this is a verification file Hospital Ship Episode 36 Part 1 - Layar-Sinopsis
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hospital Ship Episode 36 Part 1

Episode 36 Part 1

Ambulan membawa mantan istri Pak Chu kerumah Sakit.

All images credit and content copyright: MBC

EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Hospital Ship Episode 36 Part 2

Eun Jae mengemas barang-brangnya dari RS. Geoje Jeil. Di kantin, keluarga pasien dan pengacara sedang makan siang dan mereka melihat Eun Jae sedang berjalan dengan membawa barang-brangnya. Pasien bertanya tentang Eun Jae kepada pengacara “apa yang sedang terjadi? Apa dokter Song akan pergi ke suatu tempat?”
Pengacara mengatakan bahwa Eun Jae dikeluarkan dari RS, ibu pasien merasa bersalah dan bertanya “apa ini karena kita?” putrinya menghentikan ibunya. Dan kemudian pengcara meminta wali untuk tidak khawatir dengan semua ini.

Eun Jae keluar dari pintu RS. Dia melihat Pak Cho keluar dari ambulan, dia langsung menyimpan barang-brangnya dan menghampiri pak Cho dan bertanya “apa masalahnya? Siapa dia?”. Pak Cho mengatakan bahwa pasien tersebut adalaha ibu dari anak-anaknya dan tidak tahu apa yang terjadi. Pak Cho massuk bersama pasien, Eun Jae terlihat sedang memikirkan sesuatu dan kemudian dia mengikuti mereka ke UGD.

Eun Jae meminta petugas resepsionis untuk menyimpan barang-barangnya, dia langsung berlari ke UGD dan tidak mengiraukan perawat yang memanggilnya. Pak Cho terus berada di sisi pasien, dokter kang meminta Pak Cho untuk tidak terlalu dekat dengan pasien karena dia kan memeriksanya. Eun Jae datang dan menanyakan keadaan pasien.
Dr. Kang mengatakan bahwa pasien menderita penyakit kuning parah. Eun Jae melihat mata pasien, dan matanya sudah menguning. Eun Jae bertanya kepada Pak Cho “apa dia menderita penyakit seperti hatri berlemak atau sirosis hati? (Sirosis: kondisi terbentuknya jaringan parut di hati akibat kerusakan hati jangka panjang).
Pak Cho : tidak, dia tidak punya penyakit semacam itu.
Dr. kang menyadarkan pasien dengan memanggil-manggil namanya, dan akhirnya pasien membuka matanya, pasien mengatakan “Seoul” dr. kang bertanya kembali “apa kita di Seoul?” Pasein mengatakan Ya. Dr. kang bertanya lebih banyak lagi, dan pasien mengingat kalau sekarang tahun 1988. Mereka mulai panik, Eun Jae dan dr. Kang saling pandang.
Pak Cho : kenapa kau mengatakan hal-hal gila, sayang.

Eun Jae meminta pasien untuk meregangkan tangannya ke depan, Eun Jae membantunya mengangkat tangan dan meregangkan tangannya. Tangan pasien bergetar dan Eun Jae pun menurunkan kembali tangannya. Eun Jae mengatakan bahwa ini mengepakkan tremor (tremor:  gerakan yang tidak terkontrol dan tidak terkendali pada satu atau lebih bagian tubuh) dan ini adalah gejala ensefalopati hati (ensefalopati: istilah umum yang merujuk pada kondisi penyakit, kerusakan atau kelalaian) jika dia tidak menderita penyakit, mungkin ini adalah kegagalan hati akut.
“pertama mari kita menangani saluran pencernaan bagian atass yang berdarah, lalu....”

Tiba-tiba direktur datang dan memanggil Eun Jae “dokter Song Eun Jae apa yang sedang kamu lakukan?” direktur meminta Eun Jae untuk keluar dan mebiarkan dr. Myung yang menanganinya. Eun Jae mencoba mengatakan sesuatu namun direktur tidak memberinya kesempatan. Kemudian direktur memanggil dr. Kang dan berkata “bukannya kau tahu kalau dr. Song sudah tidak bekerja di RS ini lagi?” dengan kaku dia mengtakan “ya... iya aku tahu”.
Direktur : lalu, kenapa kamu membiarkan dia menangani pasien? Bagaimana kau bisa begitu ceroboh sebagai kepala seksi?
Dia pun meminta maaf kepada direktur dan meminta Eun Jae untuk keluar meskipun itu berat, dia terpaksa harus melakukannya.

Direktur meminta dr. Myung untuk segera menangani pasien. Eun Jae pun menjauh dari pasien ketika dr. Myung mendekati pasien, dr. Myung meminta perawta untuk mengambil obat gastrointestinal untuk mengatasi pendaraha (gastrointestinal: berkaitan dengan sistem pencernaan, terutama lambung dan usus) lalu kita akan menjalankan tes fungsi hati dan darah. Eun Jae sangat bingung dan kesal, mata Eun Jae pun sudah berkaca-kaca, namun dia menahan semua itu.

