this is a verification file Hospital Ship Episode 33 Part 2 - Layar-Sinopsis
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hospital Ship Episode 33 Part 2

Episode 33 Part 2

All images credit and content copyright: MBC


Kapten sedang memerikasa mesin kapal, tiba-tiba dia melihat orang yang bersangkutan dengan RS. Kapal, dia kaget melihat dia datang ke kapal dan bertanya-tanya “kenapa dia bisa ada disini?” dia pun langsung turun ke bawah untuk menghampirinya.

Orang itu langsung menyapa kapten dan menanyakan kabarnya, kapten masih penasaran apa yang membawa orang itu datang ke kapal RS. Dia mengatakan bahwa dirinya akan melakukan pemeriksaan. Kapten tak bisa berkata apa-apa lagi.

Orang itu juga memberitahu Pak Chu, bahwa dia akan melakukan pemeriksaan terhadap Kapal Rumah Sakit, Pak Chu sangat terkejut dengan apa yang akan dia lakukan dengan RS. Kapal. Semua perawat dan dokter yang keluar dari ruangannya dan melihat perbincangan dia dengan Pak Chu.
Pak Chu bertanya “kenapa ada pemeriksaan mendadak, seharusnya kau memberitahu kami dulu untuk melakukan persiapan”.
“untuk mempersiapkan? Mempersiapkan apa? Apa ada sesuatu dipikiranmu?”
Pak Chu : apa makssudmu?
“makanya kau tidak perlu khawatir”
Orang itu menyuruh Pak Chu untuk melakukan bisnisnya, kemudian dia menyuruh Timnya untuk segera melakukan pemeriksaan dan mereka pun melaksanakan apa yang diperintahkan.

Jae Geol bertanya kepada Hyun tentang apa yang terjadi saat ini, dan Hyun pun juga tidak mengetahui permasalahan yang mereka bahas.

Eun Jae tiba di RS. Kapal. Pak Yang dan yang lainnya menyambut Eun Jae dengan panggilan “Noonim” namun Eun Jae merasa tidak nyaman dengan panggilan tersebut dan meminta mereka untuk berhenti memanggilnya seperti itu.
Yang lain mengatakan kalau Eun Jae terlambat, Eun Jae bilang, kalau dia tidak akan datang terlambat lagi.
Tiba-tiba Eun Jae mendapat panggilan dari Kantor Polisi Geoje, Eun Jae kaget saat mendengar kalau itu panggilan ddari kantor polisi.

Eun Jae tiba di kantor Polisi Geoje, dia melihat depan Kantor rumah sakit dan mengingat perkataan di telpon tadi “kau melakukan tindakan malapraktek, kami memintamu datang dan memberikan sebuah pernyataan”. Eun jAe pun mulai berjalan dan menaiki tangga.
Ketika Eun Jae sedang menaiki tangga, disana sudah banyak wartawan yang ingin mewawancarai Eun Jae, dan langsung menodongnya dengan beberapa pertanyaan “apa kau melakukan operasai Caesar di RS. Kapal? Bagaimana kondisi pasiennya? Kau adalah spesialis hati, kantung empedu, pankreas. Apa kau pernah melakukan operasi Caesar? Kita hanya ingin jawaban Ya atau Tidak”
Eun Jae pun menjawab pertanyaan tersebut “tidak”
“ini pertama kalinya? Apa kau tahu kondisi bayi sangat serius?”
Eun Jae : saya tahu.
“apa kau tahu bahwa pengalamanmu adalah penyebab terbesar kondisi yang dialami bayi?”
Eun Jae hanya terdiam dan tidak menjawab semua pertanyaan para wartawan.

