Hospital Ship Episode 32 Part 2
Episode 32 Part 2
Rumah sakit kapal sedang berlayar menuju dermaga dekat rumah sakit Geoje Jeil. Ambulan dari rumah sakit pun sedang dalam perjalanan.
All images credit and content copyright: MBC
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Hospital Ship Episode 32 Part 1
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Hospital Ship Episode 33 Part 1
Pasien mulai siuman, Hyun pun langsung menanyakan keadaannya dan memberitahu dia bahwa sekarang sedang dalam ambulan menuju RS. Darat. Dia bertanya kepada Eun Jae “bayi yang kau gendong, apa itu bayiku? Dapatkah aku menggendongnya?” Hyun pun membantu pasien duduk untuk menggendong bayi perempuannya. Hyun pun meminta Eun Jae untuk memberikan bayinya kepada pasien.
Pasien menggendong bayinya, dia merasa bersalah karena melahirkan bayi sebelum waktunya dan terlahir sangat kecil, dia terus menangis dan mengatakan maaf kepada bayi “maafkan ibu karena melahirkanmu sebelum waktunya, maaf aku tidak bisa menahanmu lebih lama. Aku sangat menyesal. Tapi ada baiknay bisa melihatmu. Halo sayang” Hyun dan Eun Jae ikut terharu melihat ibu tersebut.
Hyun dan Eun Jae telah memindahkan pasien ke RS. Geoje Jeil, mereka baru keluar dari ruangan ICU. Kemudian dr. kang datang menghampiri mereka dan bertanya, apa yang terjadi dengan pasiennya. Hyun pun memberitahunya bahwa ibu dan bayinya sehat dan selamat. Dr. kang pun merasa lega setelah mendengatr kabar yang sangat baik.
Dr. Kang : kalian melakukannya dengan baik. Kalian menyelesaikannya sebelum aku meminta dr. lain untuk menelpon. Kupikir itu akan menjadi kabar buruk. Kau berhasil melakukan operasi Obygn, kau mungkin akhirnya menjadi dokter bedah multi talenta.
Eun Jae : itu bukan hal yang baik. Aku ingin berdoa setiap hari agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi.
DR. Kang : aku melakukan hal yang sama. Tapi apapun itu, tuhan yang bertanggung jawab tidak mau mendengarkan, karena tuhan tahu batas kemampuan kita, jadi hal-hal itu terus terjadi. Kalian berdua bekerja sangat keras hari ini.
Sebelum dr. Kang pergi, dia meminta mereka untuk pergi minum karena dia akan mengambil shif malam untuk menggantikan jadwal Eun Jae.
Dr. Kang : kalian melakukannya dengan baik. Kalian menyelesaikannya sebelum aku meminta dr. lain untuk menelpon. Kupikir itu akan menjadi kabar buruk. Kau berhasil melakukan operasi Obygn, kau mungkin akhirnya menjadi dokter bedah multi talenta.
Eun Jae : itu bukan hal yang baik. Aku ingin berdoa setiap hari agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi.
DR. Kang : aku melakukan hal yang sama. Tapi apapun itu, tuhan yang bertanggung jawab tidak mau mendengarkan, karena tuhan tahu batas kemampuan kita, jadi hal-hal itu terus terjadi. Kalian berdua bekerja sangat keras hari ini.
Sebelum dr. Kang pergi, dia meminta mereka untuk pergi minum karena dia akan mengambil shif malam untuk menggantikan jadwal Eun Jae.
Akhirnya Hyun dan Eun Jae keluar dari rumah sakit dan bisa bernafas dengan lega. Eun Jae mengambil arrah yang berbeda, kemudian Hyun memanggilnya dan meminta Eun Jae untuk pulang bersama. Eun Jae pun berbalik dan mulai berjalan ke arah Hyun, di tengah-tengah langkahnya tiba-tiba Eun Jae tersandung, untung ada Hyun yang menahannya “apa ada benjolan disini, kurasa jalannya mulus”.
