asistenmu. Bagaimana aku bisa membiarkanmu bekerja sendirian? Sementara aku istirahat”. Yun Duo menghentikannya tapi tidak bisa.
Yun Duo : kau ini orang sakit.
Lin Zi : sudah diputuskan kita akan berangkat bersama-sama. Ayo.
Yun Duo : hei.
Yun Duo mengejar Lin Zi dan meminta dia untuk beristirahat dan tidak membuat masalah. Lin Zi tidak berkata apa-apa. Kemudian dia menarik tangan Yun Duo dan menaruh tangan Yun Duo di pipinya. Yun Duo bengong dan terpaku menatap Lin Zi.
Lin Zi : bagaimana? Apa aku masih demam?
Yun Duo : suda hilang.
Lin Zi : benar. Kau harus berhenti mencemaskanku. Aku tidur, minum obat, di suntik dan aku sekarang baik-baik saja.
Yun Duo : tapi kau...
Lin Zi : dengarkan aku. Aku benar-benar tidak ingin tinggal di rumah sakit sendirian.
Lin Zi pun mengajak Yun Duo untuk segera pergi.
Lin Zi : bagaimana? Apa aku masih demam?
Yun Duo : suda hilang.
Lin Zi : benar. Kau harus berhenti mencemaskanku. Aku tidur, minum obat, di suntik dan aku sekarang baik-baik saja.
Yun Duo : tapi kau...
Lin Zi : dengarkan aku. Aku benar-benar tidak ingin tinggal di rumah sakit sendirian.
Lin Zi pun mengajak Yun Duo untuk segera pergi.
Lin Zi dan Yun Duo tiba di depan QK.Video. mei melihat mereka turun dari taksi dan bahkan Yun Duo membantu Lin Zi keluar dari taksi. Mei terus memperhatikan mereka sampai naik tangga. Mei heran dan penuh tanda tanya tentang mereka.
Lin Zi dan Yun Duo masuk ke kantor, seperti biasanya mereka saling menyapa dnegan karyawan lain. Yun Duo melihat Lin Zi masih belum sehat dan berkata “Lin Zi, apa kau benar-benar tidak perlu istirahat? aku bisa meminta izin sakit untukmu.”
Lin Zi : sudah kukatakan berulang kali bahwa aku baik-baik saja.
Yun Duo : tapi kau...
Lin Zi : aku baik-baik saja, jangan khawatir. Siapkan saja bahan untuk rapat kita. Bukankah Direktur Liu menunggu untuk mendengar proposalmu? Aku akan membuatkanmu kopi.
Mei meperhatikan mereka dan mengikuti Lin Zi saat melewatinya.
Lin Zi : sudah kukatakan berulang kali bahwa aku baik-baik saja.
Yun Duo : tapi kau...
Lin Zi : aku baik-baik saja, jangan khawatir. Siapkan saja bahan untuk rapat kita. Bukankah Direktur Liu menunggu untuk mendengar proposalmu? Aku akan membuatkanmu kopi.
Mei meperhatikan mereka dan mengikuti Lin Zi saat melewatinya.
Lin Zi sedang membuat kopi untuknya dan Yun Duo, kemudian mei datang dan berdiri di sampingya. Mei berkata “Lin Zi.... aku mau bertanya kepadamu?”.
Lin Zi : apa?
Mei : tentang James Lin
Lin Zi langsung terdiam dan mei melanjutkan pertanyaannya “kenapa kau menyembunyikan identitasmu hanya untuk menjadi asisten magang di perusahaan kita?. Lin Zi sangat kesal dan berkata “aku tidak mengerti dengan apa yang kau katakan”.
mei : aku mendengar percakapanmu dengan Direktur Liu di kafe. Aku sendiri mendengar Direktur Liu memanggilmu “James Lin”
Lin Zi : itu bukan urusanmu, apakah aku James Lin atau bukan.
Mei : aku hanya ingin tahu kenapa kau disini.
Lin Zi : bukankah kau sudah mendengar percakapanku dengan Direktur Liu? Kau sudah jelas tahu apa alasanku datang kesini.
Mei : James Lin yang kutahu takkan puas dengan posisi sebagai konsultan keuangan. Dia datang kemari untuk alasan lain.
Lin Zi : aku sudah lama memberitahumu jawabannya. Apakah aku James Lin atau bukan. Aku Lin Zi datang ke perusahaan ini hanya dengan satu alasan. Itu karena Yun Duo.