Di Rumah Sakit Kapal. Ah Rim membaca artikel tentang Eun Jae dan berkata “berani-beraninya serigala media ini menyalahkannya”
Perawat Yang : haruskah aku memeberi komentar agar mereka melakukan pekerjaannya dengan benar?
Perawat Jo : perawat Pyo, apa yang sedang terjadi?
Perawat Pyo : ini sangat aneh. Bahkan kita pun tidka tahu kalau dokter datang untuk di periksa, menurutmu bagaimana pendapat wartawan?
Pak Chu tidak mengatakan apapun. Dia langsung melihat orang-orang yang sedang memeriksa berkas-berkas RS. Kapal. Namun ketua yang memerintahkan untuk melakukan pemeriksaan sedang asyik dengan ponselnya.

Jae Geol melihat berita “Song Eun Jae adalah dokter bencana” dia kaget melihat berita yang menyebarkan berita buruk tentang Eun Jae.

Jae Geol langsung keluar dari ruangannya dan masuk ke ruangan Hyun. Joon Young juga keluar dari ruangannya dan memanggil Jae Geol, namun dia tak menghiraukannya dan langssung menghampiri Hyun.
Jae Geol : Hyun, apa yang terjadi?
Hyun tak mengatakan apa-apa, dia malah langsung pergi. Jae Geol dan Joon Young semakin panik dan bertanya-tanya. Hyun menuruni tangga dan mencoba menghubungi Eun Jae.

Eun Jae dibawa oleh Jaksa untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut, namun para wartawan masih berusaha untuk meawawancarainya dan mengambil gambar Eun Jae. Tiba-tiba ponsel Eun Jae berdering. Eun Jae pun bertanya kepada jaksa tersebut “apa kau tidak keberatan kalau aku menerima telepon?” Jaksa tersebut mengijinkannya namun hanya sebentar.
Eun Jae menerima panggilan dari Hyun, dengan panik Hyun langsung bertanya “dimana kamu? Di kaantor polisi?”
Eun Jae : Ya.
Hyun : kenapa kau pergi sendiri? Kenapa kau tida memebritahuku?
Eun Jae : aku rasa tidak perlu.
Hyun : dokter Song.
Eun Jae mengatakan bahwa dia harus segera masuk ruangan, Hyun mengatakan kalau ia akan segera datang. Eun Jae menghentikannya karena itu tida akan bisa mengubah semuanya. Eun Jae juga menyuruh Hyun untuk memperhatikan pasiennya karena itu yang paling penting.
Hyun : apa menurutmu, ini hanya kekhawatiranku terhadap pacarku, begitu?
Eun Jae : dokter Kwak.
Hyun : apa iti terdengar seperti aku mengabaikan pasienku? Demi datang kepadamu?
Eun Jae : tidak... yang kumaksud...
Hyun : dengar aku baik-baik. Dokter Song. Aku bicara bukan sebagai pacarmu, tapi sebagai rekan yang berada di ruang operasi bersamamu, kau seharusnya tidak diselidiki. Jika apa yang reporter tulis itu benar, dan ini tentang bayti yang kita selamatkan, kau tidak bisa diperiksa sendiri, karena seharusnya itu aku, aku yang merawta bayi itu dari saat dia lahir dan sampai dia dipindahkan ke NICU RS. Jeil, aku yang melakukannya. Apa kau mengerti apa yang kukatakan?
Eun Jae : Ya.
Hyun : jika detektif bertanya, katakan apa yang kukatakan dan selesaikan pemeriksaannya.
Eun Jae : baiklah. Aku akan melakukannya.
Hyun : baiklah, aku akan menjemputmu begitu selesai bekerja.
Setelah panggilan Hyun selesai, Eun Jae merenungi perkataan Hyun sebentar karena jaksa sudah menunggunya dan meminta Eun Jae untuk segera masuk ke ruangan.