Eun Jae tak menghiraukan perkataannya dan lanjut berjalan. Hyun mengikutinya dan bilang “kau salah jalan, lalu tersandung tanah beraspal dengan sempurna. Apa aku bisa mempercayaimu? Apa kau yakin bisa memutuskan kemana harus pergi hari sabtu ini? (Eun Jae masih belum berkata apa-apa) apa kau mau membawaku ke tempat yang aneh?” Eun Jae akhirnya berkata “tidak, itu tidak akan pernah terjadi” dan langsung pergi begitu saja. Hyun pun mengikutinya.
Eun Jae tak menghiraukan perkataannya dan lanjut berjalan. Hyun mengikutinya dan bilang “kau salah jalan, lalu tersandung tanah beraspal dengan sempurna. Apa aku bisa mempercayaimu? Apa kau yakin bisa memutuskan kemana harus pergi hari sabtu ini? (Eun Jae masih belum berkata apa-apa) apa kau mau membawaku ke tempat yang aneh?” Eun Jae akhirnya berkata “tidak, itu tidak akan pernah terjadi” dan langsung pergi begitu saja. Hyun pun mengikutinya.
Di Asrama RS. Kapal, semua petugas sedang berkumpul membicarakan operasi Caesar mereka tadi, mereka terlihat sangat asyik dan bahagia, berbeda dengan Joon Young dia masih cemberut dan mengatakan kalau dia tidak ingin memikirkan hal itu karena itu sangat menakutkan.
Perawat Pyo : kamu benar-benar mudah takut, Dokter Cha jangan menangis lagi. Ayo kita bersulang.
Mereka bersulang merayakan kesuksesannya hari ini, Kapten ketinggalan saat bersulang dan dia berkata “aku ada disini juga, kenapa kalian melupakanku” kapten pun minum jus tersebut. Namun kapten terlihat sangat gelisah entah apa yang dia pikirkan.
Perawat Pyo : kamu benar-benar mudah takut, Dokter Cha jangan menangis lagi. Ayo kita bersulang.
Mereka bersulang merayakan kesuksesannya hari ini, Kapten ketinggalan saat bersulang dan dia berkata “aku ada disini juga, kenapa kalian melupakanku” kapten pun minum jus tersebut. Namun kapten terlihat sangat gelisah entah apa yang dia pikirkan.
Kapten dan pak Chu masuk ke dapur dan membahas permasalan tentang Rumah sakit kapal. Kapten mengatakan bahwa mereka sangat tersentuh, bagaimana aku bisa mengatakan kepada mereka, bahwa kita harus melepaskan Eun Jae?. Pak Chu mengawasi pintu dapur dan mengatakan “berikan beberapa waktu, aku akan mencari jalan”.
Kapten : apa dokter Song pergi ke suatu tempat? Aku belum melihatnya ssepanjang malam. Apa menurutmu...
Pak Chu : apa?
Kapten : apa dia mendengar sesuatu di kantor? Apa menurutmu dia sudah tahu?
Kemudian Mereka berdua memikirkan hal itu.
Kapten : apa dokter Song pergi ke suatu tempat? Aku belum melihatnya ssepanjang malam. Apa menurutmu...
Pak Chu : apa?
Kapten : apa dia mendengar sesuatu di kantor? Apa menurutmu dia sudah tahu?
Kemudian Mereka berdua memikirkan hal itu.
Eun Jae sedang sibuk mencari film yang baguss untuk di tonton bersama Hyun, dia juga mencari tempat yang bagus untuk pergi bersama Hyun. Dia mencatat semua tempat yang sangat bagus.
Tiba-tiba Hyun menanyakan soal rencananya dengan mengirimkan Foto Eun Jae “tida mudah, kan? Berhenti mengerjakannya sendiri dan bawa ke lantai bawah, aku akan membantumu” kemudian Hyun mengirim foto Eun Jae dengan gambar dan caption “kasian”. Eun Jae sangat kesal dan berpikir bagaimana Hyun melakukannya.
Eun Jae tak mau kalah, dia mengirim gambar kartun sedang sibuk dan marah karena diganggu “jangan ganggu aku”. Hyun menertawakannya dan membalas kembali obrolan Eun Jae.
