this is a verification file Hospital Ship Episode 35 Part 2 - Layar-Sinopsis
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hospital Ship Episode 35 Part 2

Episode 35 Part 2

All images credit and content copyright: MBC


Di asarama, semua orang sedang berkumpul di ruang tengah. Kapten mengatakan “alasan kenapa aku mengumpulkan kalian semua disini hari ini adalah karena kita memiliki sesuatu untuk diceritakan kepada kalian semua” semua orang fokus mendengarkan apa yang disampaikan kapten. Dan kapten pun melanjutkan.
“untuk sementara RS. Kapal akan ditutuo beberapa hari. Dan kalian semua akan ditugaskan kembali di posisi baru”.
Hyun : apa kita harus menerimanya?
Jae Geol : bukankah kita akan melwannya?
Pak Chu : kita akan mengatasinya sendiri untuk saat ini, jadi kalian tidak boleh terlibat.
Hyun : tapi...
Pak Chu : kau tahu peraturan di militer, bukan? Jika kalian melanggar peraturan, kalian akan dilaporkan. Dan saat tindakan disipliner diambil, kalian akan kehilangan status pelayanan publik kalian, dan kalian harus kembali ke militer. Maka kalian tidak akan bisa melihat pasien yang sangat kalian sayangi. Apa kalian mengerti?
Semua orang terdiam, Kapten bertanya “kenapa kalian tidka menjawab? Kalian harus semangat. Pikirkan saat kalian ditunjuk kesini. Dokter Kim Jae Geol, kau terlihat seperti pergi ke kapal hantu” (Jae Geol terlihat kesal dengan perkataan kapten yang mengungkit masa lalunya). Kapten melanjutkan.
“tak hanya itu, Dokter Cha Joon Young, kau mengadakan ritual agar kau tidak akan berakhir disini. Aku bahkan melihatmu meletkakkan jimat di dahimu”
Joon Young : kapten Bang...
Pak Chu : dan Dokter Song, pemerintah provinsi ingin bicara denganmu. Mereka akan membuka penyelidikan malapraktik. Jadi yang harus kalu lakukan adalah bersaksi denngan jujur (Eun Jae “ Ya”) dokter Kwak Hyun juga (Ya) mengenai Dokter Song nantinya. Mereka akan memutuskan setelah melihat hasil investigasi.
Eun Jae : aku mengerti.
Pak Chu : dan Kru kapal serta para perawat, akan dihubungi tentang pengangkatan mereka kembali dalam satua tau dua hari, jadi...
AH Rim : aku tidak mau, aku tidak mau kemana-mana. Kita harus melawan sebagai gantinya, ayo tunjukkan kebenarannya kepada mereka, lalu naik RS Kapal kembali dan berlari.
Perawat Pyo : pertarungan adalah cara terakhir kita. Pertama, Kapten Bang, manajer Cho dan aku akan pergi ke kantor pemerintah provinsi dna mencoba meyakinkan mereka. Jadi jangan bertindak gegabah dan lakukan tugas kalian dengan tenang.
AH Rim merengek kepada perawat pyo, perawat pyo memeluk AH Rim yang sedang menangis dna mencoba menenangkannya. Hyun melihat Eun Jae yang sama-sama sedang kebingungan.

Semua petugas RS. Kapal melihat kepergian Kapal untuk sementara waktu, mereka terlihat sangat sedih kapalnay dibawa, di antara mereka ada yang bertanya “kemana kapal kita pergi?” Kapten mengatakan “mungkin menyimpannya di dermaga dan memeriksanya”.
“setelah itu, apa yang akan mereka lakukan? Apa mereka akan memperbaikinya dan menggunakannya untu sesuatu yang lain?” semuanya terdiam.
Ah Rim : apa mungkin kita semua bisa kembali? Akankah kita bisa kembali dan naik ke RS. Kapal, sehingga kita bisa mengujungi kapal dan memeriksa pasien.

