Hospital Ship Episode 40 Part 2 TAMAT
Episode 40 Part 2
All images credit and content copyright: MBC
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Hospital Ship Episode 40 Part 1
Akhirnya Hyun memberanikan diri untuk masuk karena sangat ingin tahu keadaan Eun Jae saat ini. Hyun sangat sedih dan tidak tega melihat keadaan Eun Jae yang sekarang terbaring lemas dan tak berdaya.
Hyun mulai mendekati Eun Jae dan duduk di sampingnya. Hyun meraba wajah Eun Jae dengan penuh perasaan dan tak henti menatap Eun Jae yang sedang terbaring.
Kemudian Eun Jae membuka matanya, dia sangat terkejut melihat Hyun ada disampingnya. Hyun berakata “kau sudah bangun?” Eun Jae tak mengatakan apapun dan langsung duduk dengan terburu-buru dan itu mengakibatkan perutnya sakit. Hyun memintanya untuk kembali berbaring.
Eun Jae melepaskan pegangan tangan Hyun dengan sangat kencang, dan bertanya “kenapa kamu ada disini?”
Hyun : dokter Song.
Eun Jae : bagaimana kau tahu? Siapa yang memberitahumu?
Hyun : apa itu penting? Apa itu sangat penting bagimu?
Eun Jae sangat marah karena Hyun mengetahui kondisinya. Kemudian Eun Jae meminta Hyun untuk tidak melihatnya dan berpura-pura tidak pernah melihat keadaanya seperti ini. Hyun ingin mengatakan sesuatu, tapi Eun Jae menghentikannya dan emminat Hyun untuk pergi sekarang juga.
Karena Hyun tidak mengikuti keinginannya, Eun Jae pun berteriak meminta Hyun untuk segera keluar dari ruangannya. Setelah berteriak Eun Jae terlihat sangat lemas dan kecapean. Hyun pun bertanya “kenapa kau melakukan ini? bagaimana kau bisa melakukan ini padaku? (nada bicara Hyun semakin tinggi) baagaimana mungkin kau...” Eun Jae memotongnya dan terus berteriak “aku ssudah menyuruhmu untuk keluar! Tapi kenapa kamu masih disini?”.
Tiba-tiba Eun Jae ingin muntah, Hyun pun langsung membantunya turun dari ranjang, tapi Eun Jae membrontak dan pergi ke kamar mandi sendrian meski itu sangat susah.
Eun Jae melepaskan pegangan tangan Hyun dengan sangat kencang, dan bertanya “kenapa kamu ada disini?”
Hyun : dokter Song.
Eun Jae : bagaimana kau tahu? Siapa yang memberitahumu?
Hyun : apa itu penting? Apa itu sangat penting bagimu?
Eun Jae sangat marah karena Hyun mengetahui kondisinya. Kemudian Eun Jae meminta Hyun untuk tidak melihatnya dan berpura-pura tidak pernah melihat keadaanya seperti ini. Hyun ingin mengatakan sesuatu, tapi Eun Jae menghentikannya dan emminat Hyun untuk pergi sekarang juga.
Karena Hyun tidak mengikuti keinginannya, Eun Jae pun berteriak meminta Hyun untuk segera keluar dari ruangannya. Setelah berteriak Eun Jae terlihat sangat lemas dan kecapean. Hyun pun bertanya “kenapa kau melakukan ini? bagaimana kau bisa melakukan ini padaku? (nada bicara Hyun semakin tinggi) baagaimana mungkin kau...” Eun Jae memotongnya dan terus berteriak “aku ssudah menyuruhmu untuk keluar! Tapi kenapa kamu masih disini?”.
Tiba-tiba Eun Jae ingin muntah, Hyun pun langsung membantunya turun dari ranjang, tapi Eun Jae membrontak dan pergi ke kamar mandi sendrian meski itu sangat susah.
Eun Jae masuk ke kamar mandi dan langsung mengunci pintunya, Hyun mencoba membukanya tapi tidak bia, Hyun meminta Eun Jae untuk membuka pintunya, tapi Eun Jae tak menghiraukannya karena dia sedang kesakitan dan muntah-muntah.