Mei : Yun Duo?
Lin Zi : benar, sebelumnya aku sudah mengatakan kepadamu. Aku datang kemari untuk membalas budi kepada Yun Duo.
Mei : jika kau benar bukan James Lin, aku akan percaya dengan apa yang kau katakan. Aku akan percaya kau kemari sebagai asisten. Kau ingin menjaga dan mebalas kebaikan Yun Duo. James Lin yang kutahu hanya mempedulikan keuntungannya sendiri. Dia takkan memilih cara ini untuk membalas budi seseorang karena itu tidak menguntungkannya sama sekali.
Lin Zi : setelah mendengar ucapanmu, kau tahu James Lin lebih baik daripada aku.
Mei : setidanya, dia lebih baik dari yang aku bayangkan.
Lin Zi : aku katakan kepadamu, James Lin yang kau bicarakan sudah lenyap dari 4 tahun yang lalu. Meskipun begitu, kau benar tentang satu hal. Aku datang kesini tidak hanya untuk membalas kebaikan Yun Duo.
Mei : apa maksudmu?
Lin Zi : aku menyukainya. Aku tidak hanya ingin menjaganya tapi aku juga ingin bersamanya.
Mei bengong dan memikirkan apa yang diakatakan Lin Zi barusan.
Lin Zi : apa?
Mei : tentang James Lin
Lin Zi langsung terdiam dan mei melanjutkan pertanyaannya “kenapa kau menyembunyikan identitasmu hanya untuk menjadi asisten magang di perusahaan kita?. Lin Zi sangat kesal dan berkata “aku tidak mengerti dengan apa yang kau katakan”.
mei : aku mendengar percakapanmu dengan Direktur Liu di kafe. Aku sendiri mendengar Direktur Liu memanggilmu “James Lin”
Lin Zi : itu bukan urusanmu, apakah aku James Lin atau bukan.
Mei : aku hanya ingin tahu kenapa kau disini.
Lin Zi : bukankah kau sudah mendengar percakapanku dengan Direktur Liu? Kau sudah jelas tahu apa alasanku datang kesini.
Mei : James Lin yang kutahu takkan puas dengan posisi sebagai konsultan keuangan. Dia datang kemari untuk alasan lain.
Lin Zi : aku sudah lama memberitahumu jawabannya. Apakah aku James Lin atau bukan. Aku Lin Zi datang ke perusahaan ini hanya dengan satu alasan. Itu karena Yun Duo.
Mei : Yun Duo?
Lin Zi : benar, sebelumnya aku sudah mengatakan kepadamu. Aku datang kemari untuk membalas budi kepada Yun Duo.
Mei : jika kau benar bukan James Lin, aku akan percaya dengan apa yang kau katakan. Aku akan percaya kau kemari sebagai asisten. Kau ingin menjaga dan mebalas kebaikan Yun Duo. James Lin yang kutahu hanya mempedulikan keuntungannya sendiri. Dia takkan memilih cara ini untuk membalas budi seseorang karena itu tidak menguntungkannya sama sekali.
Lin Zi : setelah mendengar ucapanmu, kau tahu James Lin lebih baik daripada aku.
Mei : setidanya, dia lebih baik dari yang aku bayangkan.
Lin Zi : aku katakan kepadamu, James Lin yang kau bicarakan sudah lenyap dari 4 tahun yang lalu. Meskipun begitu, kau benar tentang satu hal. Aku datang kesini tidak hanya untuk membalas kebaikan Yun Duo.
Mei : apa maksudmu?
Lin Zi : aku menyukainya. Aku tidak hanya ingin menjaganya tapi aku juga ingin bersamanya.
Mei bengong dan memikirkan apa yang diakatakan Lin Zi barusan.
Di stadion renang, Tang Yibai sedang berlatih begitu keras. Disamping itu Pelatih Wu juag memperhatikan Pelatih Fei Yu dan Kepala Pelatih Yuan yang terus memandang Pelatih Fei Yu. Kemudian Pelatih Wu berteriak kepada Tang Yibai “Tang Yibai, jaga rentang kayuhanmu agar lebih bersih. Jangan lupa tentang gerakan dan meningkatkan kecepatan!”.
Zheng Lingye berkata kepada Yangyang “apa kau perhatikan Pelatih Wu bekerja sangat keras”.