Pak Chu menemani orang itu di ruang operasi, dia bertanya tentang berapa banyak operasi di RS. Kapal “hanya ada dua operasi dalam sebulan?” Pak Chu terlihat tegang.
“dokter yang berbahaya selalu tidak berguna”
Pak Chu : tidak berguna?
“gaji tahunan dokter lebih dari 40.000 dollar. Dengan semua peralatan itu, dia hanya melakukan dua operasi dalam sebulan, apalagi dia melakukannya secara gratis? Apa itu tidak salah?”
Pak Chu : operasi tersebut sudah menyelamatkan dua nyawa, atau harus kukatakan tiga? Menurutmu, apa kehidupan itu lebih berharga dari 40.000 dollar?
“salah satunya adalah pemimpin seorang mafia”
Pak Chu : bukankah hidupnya juga berharga? Tidak masalah kehidupan siapa yang kita selamatkan. Yang terpenting adalah apakah dia pasien atau bukan.
“yah... apa karena kau berlayar di atas laut terbuka setiap hari, kau sangat romantis”.
Pak Chu : pak...
“kita lihat saja. Apa dewan daerah sependapat denganmu”.
Pak Chu kaget “dewan daerah?” dia menjelaskan bahwa dewan daerah mengajukan keluhan tentang operasi yang di lakukan di Kapal Rumah Sakit.
Pak Chu : memangnya apa salah kami? Kenapa tiba-tiba kau mengganggu RS. Kapal?
Suasa di Ruang Operasi semakin memanas, orang itu pun terus marah-marah “siapa yang mengganggu siapa? Untuk mengoperasikan kota secara ekonomis dan efisien. Kami mencoba mengurangi semau biaya yang tidka penting. Selain itu, hasil audit adalah yang paling penting, bagaimana menurutmu, tuan Chu?” Pak Chu sangat kebingungan dengan masalah yang dia hadapi sekarang dri RS. Kapal.

Ketua Doongsu Group membaca berita tentang Eun Jae dan RS. Kapal. Pengawalnya mengatakan bahwa dia memberitahu reporter untuk memasukkannya ke artikael Song Eun Jae. Ketua merasa kalau Direktur Park sedikit kompeten, direktur Park merasa bangga dengan pujian ketua.
Ketua marah karena sopirnya mengemudi sangat lamban. Dia pun menyuruhnya untuk mempercepat karena gubernur sudah menunggunya.

Ketua Doongsu melakukan kerja sama dengan gubernur, mereka memilih pulau Geoje untuk menjadi daerah layanan medis terpencil.

Ketua memberikan pidatonya dia depan semua reporter, dia mengatakan bahwa layanan medis jarak jauh sangat di perlukan di daerah seperti di daerah terpencil atau pegunungan. Dan ini adalah sistem pendukung yang ssangat dibutuhkan bagi mereka yang tidak memiliki akses terhadap perawatan medis.
Ketua Doongsu mengatakan “bisnis untuk mendukung layanan medis jarak jauh adalah usaha yang aku inginkan, aku ingin melakukannya seblum aku pensiun. Ini adalah tugas terakhirku. Semua karyawan di Doongsu Group akan melakukan yang terbaik untuk membangun sisitem pelayan medis jarak jauh”.
Dia melakukan blusukan ke setiap desa terpencil dan membagikan alat kesehatan digital dan notebook untuk mempermudah masyarakat.

Hyun mengunjungi pasiennya ke rumah-rumah, dia melihat apa yang sedang dilakukan pasien yang sedang membuka notebook, pasien mengatakan “ini sesuatu yang disebut jauh”.
Hyun : pelayanan medis jarak jauh?
Pasien : Ya itu betul. Mereka mengatakan bahwa mereka akan memulainya dan memberiku ini, cucuku akan menyukainya, bukankah begitu?
Hyun akan memeriksa kadar gula pasien. Pasien bertanya “Apa aku massih harus pergi ke klinik kalau menggunakan alat ini?” Hyun menjelaskan “tidak begitu, kau perlu memeriksa kadar gula darahmu di klinik setiap hari, kau juga perlu memperhatikan dietmu. Kalau kau tidak merawat diri sendiri, kau mungkin akan mengalami syok diabetes, itu bisa berbahaya”.
Pasien mengatakan apa yang dia dengar tadi saat penyuluhan bersama calon presiden “aku dengar tidak perlu, jika aku menggunakan alat ini”. Hyun terlihat kebingungan untuk menjelasakan bagaimana lagi kepada pasien.

