this is a verification file Hospital Ship Episode 30 Part 2 - Layar-Sinopsis
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hospital Ship Episode 30 Part 2

Episode 30 Part 2

All images credit and content copyright: MBC


Nona Choi sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit untuk melihat kondisi Hyun, di radio mobil mengumumkan “Rumah Sakit Kapal yang sedang berlabu di dekat Dokdo, ditahan oleh komplotan penyelundup obat bius. Seorang dokter penyakit dalam berada dalam kondisi serius karena luka tembak” Nona Choi terilhat sangat khawtir dan mengemudi begitu cepat.

Eun Jae akhirnya tiba di Rumah Sakit Geoje Jeil, dia langsung di sambut rekannya (dr.Kang) dia sangat khawatir melihat kondisi Hyun, Eun Jae meminta dia untuk membawanya ke ruang operasi. Namun dr. Kang menyarankan untuk membawa ke ICU terlebih dahulu.
Eun Jae menjelaskan bahwa Hyun memiliki luka tembak yang tembus ke perutnya, ada kemungkinan usus bawahnya rusak. Mereka terus mengontrol kondisi Hyun dan melakukan tindakan medis terhadap Hyun.
Dr. Kang memberitahu Eun Jae bahwa dr. Kim sedang dalam operasi dan dr. Oh tidak ada di Rumah Sakit karena ini akhir pekan. Eun Jae kesal “apa maksudmu? Apa yang kau bilang?”
Dr. Kang : sekarang tidak ada dokter bedah yang bisa mengoperasi dokter Kwak.

Dokte kang meminta Eun Jae untuk melakukan operasi Hyun, Eun Jae belum menjawab apapun, dokter terus berkata kepada Eun Jae “jika kau bisa melakukannya, kita akan mulai sekarang” Eun Jae terus memandang Hyun yang tidak berdaya, dokter Kang merasakan, pasti itu sulit untuk Eun Jae melakukan operasi orang terdekatnya.
Dr. Kang : kau melewatkan kejadian itu di rumah sakit kapal. Seharusnya aku tidak bertanya. Ayo kita coba untuk menstabilkan dia saat ini. aku akan mencari rumah sakit untuk mengirimnya dan bisa melakukan operasi sekarang juga (dia langsung pergi untuk menghubungi RS lain).
Eun Jae akhirnya berkata “tidak usah, aku akan melakukannya” Dr. Kang terkejut dengan keputusan Eun Jae. Eun Jae mengatakan “sakitnya... lakukan operasinya sekarang”. Dr. Kang meyakinkan bahwa Eun Jae baik-baik saja, dia meminta perawat untuk menghubungi ahli anestesi dan akan membawa Hyun ke ruang operasi sekarang juga.

Hyun dalam perjalanan menuju ruang operasi, Eun Jae tak henti memandang Hyun, dia sangat sedih melihat kondisi rekannya tak berdaya seperti ini. kemudian di pikiran Eun Jae melintas saat-saat bersamanya, Hyun selalu menenangkannya dalam keadaan apapun.

Hyun sedang dalam persiapan operasi, sementara Eun Jae sedang memebersikan badannya untuk mengoperasi Hyun, Eun Jae membersihkan lumuran darah di bawa Shower, dia sangat sedih dan khawatir dengan keadaan Hyun. Saat-saat bersama Hyun terus melintas di pikiran Eun Jae yang mengatakan “biarkan aku berada disana untukmu, aku tidak tahu kapan lagi, tapi bila kau mengalami kesulitan” Eun Jae menyesal karena mengatakan tidak membutuhkannya dan jangan datang kembali ke kehidupannya, meskpiun adiknya memanggil Hyun dan ayahnya meninggal, dan bahkan jika Eun Jae meninggal pun jangan mendekatinya lagi.

Eun Jae masih meratapi kesedihan dan penyesalan atas apa yang telah dia katakan kepada Hyun, dia tak henti mengeluarkan air matanya. Eun Jae mulai membersihkan tangannya dengan sabun khusus untuk persiapan operasi. Eun Jae teringat kembali saat Hyun berterima kasih kepadanya kerana telah mengingatnya lebih dulu ketika Eun Jae mengalami masa sulit. Masih seputar ingatan Eun Jae bersama Hyun, Hyun mengatakan “kita mungkin bisa dipisahkan dengan pintu tdapi bukan dinding, jadi yang harus kau lakukan adalah berjalan melewatinya. Dan aku akan menunggu di sisi lainnya” Eun Jae tidak terus berlarut dalam kesedihannya, karena harus segera melakukan operasi Hyun.

Ketika Eun Jae masuk ke ruang operasi, pandangan dia langsung tertuju ke Hyun, bahkan saat pakaian operasi Eun Jae sedang dirapikan petugas lain, dia terus memandang Hyun yang tak berdaya. Eun Jae mulai mendekati Hyun. Saat dia memperhatikan Hyun dan meneteskan air matanya, ingatan masa lalu bersama Hyun terus terbayang. Eun Jae mengakhiri kesedihannya dan kembali sebagai dokter profesional untuk membedah pasien. Operasi pun dimulai.