Eun Jae tak mau kalah, dia mengirim gambar kartun sedang sibuk dan marah karena diganggu “jangan ganggu aku”. Hyun menertawakannya dan membalas kembali obrolan Eun Jae.
Hyun terlihat sangat bahagia, dia sedang berjalan menuju lapang basket. Hyun tiba di depan pintu tempat basket, Dia mendengar ada suara yang sedang bermain basket di dalam.
Hyun masuk ke dalam dan melihat ada Jae Geol sedang bermain basket sendirian. Jae Geol melihat Hyun datang dan melemparkan bolanya kepada Hyun. Dia meminta Hyun untuk main basket bersama. Tapi Hyun menolaknya karena dia datang hanya untuk latihan ringan.
Jae Gol : lalu, pasti aku yang akan menang.
Hyun : apa kau benar-benar ingin bermain?
Jae Geol : Ya, aku tidak akan bermain adil lagi.
Hyun : baik. Terserah apa mau kamu.
Mereka pun mulai bermain basket, permainana mereka sangat ketat karena sama-sama mahir bermain basket.
Jae Gol : lalu, pasti aku yang akan menang.
Hyun : apa kau benar-benar ingin bermain?
Jae Geol : Ya, aku tidak akan bermain adil lagi.
Hyun : baik. Terserah apa mau kamu.
Mereka pun mulai bermain basket, permainana mereka sangat ketat karena sama-sama mahir bermain basket.
Akhirnya mereka kelehan juga, mereka pun langsung berbaring di lantai. Jae Geol mengatakan bahwa Hyun Gila kerana bermain sangat keras, dia takut kalau jahitan Hyun rusak.
Hyun : kau juga bermain keras. Jika tida, tidak akan menyenangkan bermain denganku.
Jae Geol : apa kau tahu bahwa aku orang yang baik?
Hyun : apa yang merasukimu?
Jae Geol : itulah yang mebuatmu lebih buruk.
Mereka pun terdiam dan Jae Geol menutup matanya, tiba-tiba Jae Geol bangun dan terdiam sejenak. Kemudian dia pamit pergi duluan.
Hyun : kau juga bermain keras. Jika tida, tidak akan menyenangkan bermain denganku.
Jae Geol : apa kau tahu bahwa aku orang yang baik?
Hyun : apa yang merasukimu?
Jae Geol : itulah yang mebuatmu lebih buruk.
Mereka pun terdiam dan Jae Geol menutup matanya, tiba-tiba Jae Geol bangun dan terdiam sejenak. Kemudian dia pamit pergi duluan.
Jae Geol berjalan keluar dan dia berkata “pria yang baik, bahkan dari persfektif pria, dia adalah orang yang baik. Dia mengambil wanita yang kucintai untuk pertama kalinya (berbalik menatap Hyun) tapi aku tidak bisa membenci brengsek itu”. Hyun melihat Jae Geol berjalan keluar dan dia terlihat sedang memikirkan sesuatu.
Hyun dan Eun Jae sedang dalam perjalanan menuju tempat yang Eun Jae sarankan, Eun Jae berkata bahwa kita akan sampai di restpran pukul 11:30. Hyun mengangguk Ya dan fokus mengemudi.
Hyun dan Eun Jae akhiirnya tiba di sebuah restoran. Eun Jae mengatakan bahwa hidanga terbaik di restoran tersebut adalah steak “peringkatnya bintang lima” Hyun hanya tersenyum, dan mereka pun mulai memesan steaknya.
Setelah steaknya tiba, mereka langsung mencicipinya, namun Eun Jae kesulitan saat memotong steak, Eun Jae terus mengingatkan “peringkatnya bintang lima” haha meski sangat keras dia terus berusaha memotongnya, mungkin dia tidak mau dipojokkan Hyun.
Hyun terus memperhatikan Eun Jae sambil makan, Hyun akhirnya memberikan potongan stekanya dan berkata “coba ini, rasanya tidak enak sekali”. Eun Jae pun mencobanya dan sepertinya iya tidak enak, dia menunjukkan raut muka yang kecewa dengan makanannya. Hyun tak berkomentar apapun, dia hanya tersenyum manis.