Hyun terus meminta Eun Jae untuk membuka pintunya dan memberitahu keadaanya di dalam. Hyun terus memohon untuk membuka pintunya. Setelah selesai muntah-muntahnya. Eun Jae bersandar di dinding kamar mandi, dia terlihat sangat lemas dan datk beradaya. Eun Jae memegang perutnya dan itu terlihat sangat sakit.
Hyun mengatakan bahwa dia akan melakukan apa yang Eun Jae inginkan. “Aku akan melakukan apa yang kau katakan setalh kau keluar. Jangan duduk dalam kedinginan. Keluarlah Song Eun Jae”.
Di dalam kamar manadi Eun Jae tak henti menangis dan merenungi semua yang harus dilakukannya terhadap Hyun. Dan Hyun masih berdiri di depan pintu kamar mandi, Hyun tak henti memohon kepada Eun Jae untuk membuka pintunya.
Hyun terus meminta Eun Jae untuk membuka pintunya dan memberitahu keadaanya di dalam. Hyun terus memohon untuk membuka pintunya. Setelah selesai muntah-muntahnya. Eun Jae bersandar di dinding kamar mandi, dia terlihat sangat lemas dan datk beradaya. Eun Jae memegang perutnya dan itu terlihat sangat sakit.
Hyun mengatakan bahwa dia akan melakukan apa yang Eun Jae inginkan. “Aku akan melakukan apa yang kau katakan setalh kau keluar. Jangan duduk dalam kedinginan. Keluarlah Song Eun Jae”.
Di dalam kamar manadi Eun Jae tak henti menangis dan merenungi semua yang harus dilakukannya terhadap Hyun. Dan Hyun masih berdiri di depan pintu kamar mandi, Hyun tak henti memohon kepada Eun Jae untuk membuka pintunya.
Akhirnya Eun Jae membuka pintu kamar mandi. Keluar dari kamar madni Eun Jae terlihat sangat pucat dan lemas. Hyun sangat senang Eun Jae mendengarkannya dan membukakan pintu untuknya. Hyun berterima kasih karena Eun Jae mau melakukan apa yang diinginkan Hyun.
Eun Jae tak mengatakan apapun dan langsung kembali menuju tempat tidurnya dan Hyun mengikutinya dari belakang.
Eun Jae tak mengatakan apapun dan langsung kembali menuju tempat tidurnya dan Hyun mengikutinya dari belakang.
Eun Jae hampir terjatuh saat tiba di dekat ranjang. Kemudian Hyun membantu Eun Jae naik ke atas ranjang dan merapikan kembali posisi tidur Eun Jae. Hyun menyelimutinya dan merapikan posisi Eun Jae agar dia bisa tidur dengan nyaman.
Eun Jae membelakangi Hyun. Hyun pun meminta Eun Jae untuk berbalik dan melihatnya, tapi Eun Jae tak mendengarkannya. Hyun mengatakan “ini mungkin terakhir kali kita ketemu, haruskah aku hanya melihat sisi sampingmu?”
Eun Jae pun membuka matanya tapi tetap tidak berbalik dan melihat Hyun. Hyun mengerti apa yang Eun Jae rasakan dan meminta Eun Jae untuk melakukan apa yang dia inginkan.
Hyun : sakit itu... aku akan pergi sekarang. Aku akan pergi. Tapi aku ingin menunjukna sesuatu terlebih dulu kepadamu (Eun Jae melihat matahari terbenam sambil mendengarkan apa yang dikatakan Hyun) aku melakukan ini untuk yang lain. Jadi aku tidak bisa pergi tan[a menunjukannya kepadamu.
Eun Jae membelakangi Hyun. Hyun pun meminta Eun Jae untuk berbalik dan melihatnya, tapi Eun Jae tak mendengarkannya. Hyun mengatakan “ini mungkin terakhir kali kita ketemu, haruskah aku hanya melihat sisi sampingmu?”
Eun Jae pun membuka matanya tapi tetap tidak berbalik dan melihat Hyun. Hyun mengerti apa yang Eun Jae rasakan dan meminta Eun Jae untuk melakukan apa yang dia inginkan.
Hyun : sakit itu... aku akan pergi sekarang. Aku akan pergi. Tapi aku ingin menunjukna sesuatu terlebih dulu kepadamu (Eun Jae melihat matahari terbenam sambil mendengarkan apa yang dikatakan Hyun) aku melakukan ini untuk yang lain. Jadi aku tidak bisa pergi tan[a menunjukannya kepadamu.