Yangyang : tentu. Saingan cintanya telah menyerbu wilayahnay sendiri. Bagaimana bisa dia tidak memakai peluang ini untuk pamer?.
Zheng Lingye berkata kepada Yangyang “apa kau perhatikan Pelatih Wu bekerja sangat keras”.
Yangyang : tentu. Saingan cintanya telah menyerbu wilayahnay sendiri. Bagaimana bisa dia tidak memakai peluang ini untuk pamer?.
Tang Yibai sampai di posisi pertama. Pelatih Wu langsung menerangnya “apa ini cara yang kuajarkan padamu? Gerakanmu sangat salah! 49,09 detik tidak bagus. Ini benar-benar jauh dari level yang kau targetkan”. Tang Yibai hanya tersenyum saja.
Pelatih Wu : terserahlah, tak ada gunanya bicara terlalu banyak. Aku harus menunjukkanya sendiri padamu.
Yang lainnya juga memperhatikan Pelatih Wu. Yangyang berkata “astaga! Pelatih Wu melakukan demonstrasi pribai untuk menegaskan dominasinya”.
Tang Yibai : Pelatih Wu, apa kau serius?
Pelatih Wu membuka jaketnya dan berkata “aku tidak sama seperti sebagian orang. Sebagai pelatih, aku tidak hanya menggunakan mulutku. Apa artunya melatih dengan tulus? Aku akan menunjukkan segalanya secara pribai (Tang Yibai hanya tertawa) dengarkan aku, berenang gaya bebas bergantung pada tiga kata : datar, lurus dan tajam. Tubuhmu harus datar, kakimu harus lurus dna tanganmu harus tajam. Turunkan gaya tarik air, seminimal mungkin”.
Qi-Ruifeng, Pelatih Fei Yu dan Kepala Pelatih Yuan juga memperhatikan perkataan Pelatih Wu. Kemudian Pelatih Wu meminta Tang Yibai untuk memperhatikannya saat berenang.
Pelatih Wu : terserahlah, tak ada gunanya bicara terlalu banyak. Aku harus menunjukkanya sendiri padamu.
Yang lainnya juga memperhatikan Pelatih Wu. Yangyang berkata “astaga! Pelatih Wu melakukan demonstrasi pribai untuk menegaskan dominasinya”.
Tang Yibai : Pelatih Wu, apa kau serius?
Pelatih Wu membuka jaketnya dan berkata “aku tidak sama seperti sebagian orang. Sebagai pelatih, aku tidak hanya menggunakan mulutku. Apa artunya melatih dengan tulus? Aku akan menunjukkan segalanya secara pribai (Tang Yibai hanya tertawa) dengarkan aku, berenang gaya bebas bergantung pada tiga kata : datar, lurus dan tajam. Tubuhmu harus datar, kakimu harus lurus dna tanganmu harus tajam. Turunkan gaya tarik air, seminimal mungkin”.
Qi-Ruifeng, Pelatih Fei Yu dan Kepala Pelatih Yuan juga memperhatikan perkataan Pelatih Wu. Kemudian Pelatih Wu meminta Tang Yibai untuk memperhatikannya saat berenang.
Pelatih Wu mulai berenang dan mencontohkan kepada Tang Yibai, pandangan mereka tertuju kepada Pelatih Wu. Kemudian Qi-Ruifeng berteriak kepada Pelatih Wu “Pelatih Wu, karena kau sangat hebat dalam renang, kenapa tidak kau saja yang berenang 100 meter gaya bebas dan bukannya Tang Yibai?. Mereka menertawakannya. Pelatih Wu kembali ke poisisi pertama dan berkata kepada Tang Yibai “Tang Yibai,a pa kau lihat?”. Tang Yibai tak mengatakan apapun dan bersiap untuk berenang kembali.
Tapi Pelatih Fei Yu menghentikannya “tungu sebentar” Tang Yibai pun berbalik. Pelatih Fei Yu menghampirinya dan berkata “Tang Yibai, apa kau mendengarkan musik sebelum latihan?” Tang Yibai kaku untuk menjawabnya,.
Pelatih Fei Yu : musik jenis apa yang biasanya kau dengarkan?
Tang Yibai : aku mendengarkan rap atau rock
Pelatih Fei Yu : tak heran, Tang Yibai mari kita lakukan percobaan.
Tang Yibai : percobaan?
