Hospital Ship Episode 34 Part 1
Episode 34 Part 1
All images credit and content copyright: MBC
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Hospital Ship Episode 33 Part 2
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Hospital Ship Episode 34 Part 2
Detektif sepertinya tidak yakin dengan jawaban Eun Jae karena Eun Jae terlihat ragu-ragu saat menjelaskannya tadi. Dengan bimbang Eun Jae tetap mengatakan kalau dirinya yang melakukan hal tersebut dan tidak ada orang lain lagi.
Eun Jae keluar dari kantor polisi, perkataan detektif masih terngiang dipikirannya yang akan memanggilnya kembali jika penyelidikan dibutuhkan lebih jelas lagi dan dia terus membahas masalah penghisapan tersebut “itu adalah tindakan kejahatan saat kau melakukan operasi tanpa persetujuan orang taunya”. Setelah Eun Jae menghela nafasnya dia masih ingat bahwa dia menjelaskan prosedur operasi kepada ibu pasien bahwa dia bukan dokter bedah spesialis OBYGN dan ibu pasien menyetujuinya.
Eun Jae sangat yakin kalau dia telah memberitahu ibu pasien sebelum operasi “aku mejelaskan resikonya tanpa melebih-lebihkan atau mengurangi dan ibunya juga meminta tolong kepadaku untuk menyelamatkan putri dan cucunya, aku jelas-jelas mendapat persetujuannya secara lisan, tapi kenapa?” Eun Jae sangat bingung dan terus memikirkan hal itu. Eun Jae langsung berlari entah kemana tempat yang akan dia tuju.
Eun Jae sangat yakin kalau dia telah memberitahu ibu pasien sebelum operasi “aku mejelaskan resikonya tanpa melebih-lebihkan atau mengurangi dan ibunya juga meminta tolong kepadaku untuk menyelamatkan putri dan cucunya, aku jelas-jelas mendapat persetujuannya secara lisan, tapi kenapa?” Eun Jae sangat bingung dan terus memikirkan hal itu. Eun Jae langsung berlari entah kemana tempat yang akan dia tuju.
Eun Jae mengikuti ibu pasien yang sedang mendorong kursi roda putrinya. Eun Jae meminta ibu tersebut untuk mendengarkannya, namun dia bersikeras tidak mau mendengarkannya, dan Eun Jae berhasil menghentikan mereka.
Pasien itu mengatakan tidak punya apapun untuk dikatakan, Eun Jae mengatakan bagaimana perasaannya. Dia hanya terdiam saja. Eun Jae bilang bahwa dirinya menyesal karena bayi tersebut dalam kondisi kritis. Tapi dokter anak dan aku akan melakukan yang terbaik untuk pemulihan putri kamu.
Pasien : aku bilang tidak mau bicara apapun.
Eun Jae : aku hanya butuh untuk memeriksa beberapa hal (menatap ibu pasien)
Pasien : jangan.
Eun Jae mengatakan kalau dia tidak akan membuang waktu mereka, dia bertanya kepada ibu pasien “Nyonya Hwang, sebelum dioperasi, bukankah aku meminta persetujuan darimu? Aku dengan jelas mengatakan bahwa aku adalah seorang ahli bedah bukan spesialis OBGYN, tidakkah kau mengingatnya?”. Nyonya Hwang pura-pura tidak tahu dan menjawab pertanyaan itu dengan rag-ragu “aku tidak tahu, aku tidak ingat pernah mendengarnya. Eun Jae “Nyonya Hwang....”
Putrinya meminta Eun Jae untuk berhenti mengganggu ibunya karena tidak punya apapun untuk dikatakan kepada Eun jAe dan pengacara kami menyuruh untuk tidak bicara denganmu. Eun Jae kaget setelah mendengar pengacara dan bertanya “pengacaramu? Apa kalian menyewa pengacara?”. Mereka tidak bisa mengatakan apapun.
Pasien itu mengatakan tidak punya apapun untuk dikatakan, Eun Jae mengatakan bagaimana perasaannya. Dia hanya terdiam saja. Eun Jae bilang bahwa dirinya menyesal karena bayi tersebut dalam kondisi kritis. Tapi dokter anak dan aku akan melakukan yang terbaik untuk pemulihan putri kamu.
Pasien : aku bilang tidak mau bicara apapun.
Eun Jae : aku hanya butuh untuk memeriksa beberapa hal (menatap ibu pasien)
Pasien : jangan.
