SINOPSIS Hospital Ship Episode 23 Part 2
Episode 23 Part 2
All images credit and content copyright: MBC
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Hospital Ship Episode 23 Part 1
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Hospital Ship Episode 24 Part 1
Perawat Pyo : kau ada operasi penting hari ini? kenapa kau tidak menelponku? Apa kau sudah tidak perlu asisten?
Eun Jae : Perawat Pyo...
Perawat Pyo : maaf, kita bekerja sama setiap hari dan aku tidak tahu apa-apa. Aku seharusnya sudah memberitau bahkan saat kau tida mengatakan apa-apa, benar? (Eun Jae hanya tersenyum)
Tiba-tiba ada yang bicara “ada apa ini?” saat Eun Jae dan Perawat Pyo melihatnya, ternyata mereka petugas rumah sakit kapal, Eun Jae kaget melihat kedatangan mereka tanpa sepengetahuannya.
Woon Gong marah kepad Perawat Pyo “kau pergi seolah kau tidak pernah mau melihatnya lagi”
Perawat Pyo : kenapa kau pergi seperti ini?
Kapten : kau seharusnya memberitahu kami tentahg semua ini, kenapa kau tidak memeberitahu kami, saat seseorang ssakit, kau harus memeneritahu orang lain, supaya mereka mencari pengobatan.
Ah Rim memeluk Eun Jae sambil berkata “dr. Song”, salah satu dari mereka bilang “kami tidak bisa membantu, tapi kami akan selalu memndukukngmu dari luar” mereka semua menyemangati Eun Jae “kamu pasti bisa melakukannya, semangat”
Woon Gong marah kepad Perawat Pyo “kau pergi seolah kau tidak pernah mau melihatnya lagi”
Perawat Pyo : kenapa kau pergi seperti ini?
Kapten : kau seharusnya memberitahu kami tentahg semua ini, kenapa kau tidak memeberitahu kami, saat seseorang ssakit, kau harus memeneritahu orang lain, supaya mereka mencari pengobatan.
Ah Rim memeluk Eun Jae sambil berkata “dr. Song”, salah satu dari mereka bilang “kami tidak bisa membantu, tapi kami akan selalu memndukukngmu dari luar” mereka semua menyemangati Eun Jae “kamu pasti bisa melakukannya, semangat”
Kim Do Hoon, dr. Kim, dan dokter Kang sedang berjalan di lorong rumah sakit, mereka terlihat sangat buru-buru, tiba-tiba ayah Jae Geol muncul di hadapan mereka dengan memberikan senyuman. Kim Do Hoon kaget dengan kedatangannya yang tiba-tiba dan bertanya “kenapa kau datang kemari?
Ayah Jae Gol : aku ada urusan di Seol, jadi aku mempir kesini, ada waktu untuk minum teh?
Kim Do Hoon : tentu saja, ikut deganku.
Ayah Jae Gol : aku ada urusan di Seol, jadi aku mempir kesini, ada waktu untuk minum teh?
Kim Do Hoon : tentu saja, ikut deganku.
Ayah Jae Geol masuk ke ruangan Kim Do Hoon, mereka menikmati teh bersama, ayah Jae Geol memberitahu Kim Do Hoon bahwa Eun Jae akan melakukan operasi terhadap ayahnya dengan tangan Eun Jae sendiri, Kim Do Hoon kaget setelah mendengr itu, ayah Jae Geol bilang “dia tidak punya pilihan lain, apa kau akan baik-baik saja?
Kim Do Hoon : baik-baik saja, kenapa?
Ayah Jae Geol : kau akan baik-baik saja dengan operasi dr. Song pada ayahnya sendiri.
Kim Do Hoon : apa maksud anda ?
Ayah Jae Geol : aku memberimu kesempatan untuk menajdi orang dewasa.
Kim Do Hoon : dr. Kim ....
Ayah Jae Geol : kau sedang berdiri di persimpangan jalan, kau akan menjadi orang tua yang merasa benar sendiri atau keras kepala. Atau akan menjadi orang dewasa yang bijaksana dan berbudi luhur. Kau akan menjadi orang seperti apa di usiamu sekarang?
Kim Do Hoon belum memberikan jawaban atas pertanyaan ayah Jae Geol barusan, dia masih memeikirkan apa yang harus dilakukannya sekaranng.