Eun Jae juga melakukan tugasnya seperti biasa, dia mendatangi rumah-rumah pasien untuk memeriksan kondisi pasien secara berkala. Ketika dia msuk ke halaman rumah pasien, disana sudah banyak orang dan reporter yang sedang syuting bersama orang-orang sudah lanut usia, mereka diajarkan untuk menggunakan alat kesehatan digital.
Jae Geol berpikir kalau nenek-nenek tersebut tidak akan bisa menggunakan alat digital itu. Jae Geol menertawakan Syuting Konyol tersebut karena belum apa-apa semua orang disana sudah bertepuk tangan untuk nenek itu. Mungkin ini hanya formalitass saja.

Hyun dan Jae Geol sudah selesai dengan tugasnya, mereka bertemu di depan pantai, Hyun menanyakan kondisi Nyonya Seo Soon Ae. Jae Geol mengatakan bahwa dirinya langsung diusir bahkan belum melakukan pemeriksaan. Hyun kaget “diusir?”
Jae Geol : mereka sedang syuting video promosi untuk layanan medis jarak jauh.
Hyun : Video promosi?
Jae geol : setelah mereka membagikan laptop kepada semua orang, mereka terlihat sangat gembira, mereka sangat bersyukur. Aku mendengar dari administrator klinik umum saat perjalananku kesini. Ada 26 pulau yang mencoba layanan medis jarak jauh.
Hyun : 26 pulau?
Jae Geol : anehnya, semua pulau itu adalah pulau yang disarankan untuk dilakukan kunjungan rumah sakit.
Hyun terus memperhatikan pembicaraan Jae Geol sambil memikirkan apa yang sedang terjadi.

Hyun dan Jae Geol tiba di RS. Kapal. Mereka masuk ke ruangan Hyun. Jae Geol masih bertanya-tanya “ada apa dengan layanan medis jarak jauh itu? Apa ada sisitem yang bissa mendiagnosa dan meresepkan obat-obatan melalu video?”
Hyun : bagaimana  bisa? Auskultasi dan dan kontak pisik pasien dan dokter saja yang bisa mendiagnosa (auskultasi: dokter mendengarkan suara di dalam tubuh pasien) dan itu masih tidak cukup untuk menghilangkan kemungkinan diagnosis yang tidka tepat. Dan bagaimana mungkin kita bisa mendiagnosis dan emngobati pasien  hanya melalui video?
Jae Egol : benarkan? Seperti dalam fiksi ilmiah saja, dokter bisa diganti dengan kecerdasan buatan. Mendiagnosis dan mengobati pasien melalu video itu tidak mungkin dilakukan, tidak mungkin, kan?
Hyun : aku tidak yakin. Tapi undang-undang kedokteran saat ini juga tidak mengizinkannya.
Jae Geol mengubah pembicaraannya menjadi tentang Eun Jae. Dan bertanya “apa kau tadi bicara dengan Dokter Song?” Hyun Mengangguk Ya.
Jae Geol : dia harus diselidiki. Aku tahu dia kuat. Tapi polisi akan menekannya. Dia pasti takut juga.
Hyun mengatakan bahwa dia akan pergi ke kantor polisi sesegara mungkin, Jae Geol pun juga menyarankan untuk segera pergi dan membawa Eun Jae keluar dari kantor polisi. Setelah Jae Egol pergi, Hyun masih memikirkan sesuatu.