Kapten, Pak Chu dan perawat Pyo tiba di kantor Provinsi Geoje dengan memasang wajah sangar mereka

Mereka demo tentang penutupan RS. Kapal dan ingin bertemu dengan gubernur secara laangsung, petugas provinis tidak mengijinkan mereka bertemu dengan gubernur dengan alasan sedang pergi bisnis.
Perawat Pyo : kami melihatnya masuk ke dalam.
Mereka tetap bersikeras mengatakan kalau gubernur sedang dalam perjalanan bisnis dan meminta petugas kapal untuk pulang karena hanya menyebabkan keributan, mereka mengancam jika tidak mau pergi juga, mereka akan memanggil petugas keamanan. Pak Chu menerima telpon dari seseorang, saat dia akan mengangkatnya, dia melihat gubernur keluara dari ruangan. Dia langsung berterika “Gubernur, itu dia!!!”

Meraka ingin menghampirinya namun di tahan oleh petugas provinsi, mereka bersikeras melewati orang-orang itu sambil terus berteriak “gubernur kami harus bicara denganmu, tolong hapuskan keputusan untuk menutup RS. Kapal” gubernur hanya melihat sekejap dan melanjutkan perjalanannya.

Mereka akhirnya menyerah juga, dan duduk di tangga, perawat Pyo bilang “apa yang harus kita lakukan sekarang?” Kapten masih semangat untuk menerobos dan bertemu dengan gubernur.
Pak Chu : jika itu tidak berhasil, kita harus menggulung lengan baju kita.
Ponsel pak Chu berdering dan dia menerima panggilan dari Mama Dong Min. Pak Chu mengatakan kalau dia tidak bisa bicara untuk saat ini dan akan menelponnya kembali nanti. Perawat Pyo bilang dengan ketus “itu bukan cara untuk mengangkat telpon”.
Pak Chu : aku tidak bisa berpikir dengan tenang kalau aku menjawab telponku sekarang.
Mereka masih terlihat kesal dengan perlakuan gubernur dan orang-orang provinsi yang mengusir mereka.

Eun Jae datang ke ruang NICU, dia menantakan kabar Han Sol, dokter memberitahunya kalau kemarin kondisinya sudah membaik, tapi sekarang dia sedang berjuang kembali. Eun Jae memegang tangan Han Sol dengan oenuh kasih.

Tiba-tiba mamah Han Sol datang dan berkata “apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau membiarkan dia mendekati anakku? Bukannya kalian tahu, bahwa dia yang menyebabkan bayyiku sakit?”
“nyonya, sebaiknya jangan menuduhnya seperti itu. Aku tidak tahu apa yang dikatakan pengacramu tentang penyakit Han Sol. Tapi kita tidak bisa menyimpulkan bahwa itu adalah kesalahan dokter Song”
“lalu, apa yang emmbuatnya sakit?”
“tidak, aku hanya bilang...” Eun Jae menghentikannya dan berkata “tidak apa-apa dokter” Eun Jae meminta maaf kepada ibu Han Sol dan pamit pergi. Setelah EUN Jae pergi, dia mulai mendekati bayinya.

Eun Jae sedang berjalan di lobbi RS. Tiba-tiba dia menerima panngilan dari direktur dan meminta Eun Jae untuk datang ke ruangannya.

Direktur meminta Eun Jae untuk berhenti bekerja di UGD, Eun Jae sangat terkejut dengan apa yang dikatakan direktur dan bertanya apa alasannya.
Direktur : saat ini namamu ada di seluruh media, itu bukan satu-satunya alasan yang bagus.
Eun Jae : tapi itu...
Direktur : aku tahu kau merasa bersalah, aku tidak tahu sejauh mana wali akan menerimanya. Tapi kalaupun dia memebawanya ke pengadilan. Peluangmu untuk memenangkan kasus ini jauh lebih tinggi dibanding dia. Dokter dan profesor berpikir seperti itu.
Eun Jae : lalu kenapa?
Direktur : karena orang awan meyakini media. Pasien di RS kita bukan dokter atau profesional, mereka adalah orang biasa.
Eun Jae : apa kamu bilang, kamu memecatku karena berpikir aku akan mencemarkan citra RS ini?
Direktur mengangguk Ya, dan dia kembali ke meja kerjanya, dia memberika pesangon kepada Eun Jae dan berkata “jika kau menunggu tiga bulan, orang akan lupa. Istirahatlah sejenak, dan bekerjalah di RS yang berbeda saat keadaan sudah tenang. Dengan kemampuanmu, mereka akan memperjuangkanmu”.
Eun Jae : apa ini nyata keputusan kamu, pak?
Direktur : lalu siapa lagi yang akan membuat keputusan ini?
Eun Jae mengerti dan akan melakukan sesuai dengan apa yang direktur minta, “tapi izinkan aku bekerja disini sampai kau menemukan penggantinya. UGD penuh setiap malam dan Dojter Kang tidak bisa mengatasinya sendiri. Banyak operasi darurat, jadi...”
Direktur : kau tidak perlu khawatir tentang itu, aku sudah menemukan penggantinya.