Direktur masuk ke ruangannya. Dia terlihat sangat kesal, kemudian dia melihat berita di koran tentang tambahan gedung baru di RS-nya, dia sangat menyesal dan melempar semua berkas yang ada di meja kerja-nya.

Di ruang tunggu, pak Cho bertanya kepada Eun Jae “apa yang akan kau lakukan sekarang?” Eun Jae memintanya untuk tidak khawatir dengannya, dia meminta Pak Cho untuk memikirkan dan mengurus istrinya yang sedang sakit parah.
Pak Chu : menurutmu apa yang akan terjadi padanya?
Eun Jae : kita akan tahu setelah hasilnya keluar, tapi aku pikir... (Eun Jae terdiam, sepertinya dia berat untuk mengatakan hal tersebut)
Pak Chu meminta untuk mengatakan apapun itu dan apa yang akan terjadi. Hyun belum mengatakan apapun, dia akan mengatakan kemungkinanannya setelah hasil tesnya keluar. Pak Cho pun mengerti.

Eun Jae mendapat panggilan, dia pamit untuk mengangkat panggilan tersebut, di telpon perawat Pyo menanyakan keadaan istri Pak Cho. Eun Jae mengatakan bahwa dia sedang menunggu hail tesnya. Eun Jae mengatakan pemikirannya kepada perawat Pyo “aku pikir, itu adalah gagal hati akut” perawat Pyo sangat terkejut mendengarnya dan langsung terdiam. Eun Jae bertanya “kau tidak akan datang?”.
perawat Pyo : kaptren bang dan aku harus menyelesaikan semuanya dulu disini, tetap lah disana dan temanai Pak Cho.

Kapten menanyakan apa yang terjadi dan penyakit apa yang dia derita. perawat Pyo mengatakan bahwa penyakitnya sangat parah dan kembali terdiam.
Kapten : apa semuanya akan baik-baik saja jika kita tidak datang kesana?
perawat Pyo: ayo cari gubernur dan angkat kerahnya. Itu akan menjadi bantuan yang lebih besar dibanding datang ke RS.
Kapten : kau pasti berlebihan.
perawat Pyo : apa? Berlebihan?
Kapten mengatakan Ya sambil tertawa melihat rekasi perawat Pyo. Kapten merasa dua orang tidak cukup untuk mendesak gubernur, dia menyarankan untuk memanggil dokter dinas militer dan perawat untuk berkumpul di kantor Provinsi. perawat Pyo mengatakan bahwa mereka sedang sibuk.

Hyun, Jae Geol dan Joon Young sedang berjalan di dermaga, mereka akan pergi ke klinik. Para perawat berlari mengikuti mereka, mereka kaget dan bertanya “apa yang kalian lakukan?” AH Rim mengatkan bahwa dirinya sangat kecewa karena kalian tidak akan bisa merawat pasien tanpa perawat. Hyun bertanya kepada Joon Young “apa itu kau yang melakukannya?” Joon Young pun mengatakan “kupikir mereka pasti ingin datang” mereka pun setuju dan mengajak para perawat untuk segera pergi karena pasien sudah menunggu mereka.

Perawat sedang meriksa infusan istri Pak Cho, pasien terlihat linglung.

Dr. Myung mengatakan bahwa pasien menderita gagal hati akut, Pak Cho sangat terkejut “gagal hati akut? Lalu apa yang akan terjadi padanya?” dr. Myung mengatakan “untuk saat ini sia masih stabil. Tapi kita tidak tahu kapan itu akan memburuk, sekarang kita tidak dapat menjaminnya” Eun Jae masih belum mengatakan apapun.
Pak Cho : kau tidak dapat menjaminnya? Apa... apa itu atrinya... apa kau akan mengatakan dia akan mati? Katakan sesuatu dokter Song.
Eun Jae : dia tidak punya banyak waktu.
Pak Cho : apa... apa yang kau katakan?
Eun Jae : jika kita tidak bertindak cepat. Tidak akan mudah baginya untuk bertahan beberapa hari.
Pak Cho mulai berkaca-kaca dan mengatakan bahwa istrinya baik-baik saja dan tidak ada yang salah dengan dia. Bahkan saat aku melihatnya untuk Chuseok Korea, dia masih baik-baik saja. Eun Jae menjelaskan “pada kasus gagal hati akut penyebabnya tidak diketahui labih dari 30%. “aku sangat meneysal, Pak Cho”
Pak Cho : lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang? Apa yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkannya?
Dr. Myung : transplantasi.
Pak Cho: transplantasi?
Dr. Myung : Ya. Sampai saat ini transplantasi hati adalah yang terbaik dan itu adalah harapan terbaik kita.
Pak Cho : ashhhh, seharusnya kau memberitahuku lebih awal. Dr. Song, jika dia mendapatkan transplantasi, dia akan hidup, kan?
Eun Jae : Ya.
Pak Cho : lalu aku bisa memberikan milikku,
Eun Jae : apa kalian punya golongan darah yang sama?
Pak Co : tidak. Aku B dan dia A.
Eun Jae : kalau begitu, itu tidak bisa.
Pak Cho : kenapa tidak bisa? Kau bilang, akhir-akhir kita bisa melakukan transplantasi organ meskipun golongan darahnya berbeda, kau mengatakam dengan jelas kalau...
Eun Jae : itu hanya jika kondisi pasien stabil. Jika pasien dalam kondisi kritis, kita harus menemukan golongan darah yang sama.
Kemudian Eun Jae meminta dr. Myung untuk menghubungi pusat transplantasi organ. Dia pun langsung menghubungi pusat tarnslpantasi organ. Eun Jae mengatakan kepada Pak Cho “jika mereka menemukannya, dia akan bisa mendapatkannay lebih dulu, jadi....