Eun Jae sedang di introgasi, Eun Jae mengatakan bahwa pasien itu dibawa oleh ibu kandungnya dan menemukan bahwa tali pusarnya telah mengalami proplas, jika diabaikan bayi akan kehilangan akses oksigen, dalam kasus terburuk bayinya bisa mati, dan aku harus melakukan operasi darurdat waktu itu.
Detektif : apa kau menjelaskan semua itu kepada ibunya?
Eun Jae : tentu saja saya menjelaskannya terlebih dulu.
Detektif mengatakan bahwa ibu pasien mengatakan kalau dokter tidak menjelaskannya dulu. Eun jAe kaget “itu tidka mungkin”. Detektif mengatakan, dia juga mengatakan tidak ada kesepakan operasi, apa dia menandatangani kesepalatan? Iya atau tidak?.
Eun Jae : aku tidak berpikir dia melakukan ini, namun aku sudah menjelaskan semuanya, dia juga memberi kesepakatan lisan.
Detektif : bagaimana aku bisa percaya kalau tidak ada bukti?
Eun Jae : saat itu ada perawat Cho Mi.
Detektif : kita tidak bisa mempercayainya, setelah operasi tanpa kesepakatan, kalian bisa menyetujui alibi yang sama.
Eun Jae : detektif.
Detektif : kau  seharusnya sudah meminta untuk menandatangi kesepakatan sebelumnya, bukankah itu dasar untuk ahli bedah? Katakan padaku, kau tidak bisa berpikir jernih karena kau belum oernah melakukan oeprasi itu? Bagaimana dengan penyedotan setelah dia lahir? Saat itu kau bingung, bukan?
Eun Jae : apa yang ingin kau tanyakan?
Detektif : bukankah itu sebabnya kau tidak bisa menyelesaikan penghisapan secara menyeluruh? Itulah sebabnya bayi dalam kondisi kritis.
Eun Jae : itu tidak benar.
Deterktif : apa maksudmu?
Eun Jae : sangat disayangkan bahwa pasien dalam kondisi kritis, kita tidak bisa mengatakan bahwa alasannya karena penghisapan.
Detektif itu mennayakan alasan lain dari Eun Jae. Eun Jae terlihat sangat kesal dan mengela nafasnya. Sebelum dekektif melakukan penyelidikan lebih lanut, dia juga sedang mencari informasi dar beberapa ahli tentang kasusnya. Detektif mengatakan “selama proses hisap, jika zat seperti kotoran atau cairan amnion tetap berada di paru-paru (amnion: cairan yang terdapat di dalam ruangan yang diliputi selaput janin “air ketuban”) bisa menyebabkan masalah paru-paru bayi. Dapatkah kau menjamin tidak ada masalah selama penghisapan?”
Eun Jae : tidak, tidak ada yang bisa menjamin.
Detektif : jadi, ada kemungkinan ada masalah selama penghisapan, kan?
Eun Jae menjelaskan “namun, kita belum bisa memastikannnya. Dalam banyak kasus sindrom gangguan pernafasan infantil (infantil: sindroma gawat pernafasan akut, merupakan penyakit paru-paru akibat adanya penimbunan cairan di dalam paru-paru) alasannya sering tidak jelas. Terkadang kita bisa melihatnya saat bayi diobati sesudahnya, lebih dari apapun bayi Hwang In Kyung beratnya hanya 1,9kg dan itu bisa menjadi alasan terbesarnya.
Detektif meminta Eun Jae untuk melupakan pertanyaan sebelumnya dan sekarang dia meminta Eun Jae untuk menjelasakn proses penghisapan terhadap bayi tersebut. Dan apa yang terjadi selama proses tersebut. Eun Jae berkata “maaf, apa maksud kamu?”
Deterktif : apa kamu tidak bisa menjelaskannya.
Eun Jae mengingat kembali saat ia memotong tali pusarnya dan Hyun melakukan peghisapan terhadap pasien, perkataan Hyun juga terlintas dipikirannya “ini bukan hal yang raus dipertanyakan, aku yang merawat bayi itu dari saat dia lahir sampai dia dipindahkan ke NICU RS. Jeil akulah yang merawatnya”
Detektif memenggil-manggil Eun Jae yang hanyut dalam pikirannya, akhirnya Eun Jae sadar dan melihat deketif. Dia bertanya “kenapa kau tida menjawabku? Apa kau juga bingung saat kau melakukannya? Atau apa... apa orang lain yang melakukannya?” Eun Jae hanya diam saja.

Post a Comment for "Hospital Ship Episode 33 Part 2"

Kode Iklan Atas

Kode Iklan Tengah 1