Saat itu ada orang yang mengetuk pintu, dan itu dokter Kang, dia memberitahu direktur bahwa dia membawa dokter mYung Sae Joon. Eun Jae kaget dan bertanya “apa ini dokter penggantinya?”
Direktur : bantu pindahkan dokter Myung, dan berhentilah bekerja di UGD.
Eun Jae tertegun dan tak berkata apa-apa lagi.

Ketika mereka berjalan, Dr. Myung berkata kepada Eun Jae “astaga... kau bertindak kalau kau pintar, kenapa kau tidak melindungi RS. Kapal?” Eun Jae tidak menjawabnya dan fokus berjalan.

Mereka duduk di kursi kantin, dan dr. Myung melanjutkan pertanyaannya “apa ada harapan? Berapa lama kau harus berrada disini?” Eun Jae akhirnya berakata “kau seharusnya tidak bertanya kepadaku, tapi ke Doongsu Group sebagai gantinya”.
Dr. myung : aku kira tidak ada harapan. Jika ketua Jang datang kesini sendiri, dia pasti berusaha sangat keras untuk mempertahankan tagihan telemedichine kali ini. RS. Kapal merupakan kendala terbesar, jadi dia tidak akan membiarkannya sendirian, tapi dia sudah cukup. Kenapa mereka menendangmy keliar dari UGD? Lalu, apa kau punya tempat untuk pergi?.
Eun Jae : aku akan melihat-lihat.
Dr. Myung : Professor Dokter Kim DO Hoom mengkhawatiraknmu, telpon dia sekarang. Aku melihat kalau Direktur Jang Sung Woo sedang bekerja keras untuk mengembalikanmu ke Seol.
Eun Jae : Doongsung tidak akan menyukainya.
Dr. Myung : kenapa mereka membencinya? Kenapa begitu? Mereka akan menyambutmu. Setelah kepala bagian Kim menendangmu keluar, kau tahu apa yang dikatakan direktur Jang Sung Woo kepadanya? Dia bliang pelaku bisnis akan memeluk musuh mereka. Dia mengatakan bahwa itulah sebabanya mereka harus memeluk pengkhianat juga. Karena kau berada di sisi RS. Kapla sekarang ini, kau adalah musuh telemedichine, Doongsung pasti akan menyambutmu, mereka akan membawa musuh terkuat ke sisi mereka.
Eun Jae terdiam dan hanya menggelengkan kepalanya.

Jae Geol, Joon Young dan Hyun sedang membuat kopi, Hyun bertanya kepada Jae Geol “apa yang kau lakukan sepanjang hari?” dia mengatakan mengurus semua dokumen.
Hyun : apa itu sulit untuk dilakukan?
Jae Geol : tidak, itu sangat mudah. Lalu, bagaimana dengan kamu?
Hyun : aku harus menulis laporan.
Joon Young : woow, apa yang salah sampai kau harus menulis laporan? Bagaimanapun, tubuhku nyaman, tapin hatiku ada di neraka. Aku senang datang kesini sebelum aku bergabung dengan RS. Kapal. Aku tida tahu kenapa aku merindukan RS. Kapal, disaat aku mabuk.
Jae Geol : aku juga, astaga,,, ini sangat serius. Aku bertanya-tanya apa yang orangtua itu lakukan? Aku yakin mereka melakukannya dengan baik, kan? Aku dengar mereka juga punya pembantu.
Hyun : aku harap begitu.
Hyun menerima panggilan telepon dari pusat kesehatan Hwasildo “aku merasa mereka tidak melakukannya dengan baik” Hyun pun mengangkat panggilan tersebut. Mereka mengatakan bahwa disana sedang ada masalah. Hyun kaget dan langsung pergi ke suatu tempat agar lebih fokus. Jae Geo dan Joon Young bertanya-tanya.