Hyun tidak menunggu jawaban dari Eun Jae, dia langsung mengambil laptopnya dan menyalakannya. Kemudian Hyun menghadapkan layar ke arah Eun Jae. Hyun menunjukkan video dari pasien yang pernah Eun Jae operasi dan Eun Jae rawat. Eun Jae melihatnya saat mendengar suara dari video tersebut.
Pasien itu mengatakan “ini aku, apa kau kesal karena aku menarik rambutmu, itukah sebabnya kau pergi? (Eun Jae kembali membelakanhi Hyun) aku tidak akan kembali menarik rambutmu lagi. Yang aku maksud. Aku sangat merindukanmu, kumohon kau kembalilah”.
Sekarang seorang pasien yang suka minum, dia mengatakan bahwa sekarang sudah berhenti minum dan sangat merindukan dokter Song Eun Jae.
Smeua pasien Eun Jae merindukannya dan menyemangatinya untuk segera kembali dan sehat seperti sebelumnya karena semua orang sudah menunggu dokter Song Eun Jae.
Pasien itu mengatakan “ini aku, apa kau kesal karena aku menarik rambutmu, itukah sebabnya kau pergi? (Eun Jae kembali membelakanhi Hyun) aku tidak akan kembali menarik rambutmu lagi. Yang aku maksud. Aku sangat merindukanmu, kumohon kau kembalilah”.
Sekarang seorang pasien yang suka minum, dia mengatakan bahwa sekarang sudah berhenti minum dan sangat merindukan dokter Song Eun Jae.
Smeua pasien Eun Jae merindukannya dan menyemangatinya untuk segera kembali dan sehat seperti sebelumnya karena semua orang sudah menunggu dokter Song Eun Jae.
Eun Jae kembali bangkit saat mendengar pasiennya yang tidak bisa bicara, mereka mengatakan sangat merindukan Eun Jae dan berharap segera sembuh dan bisa kembali lagi.
Sekarang pasien yang di anggap Jae Geol sebagai kakeknya. Dia mengatakan “aku datang kesini bersama Jae Geol dan menangap banyak ikan. Ini bagus untukmu, jadi kemarilah dan ambil beberapa untukmu. Eun Jae sangat tersentuh dengan apa yang mereka sampaikan untunya dan menyemangatinya untuk sehat dan segera kembali.
Dan selanjutnya video dari mama Han Sol pasien melahirkan yang Eun Jae tolong, dia mengatakan “sekarang Han Sol tidak perlu respirator dan bisa meninggalkan rumah sakit (respirator: perangkat yang dirancang untuk melindungi pemakainya dari menghirup debu yang berbahaya, asap, uap dan gas)”
Neneka Han Sol sangat berterima kasih dan minta maaf kepada Eun Jae “sekarang giliran kita. Dulu kau merawat kami. Sekarang kami yang akan menjagamu, tolong kembalilah, kita semua menunggumu”
Eun Jae sangat tersentuh dengan motivasi yang pasiennya berikan, Eun Jae tak henti menangis saat melihat video tersebut.
Sekarang pasien yang di anggap Jae Geol sebagai kakeknya. Dia mengatakan “aku datang kesini bersama Jae Geol dan menangap banyak ikan. Ini bagus untukmu, jadi kemarilah dan ambil beberapa untukmu. Eun Jae sangat tersentuh dengan apa yang mereka sampaikan untunya dan menyemangatinya untuk sehat dan segera kembali.
Dan selanjutnya video dari mama Han Sol pasien melahirkan yang Eun Jae tolong, dia mengatakan “sekarang Han Sol tidak perlu respirator dan bisa meninggalkan rumah sakit (respirator: perangkat yang dirancang untuk melindungi pemakainya dari menghirup debu yang berbahaya, asap, uap dan gas)”
Neneka Han Sol sangat berterima kasih dan minta maaf kepada Eun Jae “sekarang giliran kita. Dulu kau merawat kami. Sekarang kami yang akan menjagamu, tolong kembalilah, kita semua menunggumu”
Eun Jae sangat tersentuh dengan motivasi yang pasiennya berikan, Eun Jae tak henti menangis saat melihat video tersebut.