Kim Do Hoon : baik-baik saja, kenapa?
Ayah Jae Geol : kau akan baik-baik saja dengan operasi dr. Song pada ayahnya sendiri.
Kim Do Hoon : apa maksud anda ?
Ayah Jae Geol : aku memberimu kesempatan untuk menajdi orang dewasa.
Kim Do Hoon : dr. Kim ....
Ayah Jae Geol : kau sedang berdiri di persimpangan jalan, kau akan menjadi orang tua yang merasa benar sendiri atau keras kepala. Atau akan menjadi orang dewasa yang bijaksana dan berbudi luhur. Kau akan menjadi orang seperti apa di usiamu sekarang?
Kim Do Hoon belum memberikan jawaban atas pertanyaan ayah Jae Geol barusan, dia masih memeikirkan apa yang harus dilakukannya sekaranng.
Dokter Kim mengantarkan ayah Jae Geol pulang sampai depan rumah sakit, sementara Kim Do Hoon masih memikirkan pertanyaan ayah Jae Geol.
Dr. Kang datang ke ruangan Kim Do Hoon, dia heran kenapa dr. Kang datang ke ruangannya dan bertanya “aapa ada masalah?”
Dr. Kang : tidak. Apa direktur rumah sakit Jeil datang karena dr. Song?
Kim Do Hoon : dr. Song Eun Jae akan mengoperasi ayahnya sendiri. (dr. Kang sangat terkeju) kenapa kau terkejut? Bukankah sudah jelas dia akan melakukannya?
Dr. Kang : tetap saja... (dia langsug duduk dan melanjutkan pembicaraannya) ini bukan urusanku, tapi aku ingin mengatakan sesuatu. Sepertinya kamu harus membiarkan dia menang kali ini. tidak peduli seberapa banyak kamu membencinya, tapi ini tidka benar. Kamu harus melakukan operasi.
Kim Do Hoon : apa kamu juga berpikir begitu? Apa aku menolak melakukan operasi karena aku tidak menyukai dokter Song?
Dr. Kang : jadi itu bukan penyebabnya?
Kim Do Hoon : ini bukan karena aku tidak menyukainya, bagaimana jika karena aku takut? Kau akan berhenti menghormatiku?
Dr. Kang : tolong jagan katakan itu.
Kim Do Hoon : kau pernah melihat catatan ayahnya? Tidak hanya memerlukan lobektomi hati, tetapi juga melibatkan operasi Whipple, dan itu masalah besar. Tidak peduli seberapa hebatnya dirimu, tingkat keberhasilannya <30 persen. Ada seleksi untuk jabatan direktur di rumah sakit. Aku harus berhat-hati agar tidak tersisih. Aku tidak bisa mengambil resiko kehilangan pekerjaanku.
Dr. Kang : tapi...
Kim Do Hoon : dokter Song Eun Jae. Dia cukup pintar untuk melakukan pekerjaan dengan baik, dia bisa melakukannya.
Ternyata Kim Do Hoon percaya kalau Eun Jae bisa melakukan operasinya sendiri, karena dia juga mengakui kepintaran Eun Jae dalam hal membedah, seberapa sulit tantangan yang harus dia hadapi dalam operasi.
Dr. Kang : tidak. Apa direktur rumah sakit Jeil datang karena dr. Song?
Kim Do Hoon : dr. Song Eun Jae akan mengoperasi ayahnya sendiri. (dr. Kang sangat terkeju) kenapa kau terkejut? Bukankah sudah jelas dia akan melakukannya?
Dr. Kang : tetap saja... (dia langsug duduk dan melanjutkan pembicaraannya) ini bukan urusanku, tapi aku ingin mengatakan sesuatu. Sepertinya kamu harus membiarkan dia menang kali ini. tidak peduli seberapa banyak kamu membencinya, tapi ini tidka benar. Kamu harus melakukan operasi.
Kim Do Hoon : apa kamu juga berpikir begitu? Apa aku menolak melakukan operasi karena aku tidak menyukai dokter Song?
Dr. Kang : jadi itu bukan penyebabnya?
Kim Do Hoon : ini bukan karena aku tidak menyukainya, bagaimana jika karena aku takut? Kau akan berhenti menghormatiku?