Eun Jae mengatakan kalau dia tidak akan membuang waktu mereka, dia bertanya kepada ibu pasien “Nyonya Hwang, sebelum dioperasi, bukankah aku meminta persetujuan darimu? Aku dengan jelas mengatakan bahwa aku adalah seorang ahli bedah bukan spesialis OBGYN, tidakkah kau mengingatnya?”. Nyonya Hwang pura-pura tidak tahu dan menjawab pertanyaan itu dengan rag-ragu “aku tidak tahu, aku tidak ingat pernah mendengarnya. Eun Jae “Nyonya Hwang....”
Putrinya meminta Eun Jae untuk berhenti mengganggu ibunya karena tidak punya apapun untuk dikatakan kepada Eun jAe dan pengacara kami menyuruh untuk tidak bicara denganmu. Eun Jae kaget setelah mendengar pengacara dan bertanya “pengacaramu? Apa kalian menyewa pengacara?”. Mereka tidak bisa mengatakan apapun.
Eun Jae berjalan di lorong RS. Tiba-tiba pengacara mereka mengikuti Eun Jae dan memanggilnya “Dokter Song Eun Jae” Eun Jae pun berbalik dan pengcara tersebut langsung memberikan kartu namanya “aku Jo Seong Min, seorang pengacara. Kau bertemu dengan Nyonya Hwang IN Kyung, bukan?”
Eun Jae : lalu?
Pengacara : tolong jangan ganggu klienku lagi dan hubungi aku jika kau ingin bicara dengannya, aku adalah perawakilan hukumnya.
Eun Jae hanya tersenyum dan berjalan kembali. Pengacara itu tersenyum jahat melihat Eun Jae pergi tanpa berkata apa-apa lagi.
Eun Jae : lalu?
Pengacara : tolong jangan ganggu klienku lagi dan hubungi aku jika kau ingin bicara dengannya, aku adalah perawakilan hukumnya.
Eun Jae hanya tersenyum dan berjalan kembali. Pengacara itu tersenyum jahat melihat Eun Jae pergi tanpa berkata apa-apa lagi.
Eun Jae melanjutkan perjalanannya dan melihat kartu nama pengacara itu. Ponsel Eun Jae berdering dan Eun Jae pun mengangkat panggilan Hyun. Hyun menanyakan posisi Eun Jae saat ini. Eun Jae mengatakan bahwa dia sudah pulang dari kantor polisi dan sekarang berada di RS. Jeil.
Hyun : apa? Apa kau di UGD malam ini?
Eun Jae : tidak.
Hyun : lalu kenapa kau kesana?
Eun Jae : aku hanya perlu memeriksa sesuatu.
Setelah itu, Hyun meminta Eun Jae untuk menunggunya dan akan segera datang.
Hyun : apa? Apa kau di UGD malam ini?
Eun Jae : tidak.
Hyun : lalu kenapa kau kesana?
Eun Jae : aku hanya perlu memeriksa sesuatu.
Setelah itu, Hyun meminta Eun Jae untuk menunggunya dan akan segera datang.
Eun Jae mencari informasi tentang Biro Hukum dan kantor Hukum Pureun di internet. Pureun adalah kantor hukum terkemuka di Geoje. Dia tahu kalau itu perusahaan lokal. Dia mencari tahu informasi tentang pengacara tadi “Jo Seong Min adalah spesialis hukum ketenagakerjaan” Eun jAe bertanya-tanya “spesialis hukum ketenagakerjaan? Kenapa spesialis hukum ketenagakerjaan menangani tuntutan medis?”
Eun Jae mendapatkan informasi lebih dalam lagi “Pengacara Jo Seong min secara hukum mewakili industri berat Doosung Group” Eun Jae berkata “pengacara mereka adalah seseorang yang berhubungan dengan Doosung Group?” sepertinya Eun Jae sudah punya dugaan sendiri dan semakin curiga akan sesuatu.
Eun Jae mendapatkan informasi lebih dalam lagi “Pengacara Jo Seong min secara hukum mewakili industri berat Doosung Group” Eun Jae berkata “pengacara mereka adalah seseorang yang berhubungan dengan Doosung Group?” sepertinya Eun Jae sudah punya dugaan sendiri dan semakin curiga akan sesuatu.