Tiba-tiba kondisi pasien kembali kritis, Eun Jae dan Myung punlangsung masuk dan menangani pasien, pasien sednag melakukan pengisapan cairan yang kelur dari mulutnya, dia juga meminta perawta untuk memebrinya obat penenang. PAK Cho sangat sedih dan hanya melihat dari luar.
Eun Jae mengatakan bahwa ini adalah kejang yang disebabkan oleh ensefalopati hati, setelah pasien diberi obat penenang, situasi di ruangan mulai stabil kembali. Eun Jae melihat bahwa Pak Cho sudah tidak ada.

Eun Jae pergi keluar untuk mencari Pak Cho. Dr. Myung keluar dan memannggil EUN Jae, Eun Jae pun berbalik, dia ingin bicara sesuatu dengan Eun Jae.

Mereka berjalan di lorong RS dan berhenti di depan ruang operasi, dr. Myung mengatakan “bagaimana jika kita memindahkan passien ke RS lain?”
Eun Jae : pasien sangat darurat, bagaimana kita bisa mengirimnya?
Dr. Myung : kita perlu mengirimnya karena dai sangat kritis.
Eun Jae : kenapa?
Dr. Myung : karena kami tidak memiliki dr. bedah untuk melakukannya. Aku tidak tahu tentangmu, tapi aku tidak bisa melakukannya, aku tidak bisa melakukan transplantasi hati dengan staf yang tidak biasa, dan diatas segalanya...
Eun Jae : ada apa?
Dr. Myung : aku belum pernah melakukannya sama sekali, aku hanay membantu profesor Kim. Aku belum petnah menyelesaikan transplantasi hati sebeliumnya.
Eun Jae terdiam dan terlihat sangat kesal.

Eun Jae kembali mencari Pak Cho, kemudian dia bertemu dengan perawat Pyo, dia bertanya tentang Pak Cho. Eun Jae mengatakan bahwa pak Cho hanya akan menyumbangkan hatinya, tapi aku bilang tidak bisa karena golongan darah mereka berbeda, sementara itu kondisi pasien semakin memburuk.
Perawat Pyo : dimana Pka Cho sekarang?
Eun Jae :a ku tidak tau dimana dia sekarang, dan sekarang pun aku sedang mencarinya.
Perawat Pyo mengatakan bahwa dia akan mencariya, dan Eun Jae meminta perawat Pyo untuk menjaganya. Eun Jae pun kembali ke ruangan pasien.

Di Cabang Pusat Kesehatan. Tim RS kapal sampai disana, pasien terlihta sangat senang melihat kedatangan para dokter, mereka pun menyapa pasien. Hyun langsung menghampiri petugas dan berkata “kau pasti kesulita?”
“jangan bilang begitu, aku tidka tahu keributan macam apa ini”
Hyun meminta petugas untuk betistirahat, tapi dia mengatakan “tidak, aku harus memebritahu pasien lain untuk kembali” Jae Geol berkata “tidak, kami yang akan pergi. Jika orangtua jatuh di kegelapan, itu sangat berbahaya”.
“dokter Kim, kau memiliki hati yang sangat baik”
Jae Geol meminta Hyun untuk mejaga pasien di Cabang Pusat Kesehatan, karena dia dan yang lainnya akan pergi ke rumah-rumah pasien dan menyelesaikan apa yang bisa mereka lakukan dan membawa pasien lainnya kembali. Tim Jae Geol pun pergi.

Post a Comment for "Hospital Ship Episode 36 Part 1"

Kode Iklan Atas

Kode Iklan Tengah 1