Dr. Kang : tolong jagan katakan itu.
Kim Do Hoon : kau pernah melihat catatan ayahnya? Tidak hanya memerlukan lobektomi hati, tetapi juga melibatkan operasi Whipple, dan itu masalah besar. Tidak peduli seberapa hebatnya dirimu, tingkat keberhasilannya <30 persen. Ada seleksi untuk jabatan direktur di rumah sakit. Aku harus berhat-hati agar tidak tersisih. Aku tidak bisa mengambil resiko kehilangan pekerjaanku.
Dr. Kang : tapi...
Kim Do Hoon : dokter Song Eun Jae. Dia cukup pintar untuk melakukan pekerjaan dengan baik, dia bisa melakukannya.
Ternyata Kim Do Hoon percaya kalau Eun Jae bisa melakukan operasinya sendiri, karena dia juga mengakui kepintaran Eun Jae dalam hal membedah, seberapa sulit tantangan yang harus dia hadapi dalam operasi.
Eun Jae sedang menjelaskan kronologi pasien kepada dokter lain yang akan membantu proses operasinya nanti “Nama Pasien Song Jae Joon, Umurnya 59th, tumor dimulai dari saluran empedu, saat ini sudah menyebar ke pankreas dan hati”
Eun Jae : untuk kasus ini, aku akan melakuka Leboktomi hati dan operasi Whipple, secara serentak, perkiraan waktu operasi 12jam.
Eun Jae : untuk kasus ini, aku akan melakuka Leboktomi hati dan operasi Whipple, secara serentak, perkiraan waktu operasi 12jam.
Perawat Pyo dibantu dengan perawat lain, dia sedang menyiapkan dan mensterilkan peralatan untuk melakukan operasi.
Eun Jae juga sedang menyiapkan dan mengecek alat-alat di ruang operasi, seeprtinya ruang perasi sudah siap untuk digunakan, semuanya sudah beres di siapkan.
Eun Jae sedang melamun di loring rumah sakit, tiba-tiba Hyun datang membawakan coffe untuknya “minumlah ini, kau terlihat menolak kafein” Eun Jae pun mengambil minuman dari tangan Hyun.
Hyun : ataukah kita harus keluar dan minum? Satu kali minum bisa mengobati kelelahan atau dua kali?
Woon Jae datang menghampiri mereka dan bilang “minumlah dua kali dan tidur di asrama.
Eun Jae : tidak masalah.
Woon Jae : dengarkan aku. Kau harus istirahat yang cukup untuk operasi.
Hyun : Woon Jae pasti benar.
Woon Jae meminta Hyun untuk mengantarkan kakaknya ke asrama.
Eun Jae tak mengatakan apapun, dan dia langsung pergi, eh ternyata Eun Jae salah arah untuk pergi, dan Woon Jae memberitahunya bahwa jalannya salah, Eun Jae berbalik dan terlihat malu.
Hyun : ataukah kita harus keluar dan minum? Satu kali minum bisa mengobati kelelahan atau dua kali?
Woon Jae datang menghampiri mereka dan bilang “minumlah dua kali dan tidur di asrama.
Eun Jae : tidak masalah.
Woon Jae : dengarkan aku. Kau harus istirahat yang cukup untuk operasi.
Hyun : Woon Jae pasti benar.
Woon Jae meminta Hyun untuk mengantarkan kakaknya ke asrama.
Eun Jae tak mengatakan apapun, dan dia langsung pergi, eh ternyata Eun Jae salah arah untuk pergi, dan Woon Jae memberitahunya bahwa jalannya salah, Eun Jae berbalik dan terlihat malu.
Woon Jae heran dengan kakaknya sendiri “kenapa dia bisa tersesat di rumah sakit tempatnya berkerja?”
Hyun : tapi dia masih tahu jalan ke ruang operasi.
Woon Jae : Kau berusaha untuk berpihak padanya?
Hyun : tapi dia masih tahu jalan ke ruang operasi.
Woon Jae : Kau berusaha untuk berpihak padanya?
Eun Jae dan Hyun sedang menikmati indahnya malam di tepi danau, Hyun mengatakan “akhirnya besok operasi, apa kau khawatir?”
Eun Jae : tidak, aku tidak mau khawatir.