Hyun tiba dan langsung bertanya “apa kau menunggu lama?” Eun Jae mengatakan, bahwa dia tidak merasa lelah tapi dia merasa sangat lapar. Hyun bertanya “apa kau ingin makan sesuatu yang lezat?”
Eun Jae : aku tahu apa yang ingin aku makan.
Hyun : kau memasak makanan sendiri?
Eun Jae mengatakan kalau seseorang bisa berubah. Hyun masih bingung dengan kode yang diberikan Eun Jae kepadanya, dia pun tersenyum dan mengikuti Eun Jae pergi.
Eun Jae : aku tahu apa yang ingin aku makan.
Hyun : kau memasak makanan sendiri?
Eun Jae mengatakan kalau seseorang bisa berubah. Hyun masih bingung dengan kode yang diberikan Eun Jae kepadanya, dia pun tersenyum dan mengikuti Eun Jae pergi.
Petugas RS. Kapal melihat video masyarakat yang sedang mencoba alat pengukur tekanana darah Digital dan hasilnya langsung dikirimkan ke dokter secara online, mereka bisa konsultasi dengan dokter yang mereka inginkan hanya dengan video call.
Jae Geol mengatakan bahwa editannya sangat bagus. Joon Young sepertinya tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Jae Geol.
Jae Geol : ya ampun, sebenarnya kau ini naif atau bodoh? Seo Soon Ae bahkan tidak bisa menggunakan remote kontrol, bagaimana dia bisa mmenggunakan laptop? Memasng sepertinya dia mengukur tekanan darah dan gula darahnya sendiri. Kalau mereka mampu melakuakan semua itu, kenapa Hyun begadang semalaman membantu mereka di telpon?
Joon Young : kau benar.
AH Rim : katakanlah bahwa dengan beberapa keajaiban orang tua itu belajar apa yang harus mereka lakukan. Bisakah kita secara efisien mendiagnosis pasien dengan alat itu?
Jae Egol : tentu tidak bisa.
Perawat Yang : lalu kenapa mereka mendukung layanan medis jarak jauh? Bahkan seluruh provisnsi mempromosikannya.
Jae Geol : pasti ada seseorang dibalik semua ini.
Perawat Jo : siapa?
Jae Geol : tentunya seseorang yang ingin menggunakan kesehatan untuk menghasilkan uang.
Joon Young bertanya-tanya akan hal itu, dan Jae Geol pun mengatakan bahwa hal itu memang benar adanya.
Jae Geol mengatakan bahwa editannya sangat bagus. Joon Young sepertinya tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Jae Geol.
Jae Geol : ya ampun, sebenarnya kau ini naif atau bodoh? Seo Soon Ae bahkan tidak bisa menggunakan remote kontrol, bagaimana dia bisa mmenggunakan laptop? Memasng sepertinya dia mengukur tekanan darah dan gula darahnya sendiri. Kalau mereka mampu melakuakan semua itu, kenapa Hyun begadang semalaman membantu mereka di telpon?
Joon Young : kau benar.
AH Rim : katakanlah bahwa dengan beberapa keajaiban orang tua itu belajar apa yang harus mereka lakukan. Bisakah kita secara efisien mendiagnosis pasien dengan alat itu?
Jae Egol : tentu tidak bisa.
Perawat Yang : lalu kenapa mereka mendukung layanan medis jarak jauh? Bahkan seluruh provisnsi mempromosikannya.
Jae Geol : pasti ada seseorang dibalik semua ini.
Perawat Jo : siapa?
Jae Geol : tentunya seseorang yang ingin menggunakan kesehatan untuk menghasilkan uang.
Joon Young bertanya-tanya akan hal itu, dan Jae Geol pun mengatakan bahwa hal itu memang benar adanya.
Ketua Doongsu Gropu berjalan di sebuah lorong kecil (untuk kalangan seperti dia) dengan ditemani pengawalnya. Ketika direktur Park akan membukakan pintu dan menemanianya, ketua meminta dia untuk pergi makan di tempat lain.
Ketua Doongsu Group masuk kedalam dan disana sudah ada direktur Kim. Ketua memanggil pemilik rumah makan untuk memesan makanan, dia megeluh kalo pelayannya lama sekali menyajikan makanan. Ketua membuat guyonan.
“jangan bilang begitu pak.”
Ketua mengatakan bahwa direktur Kim adalah tamu yang sangat spesial dan meminya dia untuk memperlakukannya dengan sangat baik. pemilik tempat makan tersebut akan melakukannya dan meminta mereka untuk datang lebih sering lagi, dia pun langsung kembali ke untuk menyiapkan hidangannya.