Pelatih Fei Yu : pura-pura saja kau tertipu olehku. Pertama, tenangkan dirimu.
Kemudian Pelatih Fei Yu mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan berkata “berenang setalh kau mendnegarkan ini. aku jamin hasilnya akan berbeda”. Qi-Ruifeng dan Pelatih Wu menatapnya.
Pelatih Wu : penunjuk emas sudah mengatatak sesuatu, jangan abaikan dia.
Tang Yibai pun tersnyum dan mengambilnya.
Tapi Pelatih Fei Yu menghentikannya “tungu sebentar” Tang Yibai pun berbalik. Pelatih Fei Yu menghampirinya dan berkata “Tang Yibai, apa kau mendengarkan musik sebelum latihan?” Tang Yibai kaku untuk menjawabnya,.
Pelatih Fei Yu : musik jenis apa yang biasanya kau dengarkan?
Tang Yibai : aku mendengarkan rap atau rock
Pelatih Fei Yu : tak heran, Tang Yibai mari kita lakukan percobaan.
Tang Yibai : percobaan?
Pelatih Fei Yu : pura-pura saja kau tertipu olehku. Pertama, tenangkan dirimu.
Kemudian Pelatih Fei Yu mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan berkata “berenang setalh kau mendnegarkan ini. aku jamin hasilnya akan berbeda”. Qi-Ruifeng dan Pelatih Wu menatapnya.
Pelatih Wu : penunjuk emas sudah mengatatak sesuatu, jangan abaikan dia.
Tang Yibai pun tersnyum dan mengambilnya.
Di kantor Direktur Liu sedang ada rapat yang membahas tentang Tang Yibai “kupikir kita bisa memakai popularitas Tang Yibai untuk meningkatkan jangkauan penonton sektor olahraga kita. Cobalah menarik kaum wanita yang biasanya tidak menonton berita olahraga. Kita harus mencantumkan bintang atlet yang sedang naik daun. Misalnya menempatkan ouyang heng dan Qi-Ruifeng di bagian pelopor khusus olahraga”.
Yun Duo dan Guru Sun saling menandang. Salah satu dari mereka mengatakan “kurasa sedikit pengenalan tentang mereka tidak cukup. Jika kita benar-benar ingin menambah penonton wanita. Kita harus memakai cara yang lebih langsung. Tempatkan Qi-Ruifeng, ouyang heng dan Tang Yibai bersama sebagai atlet idola”. Yun Duo sepertinya bingung dengan apa yang mereka bicarakan.
Direktur Liu : tidak. Meskipun ini bisa menambah penonton wanita kita dengan cepat, mengubah olahraga menjadi bentuk hiburan olnline bisa menurunkan profesionalisme kita. Para peonton baru juga takkan menajdi bagian dari penonton tetap kita. Itu mungkin akan mengakibatkan berkurangnya penonton awal kita.
Yun Duo dan Guru Sun saling menandang. Salah satu dari mereka mengatakan “kurasa sedikit pengenalan tentang mereka tidak cukup. Jika kita benar-benar ingin menambah penonton wanita. Kita harus memakai cara yang lebih langsung. Tempatkan Qi-Ruifeng, ouyang heng dan Tang Yibai bersama sebagai atlet idola”. Yun Duo sepertinya bingung dengan apa yang mereka bicarakan.
Direktur Liu : tidak. Meskipun ini bisa menambah penonton wanita kita dengan cepat, mengubah olahraga menjadi bentuk hiburan olnline bisa menurunkan profesionalisme kita. Para peonton baru juga takkan menajdi bagian dari penonton tetap kita. Itu mungkin akan mengakibatkan berkurangnya penonton awal kita.
Cheng Mei mengingat perkataan Lin Zi saat di ruang ngopi “aku datang kemari untuk membalas budi kepada Yun Duo. Aku menyukainya. Aku tidak hanya ingin menjaganya, aku juga ingin bersamanya”. Cheng Mei tidak fokus dengan rapatnya dan malah memperhatikan Lin Zi dan perkataannya sebelum rapat.
Kapan kelanjutannya yaaa???
ReplyDeletenanti ya teh laptopnya masin dalam perbaikan hehe
DeleteDitunggu kelanjutannya kak
ReplyDeleteBagus kak
ReplyDeleteAglycinlustma_Jackson Amanda Robinson Crack
ReplyDeleterawdinedjars