Hyun : kau selalu sangat berani.
Eun Jae : kau lupa, kalau aku seniormu? Cara bicaramu tidak pantas (Hyun hanya tersenyum) kau ingat apa pertanyaanmu? “kenapa kau terus menolakku?” kau bertanya, apakah itu karena kau tidak bisa menyelamatkan ibuku?
Hyun : kau punya hak untuk membenciku. Jika aku jadi dirimu, aku akan membenci diriku sendiri.
Eun Jae : aku walinya, dari perspektif wali. Saat kau tiba-tiba kehilangan anggota keluargamu, kau pasti membenci seseorang, meskipun itu dokter yang baik sepertimu (Hyun langsung meliriknya) aku sudah membaca grafiknya. Diagnosismu sangat teliti, dari penyakit perut menjadi penyakit jantung, kau membuat diagnosis yang tidak jelas. Lebih penting, aku yakin bahwa kau menjelaskan dengan baik kepada ibuku. Ibu takut datang ke rumah sakit karena aku, tapi dia mengumpulkan keberanian untuk menemui dokter. Itu sebabnya, itulah alasanku, kenapa aku berusaha untuk menolakmu, itu karena kau seorang dokter yang baik. Aku tidak ingin kehilangan rekan yang hebat seperti itu. Jika kita tetap rekan, kita bekerja sama untuk waktu yang lama.
Hyun hanya diam tak bisa mengatakan apapun kepada Eun Jae.
Eun Jae : tidak, aku tidak mau khawatir.
Hyun : kau selalu sangat berani.
Eun Jae : kau lupa, kalau aku seniormu? Cara bicaramu tidak pantas (Hyun hanya tersenyum) kau ingat apa pertanyaanmu? “kenapa kau terus menolakku?” kau bertanya, apakah itu karena kau tidak bisa menyelamatkan ibuku?
Hyun : kau punya hak untuk membenciku. Jika aku jadi dirimu, aku akan membenci diriku sendiri.
Eun Jae : aku walinya, dari perspektif wali. Saat kau tiba-tiba kehilangan anggota keluargamu, kau pasti membenci seseorang, meskipun itu dokter yang baik sepertimu (Hyun langsung meliriknya) aku sudah membaca grafiknya. Diagnosismu sangat teliti, dari penyakit perut menjadi penyakit jantung, kau membuat diagnosis yang tidak jelas. Lebih penting, aku yakin bahwa kau menjelaskan dengan baik kepada ibuku. Ibu takut datang ke rumah sakit karena aku, tapi dia mengumpulkan keberanian untuk menemui dokter. Itu sebabnya, itulah alasanku, kenapa aku berusaha untuk menolakmu, itu karena kau seorang dokter yang baik. Aku tidak ingin kehilangan rekan yang hebat seperti itu. Jika kita tetap rekan, kita bekerja sama untuk waktu yang lama.
Hyun hanya diam tak bisa mengatakan apapun kepada Eun Jae.
Woon Jae menemani ayahnya dambil memijat tangan ayahnya, dia juga melihat berita tentang antrian bis yang tak berujung.
Ayah : aku berharap, setelah Chuseok.
Woon Jae : maksud ayah, operasinya?
Ayah : ya. maka Aku bisa menyiapkan upacar peringatan untuk ibumu.
Woon Jae : ayah bisa mengunjungi makamnya saat sembuh setelah operasi, ibu akan mengerti.
Ayah pun sudah siap untuk melakukan operasi, dokter datang dan berkata “pasien Song Jae Joon, apa kamu sudah siap, kami akan memindahkan anda ke ruang operasi.
Ayah : aku berharap, setelah Chuseok.
Woon Jae : maksud ayah, operasinya?
Ayah : ya. maka Aku bisa menyiapkan upacar peringatan untuk ibumu.
Woon Jae : ayah bisa mengunjungi makamnya saat sembuh setelah operasi, ibu akan mengerti.
Ayah pun sudah siap untuk melakukan operasi, dokter datang dan berkata “pasien Song Jae Joon, apa kamu sudah siap, kami akan memindahkan anda ke ruang operasi.
Sebelum di pindahkan ke ruang operasi, Woon Jae memeluk ayahnya, dia terlihat sangat sedih dan berharap operasinya berjalan lancar.