Disana semua pasien komplen laptop mereka rusak, petugas kebingungan harus melakukan apa, petugas meminta pasien untuk tidak marah-maarah, namun mereka semakin marah dan berteriak. Dia meminta Hyun untuk membantunya, dia bahkan berpikir akan berakhir di RS kalau terus-terusan menghadapi maslaah seperti ini.
Hyun : kudengar ada yang membantu mereka disana? Bukankah mereka disana?
“mereka sudah pergi, mereka mengatakan apapun yang mereka inginkan meskipun para orang tua tidak mengerti, mereka pergi begitu saja dengan kapal”.
Hyun : aku akan memberitahumu soal pasien yang darurat, jadi tolong bantu aku.
Hyun menyebutkan pasien yang membutuhkan resep sekarang juga dan petugas mencatat apa yang dikatakan Hyun. Hyun bilang “RS. Mengirimkan obatnya, kan?”
“apa mereka bilang akan mengirimnya lagi? Aku tidak yakin tentang itu”
Hyun : lalu bagaimana ini? aku tidak bisa pergi sekarang, tapi aku bisa membantu pasien setelah melakukan pekerjaanku
“kapan selesainya?”
Hyun : jam 5, jadi aku akan sampai disana jam 8.
“tidak ada gunanya kamu datang jam 8, jam perawatan kami dari pukul 10 pagi sampai jm 4 sore”

Petugas disana sangat kewalahan mengahadpi pasiennya yang terus berteriak dan berkomentar tentang laptonya yang tidak bekerja.

Jae Geol bertanya masalah yang sedang terjadi. Hyun pun memberitahunya dan mengatakan pasti ada jalannya.
Jae Geol : baiklah, aku akan menemuimu di lobi setelah selesai bekerja. Kita harus buru-buru agar tidak ketinggalan perahu terakhir.
Joon Young :apa yang Kapten Bang dan Pak Chu lakukan? Tida bisakah mereka menyelesaikannya dengan cepat.

Mereka masih di kantor provinsi, mereka berteriak “Gubernur, ayo cepat keluar akmi ingin bicara denganmu” saat Pak Chu menoleh kebelakang, dia melihat mantan istrinya ada di dekat tangga, dia melihatnya tanpa berkata apapun.

Dia menghampiri Pak Chu dan berkata “kerja bagus, apa yang sedang kau lakukan” pak Chu bertanya “apa yang membawamu kesini?” dia sangat pucat dan meminta pak Chu untuk ikut dengannya.

Pak Chu menariknya dan membawanya menjauh dari Perawat Pyo dan kapten. Dia terus memaksa Pka Chu untuk ikut dengannya, namun Pak chu tidak mau karena RS. Kapal sednag bermasalah.
“RS. Kapal, RS. Kapa, RS. Kapal hanya itu saja yang kau pedulikan”’
Perawat Pyo dan kapten melihatnya dan kapten berkata “apa yang kita lakukan, sepertinya dia akan memukulnya (Perawat Pyo hanya diam saja) haruskah aku menghentikan mereka?” ketika Pak Chu bergerak untuk menghentikan mereka, Perawat Pyo menghentikan nya dan berakta “tetap disini, kenapa kau menghentikannya?”
“RS. Kapal lebih penting daripada anakmu, bukan?”
Pak Chu “ apa? Apa yang terjadi sesuatu pada anak kita?
“mereka akan mengedakan pertemuan sekilah karena kekerasan. Putra keduamu yang hebat, Dong Min memukuli teman sekelas dan giginya patah. Jadi mereka ingin orangtuanya datang untuk berpartisipasi"
Tiba-tiba dia merasa pusing dan hampir pingsan, Pak Chu menahannya dan berakata “apa kau sakit, kau tidak terlihat begitu baik” dia melepaskan tangannya dan berkata “jangan pura-pura seperti kau peduli. Datang saja kesekolah”.

Tiba-tiba dia ingin muntah, dan kemudian dia muntah darah, itu membuat Pak Chu dan yang lainnya sangat panik. Dia melihat darahnya dan pingsan. Perawat Pyo dan kapten menghampiri mereka. Pak Chu sangat panik dan terus memanggil mantan istrinya.


Post a Comment for "Hospital Ship Episode 35 Part 2"

Kode Iklan Atas

Kode Iklan Tengah 1