Jae Geol datang ke Rumah Sakit dan bertanya kepada dokter Kang “apa yang dilakukan dokter Song?” dia menjawabnya bahwa dr. song sedang melakukan operasi Hyun. Jae Geol merasa bahwa dirinya bisa gila dan bertanya “apa yang salah denagn semua orang? Kalian mengharapkan dia” mereka terus berdebat.
Dr. kang : aku merasa tidak enak dengan apa yang dilalui rumah sakit kapal. Dokter Song juga pasien, aku tahu trauma psikologisnya pasti sangat parah, tapi, Song Eun Jae adalah dokter ahli bedah yang terlatih dan terampil. Jika itu untuk rekan kerjanya, dia harus mengatasinya.
Jae Geol : rekan apanya? Siapa yang bilang begitu?
Dr. Kang : dia adalah rekannya.
Jae Geol kesal dengan perkataan dr. kang dan langsung pergi dari hadapannya, dr. tidak membiarkannya begitu saja dan mengikuti kemana Jae Geol pergi.

Jae Geol dan dr. Kang melihat berjalannya operasi Hyun, dokter kang bilang kepada Jae Geol “lihat, dia begitu tenang melakukan operasi. Itulah sebabnya dia adalah dokter Song Eun Jae, dia buka ahli bedah jenius tanpa alasan” Jae Geol tak mengatakan apapun, dia fokus memperhatikan Eun Jae yang terlihat tegar saat melakukan operasi terhadap rekannya, Jae Geol sedih melihatnya dan bahkan Jae Geol hampir meneteskan air matanya.
Eun Jae sangat telaten melakukan operasi Hyun, dia terlihat sangat sedih, namun kesedihan itu dia tahan, keringat terus mengalir di wajah dan leher Eun Jae.

Nona Choi tiba di Rumah Sakit Geoje Jeil, dia berlari mencari Hyun dan terlihat sangat khawatir, dia bertemu Jae Geol di lobbi dan dia langsung menanyakan kondisi Hyun “dimana Hyun? Apa yang terjadi pada Hyun?” Jae Geol mengatakan bahwa Hyun sedang di operasi oleh dokter Song.
Nona Choi : dokter Song sedang melakukan operasi sendirian? (Jae Geol hanya mengangguk Ya) setelah kembali dari kejadian itu, dia melakukan operasi sendirian? (Jae Geol masih menjawab pertanyaan Nona Choi dengan anggukan) apa yang dia pikirkan?
Jae Geol : apa yang kau pikirkan ? (Nona Choi hanya diam saja)

Nona Choi dan Jae Geol duduk di ruang tunggu, mereka terlihat sangat kebingungan. Jae Geol mengatakan “bahkan ahli bedah terampil tidak mampu memegang pisau bedah untuk mengoperasi keluarganya, terutama untuk kekasihnya”.
Nona Choi : apa karena... dia bisa kehilangan objektivtasnya (Hyun hanya mengangguk) bagaimana dokter Song disana? Apa dia kehilangan objektivtasnya?
Jae Geol : tidak.
Nona Choi : apa dia tenang?
Jae Geol : bukan hanya itu saja... (mereka melanjutkan perbincangannya).

Di ruang operasi, semuanya masih berjalan lancar, Eun Jae menahan kesedihannya saat mengoperasi Hyun.

Jae Geol mengatakan “apa dia menangis di dalam hatinya? Dia menangis dalam hati dan mengumpulkan air mata di dalam hatinya. Dokter Song berjuang seperti itu. Da sama menakutkannya dengan seorang pejuang. Jika ada tuhan, jika ada tuhan di atas sana, dia seharusnya ada di sisi Eun Jae sekarang. Biasakah kamu menang? Artis Choi Young Eun, apa kau yakin, aku bisa menang? (Nona Choi hanya diam saja) aku menyerah. Bagaimana aku bisa menang? Mustahil bagiku untuk memenangkannya. Itu sebabnya, mulai hari ini aku resmi menyerah, aku akan menyerah, tapi...”
Nona Choi : tapi apa?
Jae Geol : aku agak sedih. Aku sedih kalau Kwak Hyun ada di ruang operasi, bukannya aku yang ada di meja operasi, aku sangat sedih akan hal itu.
Saat bicara dengan Nona Choi, Eun Jae tak henti menangis, dia sangat sedih melihat kondisi Hyun. Nona Choi juga menangis tersedu-sedu setelah Jae Geol pergi.

Jae Geol meratapi kesedihannya di depan jendela rumah sakit.

Di ruang operasi, bekas operasi Hyun masih berserakan, darah di meja operasipun masih belum di bersihkan.

Eun Jae ketiduran saat menemani Hyun. Eun Jae terbangun dan langsung melihat Hyun yang masih belum sadarkan diri, akhirnya Hyun siuman dan bertanya “dimana aku? Apa ini di rumah sakit?” Eun Jae hanya diam saja.
Hyun : apa kau baik-baik saja? Apa kau sakit?
Eun Jae masih belum menjawab dan dia malah meneteskan air matanya di depan Hyun. Kemudian Hyun menghapus air mata Eun Jae dengan tangannya, Eun Jae menangis tersedu-sedu, kemudian dia menggenggam tangan Hyun, daia tak henti menangis.


10 comments for "Hospital Ship Episode 30 Part 2"

Kode Iklan Atas

Kode Iklan Tengah 1