Ayah sudah menuju ruang operasi, Eun Jae menyambutnya depan ruang operasi, Woon Jae meminta Eun Jae untuk menyelamatkannya, dan dia juga menyemangati ayahnya, kalau dia akan kuat dan sembuh kembali.
Dalam perjalanan menuju ruang operasi, mereka berhenti sejenak, dan Eun Jae bertanya “apa ayah takut?”
Ayah : jika aku bilang takut, kau akan percaya padaku?
Eun Jae : ayah tidak perlu takut, aku bisa melakukan ini. ini akan berakhir saat ayah bangun.
Saat Eun Jae akan pergi, ayah menarik tangannya dan berkata “jika Eun Jae, Eun Jae, meskipun terjadi kesalahan, itu bukan salahmu, itu bukan salahmu, kau mengerti? (Eun Jae hanya diam) kenapa kau tidak menjawab, tolong jawab aku”
Mata Eun Jae berkaca-kaca, ayahnya bilang lagi “kau terlihat hebat putriku, ibumu membesarkanmu dengans angat baik, ayo” mereka pun membawanya masuk ke ruang operasi.
Ayah : jika aku bilang takut, kau akan percaya padaku?
Eun Jae : ayah tidak perlu takut, aku bisa melakukan ini. ini akan berakhir saat ayah bangun.
Saat Eun Jae akan pergi, ayah menarik tangannya dan berkata “jika Eun Jae, Eun Jae, meskipun terjadi kesalahan, itu bukan salahmu, itu bukan salahmu, kau mengerti? (Eun Jae hanya diam) kenapa kau tidak menjawab, tolong jawab aku”
Mata Eun Jae berkaca-kaca, ayahnya bilang lagi “kau terlihat hebat putriku, ibumu membesarkanmu dengans angat baik, ayo” mereka pun membawanya masuk ke ruang operasi.
Sebelum Eun Jae mensterilkan tangannya, dai terlihat sedang memikirkan sesuatu, tiba-tiba seorang dokter datang dan bilang “bernafas, itu ayahmu di atas meja, tapi kau harus menganggapnya ssebagai mayat. Tidak, itu tidak benar. Kau tidak perlu berpikir kalau dia bukan manusia”
Eun jAe : dokter Kim...
Dr. Kim : sisi mana itu?
Eun Jae : sedang apa kau disini?
Dr. Kim : menurutmu? Aku disini untuk membantumu
Mereka mulai mensterilkan tangannya, tiba-tiba seorang perawat datang dan bilang “aku belum terlambat?”
Eun Jae : kau sedang apa disini?
Perawat menyenggol dr. Kim : kau harusnya menelponku seblumnya. Aku sedang menggoreng pancake sayuran, saat aku mendengarnya, jadi aku meninggalkan pancake dan datang jauh-jauh kesini.
Dr. Kim : mari mulai dr. Song.
Eun jae masih bingung kenapa tiba-tiba mereka datang. Dr. Kim meminta perawat itu untuk cepat seblum orang lain mengambil tempatnya.
Eun jAe : dokter Kim...
Dr. Kim : sisi mana itu?
Eun Jae : sedang apa kau disini?
Dr. Kim : menurutmu? Aku disini untuk membantumu
Mereka mulai mensterilkan tangannya, tiba-tiba seorang perawat datang dan bilang “aku belum terlambat?”
Eun Jae : kau sedang apa disini?
Perawat menyenggol dr. Kim : kau harusnya menelponku seblumnya. Aku sedang menggoreng pancake sayuran, saat aku mendengarnya, jadi aku meninggalkan pancake dan datang jauh-jauh kesini.
Dr. Kim : mari mulai dr. Song.
Eun jae masih bingung kenapa tiba-tiba mereka datang. Dr. Kim meminta perawat itu untuk cepat seblum orang lain mengambil tempatnya.
Saat Eun Jae memasuki ruang operasi, dia kaget karena melihat banyak orang disana, perawat Pyo dan direktur juga ada disana, lebih kaget lagi setelah dia melihat ada Kim Do Hoon di ruang operasi.
Lagi....lagi.....
ReplyDeleteAkhirnya dr. Kim do hoon datang juga,,, next episode yo ayooo ditunggi
ReplyDelete