Direktur Kim : apa kau sering makan disini?
Ketua Doongsu : aku mulai datang kesini sejak konstruksi Doongsu bangkrut dan itu 30th yang lalu.
Direktur : kau memimpin salah satu perusahaan terbesar di korea, tapi kau begitu rendah hati, aku menghormatimu. (ketua menertawakannya)
Ketua : kalau pebisnis sepertiku tidak perlu dihormati, karena dokter sepertimulah yang patut mendapatkannya. Tida ada yang lebih dihormati daripada menyelamatkan nyawa manusia.
Direktur berteima kasih atas pujiannya. Ketua membicarakan tujuan utamanya “karena kita mebahas topik ini, aku dengar ada insiden di RS-mu kemarin?” direktur masih belum paham “kejadian apa maksudmu?”.
Ketua mengatakan bahwa dokter Song Eun Jae mendapat tuduhan pidana. Direktur mencoba menjelaskannya, namun ketua tidak memberinya kesempatan untuk bicara dan dia melanjutkan “dia mengoperasi pasien tanpa izin wali” direktur mengatakan bahwa orang tua pasien mengatakan hal yang berbeda dengan kenyataan.
Ketua : bahkan orang matipun membuat alasan saat di kuburan, aku sangat tidak menyukai gangguan. Ini terjadi kurang dari seminggu setelah kita menandatangai MOU. Sekarang aku memiliki keraguan serius tentang haruskah aku berinvestasi di RS-mu atau tidak.
Direktur sangat kecewa dengan keputusannya, ketua mengatakan “aku tahu kau adalah orang yang berhati-hati. Aku percaya kau akan membuat keputusan yang tepat”.
Disela-sela perbicangan mereka, akhirnya makanan datang dan ketua terlihat sangat senang (dasar bermuka dua) ketua terlihat sangat menikmati makanan tersbut, namun berbeda dengan direktur Kim, dia terlihat sangat murung dan bingung dengan apa yang terjadi.
“jangan bilang begitu pak.”
Ketua mengatakan bahwa direktur Kim adalah tamu yang sangat spesial dan meminya dia untuk memperlakukannya dengan sangat baik. pemilik tempat makan tersebut akan melakukannya dan meminta mereka untuk datang lebih sering lagi, dia pun langsung kembali ke untuk menyiapkan hidangannya.
Direktur Kim : apa kau sering makan disini?
Ketua Doongsu : aku mulai datang kesini sejak konstruksi Doongsu bangkrut dan itu 30th yang lalu.
Direktur : kau memimpin salah satu perusahaan terbesar di korea, tapi kau begitu rendah hati, aku menghormatimu. (ketua menertawakannya)
Ketua : kalau pebisnis sepertiku tidak perlu dihormati, karena dokter sepertimulah yang patut mendapatkannya. Tida ada yang lebih dihormati daripada menyelamatkan nyawa manusia.
Direktur berteima kasih atas pujiannya. Ketua membicarakan tujuan utamanya “karena kita mebahas topik ini, aku dengar ada insiden di RS-mu kemarin?” direktur masih belum paham “kejadian apa maksudmu?”.
Ketua mengatakan bahwa dokter Song Eun Jae mendapat tuduhan pidana. Direktur mencoba menjelaskannya, namun ketua tidak memberinya kesempatan untuk bicara dan dia melanjutkan “dia mengoperasi pasien tanpa izin wali” direktur mengatakan bahwa orang tua pasien mengatakan hal yang berbeda dengan kenyataan.
Ketua : bahkan orang matipun membuat alasan saat di kuburan, aku sangat tidak menyukai gangguan. Ini terjadi kurang dari seminggu setelah kita menandatangai MOU. Sekarang aku memiliki keraguan serius tentang haruskah aku berinvestasi di RS-mu atau tidak.
Direktur sangat kecewa dengan keputusannya, ketua mengatakan “aku tahu kau adalah orang yang berhati-hati. Aku percaya kau akan membuat keputusan yang tepat”.
Disela-sela perbicangan mereka, akhirnya makanan datang dan ketua terlihat sangat senang (dasar bermuka dua) ketua terlihat sangat menikmati makanan tersbut, namun berbeda dengan direktur Kim, dia terlihat sangat murung dan bingung dengan apa yang terjadi.