Setelah steaknya tiba, mereka langsung mencicipinya, namun Eun Jae kesulitan saat memotong steak, Eun Jae terus mengingatkan “peringkatnya bintang lima” haha meski sangat keras dia terus berusaha memotongnya, mungkin dia tidak mau dipojokkan Hyun.
Hyun terus memperhatikan Eun Jae sambil makan, Hyun akhirnya memberikan potongan stekanya dan berkata “coba ini, rasanya tidak enak sekali”. Eun Jae pun mencobanya dan sepertinya iya tidak enak, dia menunjukkan raut muka yang kecewa dengan makanannya. Hyun tak berkomentar apapun, dia hanya tersenyum manis.
Eun Jae membawa Hyun ke bioskop dan bilang “steaknya gagal, tapi aku yakin tentang filmnya, revieuw menilanya sembilan, pasti itu sangat bagus” Hyun mengikuti apa yang Eun Jae sarankan dan dia inginkan.
Hyun sangat menikmati filmnya, sampai-sampai dia tertawa sangat lepas tapi tidak bersuara dan berkata “kau benar. Fimlnya baik-baik saja” saat Hyun berbalik, dai melihat Eun Jae tertidur sangat lelap. Dia tidak membangunkannya dan memandangnya dengan penuh kasih sayang.
Mereka sudah selesai nonton filmnya, Hyun bertanya kepada Eun Jae “apa kau menikmati filmnya?”
Eun Jae : itu sangat bagus (Hyun hanya menertawakannya dan tak berkomentar apapun) selanjutnya adalah pertunjukkan lumba-lumba.
Saat Eun Jae mulai berjalan, Hyun menarik tangannya dan Eun Jae bertanya “apa ada yang salah? Itu benar, kalau ini adalah tempat untuk pertunjukkan lumba-lumba” kali ini Hyun menolak apa yang Eun Jae rencanakan dan membawa Eun Jae ke suatu tempat.
Eun Jae : itu sangat bagus (Hyun hanya menertawakannya dan tak berkomentar apapun) selanjutnya adalah pertunjukkan lumba-lumba.
Saat Eun Jae mulai berjalan, Hyun menarik tangannya dan Eun Jae bertanya “apa ada yang salah? Itu benar, kalau ini adalah tempat untuk pertunjukkan lumba-lumba” kali ini Hyun menolak apa yang Eun Jae rencanakan dan membawa Eun Jae ke suatu tempat.
Eun Jae sangat menikamti udara di tempat yang Hyun tuju, Hyun bertanya “apa kau pernah melihat langit seindah ini?”
Eun Jae : tidak. Aku tidak menyadari bahwa langit itu ada disana.
Hyun : itulah kenapa kau seharusnya tidak bekerja begitu keras. Jangan memaksakan diri terlalu keras. Aku harap... setidaknya saat aku bersamaku, kau bisa santai.
Eun Jae : tidak. Aku tidak menyadari bahwa langit itu ada disana.
Hyun : itulah kenapa kau seharusnya tidak bekerja begitu keras. Jangan memaksakan diri terlalu keras. Aku harap... setidaknya saat aku bersamaku, kau bisa santai.
Lagi-lagi Eun Jae tertidur, sekarang saat Hyun sedang mengungkapkan isi hatinya dan berbalik melihat Eun Jae sudah tertidur pulas. Kemudian Hyun memandang Eun Jae dengan pemadangan yang sangat langka, dia bisa melihat Eun Jae tidur tenang di tempat yang sangat indah.
Ough.....gomawo chinggu....love u
ReplyDeleteOugh.....gomawo chinggu....love u
ReplyDeleteYa ampun,,, makin so sweet az...
ReplyDeleteDi tunggu next epnya,,makasii ka
Ya ampun,,, makin so sweet az...
ReplyDeleteDi tunggu next epnya,,makasii ka
Wow... Bagus banget
ReplyDeleteDitunggu lanjutannya
d tunggu next episod nyaa... Makin penasaran... 😊😊
ReplyDeleteSweet......
ReplyDeletemksh kaaa ...
ReplyDeletesemangat utk episode selanjutnya .
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletenext eonni...
ReplyDeletemereka makin romantis
suka suka suka