Direktur berjalan sendirian dilorong, dia terlihat ssangat bingung dengan apa yang harus dilakukannya. Dia terlihat sangat lemas.
Di Asrama, mereka masih berkumpul di ruang makan, Joon Young sedang membaca sebuat artikel, dia meminta Jae Geol untuk membawakan minuman untuknya juga. Tiba-tiba dia melihat sebuah artikel yang sepertinya itu sangat serius. Jae Geol bertanya “apa itu?” dan Joon Young pun memperlihatkannya kepada Jae Geol.
Jae Geol kaget melihat berita yang bersisi “RS Jeil menjadi basis layanan medis jarak jauh” Joon Young bertanya “apa itu berarti papamu menggunakan kesehatan untuk mendapatkan keuntungan juga?”
Jae Geol tidak mengatakan apapun. Dia langsung masuk ke ruangannya untuk mengambil kunci dan jaketnya, sepertinya dia ingin bertemu ayahnya.
Ayah Jae Geol terlihat sangat pusing dengan apa yang harus dilakukannya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangannya, tanpa dipersilahkan orang itu langsung madung dan ternyata orang itu adalah Jae Geol. Ayahnya bertanya “ada apa?”
Jae Geol : pelayanan medis jarak jauh, bukannya kau tahu betapa bahayanya itu?
Ayah : kami akan mengurangi ressikonya.
Jae Geol : bagimana?
Ayah : aku mengatakan kepada para pemimpin untuk menemukan jalan.
Jae Geol : ayah
Ayah : kau pikir kau bisa membuatku berubah pikiran, jadi keluarlah (dia terlihat sangat pusing)
Jae Geol : apa karena uang?
Ayah : aku perlu menyelamatkan UGD.
Jae Geol : itu bisa membunuh RS. Kapal.
Ayah : pasien akan mati dijalan, jika kita menutup UGD. Kalau kau harus memilih antara UGD dan RS. Kapal, mana yang akan kau pilih?
Jae Geol : ini bukan masalah pilihan.
Ayah : ini adalah masalah pilihan, tidak ada satupun di dunia ini yang bisa memuaskan kedua belah pihak. Di masa depan, kau harus membuat lebih banyak keputusan kejam seperti itu, kau sekarang adalah anggota dewan kami.
Jae Geol mengeluh “ayah...” ayahnya bertanya “sekarang berapa umurmu? Kau berusia 30th. Berhentilah bersikap seperti anak kecil, perhatikan dan pelajari, inilah artinya mejadi orang dewasa.
Jae Geol terlihat kebingungan setelah keluar dari ruangan ayahnya.
Jae Geol kaget melihat berita yang bersisi “RS Jeil menjadi basis layanan medis jarak jauh” Joon Young bertanya “apa itu berarti papamu menggunakan kesehatan untuk mendapatkan keuntungan juga?”
Jae Geol tidak mengatakan apapun. Dia langsung masuk ke ruangannya untuk mengambil kunci dan jaketnya, sepertinya dia ingin bertemu ayahnya.
Jae Geol : pelayanan medis jarak jauh, bukannya kau tahu betapa bahayanya itu?
Ayah : kami akan mengurangi ressikonya.
Jae Geol : bagimana?
Ayah : aku mengatakan kepada para pemimpin untuk menemukan jalan.
Jae Geol : ayah
Ayah : kau pikir kau bisa membuatku berubah pikiran, jadi keluarlah (dia terlihat sangat pusing)
Jae Geol : apa karena uang?
Ayah : aku perlu menyelamatkan UGD.
Jae Geol : itu bisa membunuh RS. Kapal.
Ayah : pasien akan mati dijalan, jika kita menutup UGD. Kalau kau harus memilih antara UGD dan RS. Kapal, mana yang akan kau pilih?
Jae Geol : ini bukan masalah pilihan.
Ayah : ini adalah masalah pilihan, tidak ada satupun di dunia ini yang bisa memuaskan kedua belah pihak. Di masa depan, kau harus membuat lebih banyak keputusan kejam seperti itu, kau sekarang adalah anggota dewan kami.
Jae Geol mengeluh “ayah...” ayahnya bertanya “sekarang berapa umurmu? Kau berusia 30th. Berhentilah bersikap seperti anak kecil, perhatikan dan pelajari, inilah artinya mejadi orang dewasa.
Post a Comment for "Hospital Ship Episode 34 Part 1"