Setelah semua vidoenya diputar. Hyun duduk di ranjang Eun Jae dan memintanya untuk kembali. Eun Jae menatapnya sambil terus meneteskan airmata di wajahnya. Hyun mengatakan “kita akan berjuang bersama.. aku tidak melakukannya untukmu. Tanpamu aku tidak bisa hidup. Kumohon padamu. Disebelahmu adalah tempatku berada. Kumohon jangan mendorongku pergi”.
Tangisan Eun Jae semakin keras. Eun Jae pun memeluk Hyun begitu erat. Hyun tak tahan melihat kondisi Eun Jae saat ini, dia juga menetekan air mata di wajahnya.
Tangisan Eun Jae semakin keras. Eun Jae pun memeluk Hyun begitu erat. Hyun tak tahan melihat kondisi Eun Jae saat ini, dia juga menetekan air mata di wajahnya.
Dalam perjalanan menuu ruang operasi, Hyun tak melepasakan pegangan tangan Eun Jae sampai tiba di depan pintu ruang operasi. Hyun mengtakan “kau bisa melakukannya. Ingat bahwa kau tidak sendiri”.
Eun Jae tersenyum dan berkata “aku akan kembali”. Hyun sangat senang mendengar jawaban Eun Jae yang seperti itu dan berakata “baguslah, memasang seharusnya kamu semangat seperti itu”.
Eun Jae tersenyum dan berkata “aku akan kembali”. Hyun sangat senang mendengar jawaban Eun Jae yang seperti itu dan berakata “baguslah, memasang seharusnya kamu semangat seperti itu”.
Di ruang operasi. Eun Jae sudah siap melakukan operasi. Direktur Kim yang akan mengoperasi Eun Jae, dia mengatakan kepada Eun Jae “kau meninggalkan kehormatanmu sebagai ahli bedah terbaik di Korea, kemana saja kau selama ini?” Eun Jae tak menjawabnya, dia hanya tersenyum.
Direktur Kim meminta Eun Jae untuk tidak khawatir dan tidur yang lelap “aku akan membuat kakimu begitu kuat, sehingga kau bisa tetap menjadi seorang ahli bedah untuk waktu yang lama”. Eun Jae pun mengangguk Ya.
Direktur Kim meminta Eun Jae untuk tidak khawatir dan tidur yang lelap “aku akan membuat kakimu begitu kuat, sehingga kau bisa tetap menjadi seorang ahli bedah untuk waktu yang lama”. Eun Jae pun mengangguk Ya.
Semua dokter dan tim yang akan mengoperasi Eun Jae sudah siap dan mulai mebius Eun Jae. Dan operasi kaki Eun Jae pun dimulai.
Di pagi hari, Rumah sakit kapal tanpa dokter ahli bedah Song Eun Jae. Seorang kakel menggendong kakeknya ke RS Kapal. Dia berteriak minta bantuan dokter yang ada di kapal untuk menyelamatkan cucunya.
Hyun memeriksa pasien. Pasien tak henti menangis. Hyun mengatakan bahwa pasien menderita radang usus buntu.
Pak Chu panik karena tidak ada helikopter yang bisa datang saat ini. perawat Pyo mengatakan bahwa mereka tidak bisa datang.
Jae Geol : sebagai dokter pengobatan korea, aku tidak bisa melakukan apapun.
Joon Young : aku tidak bisa melakukan operasi sebagai dokter gigi.
AH Rim dan yang lainnya terlihat sangat resah karena tidak ada dokter ahli bedah di kapal.
Jae Geol : sebagai dokter pengobatan korea, aku tidak bisa melakukan apapun.
Joon Young : aku tidak bisa melakukan operasi sebagai dokter gigi.
AH Rim dan yang lainnya terlihat sangat resah karena tidak ada dokter ahli bedah di kapal.
Tiba-tiba Eun Jae datang dan berkata “apa kalian butuh dokter ahli bedah?” semua orang tertuju padanya dan terkejut dengan kedatangannya yang tiba-tiba. Hyun tersenyum melihat Eun Jae.
Eun Jae mengatkan bahwa mulai sekarang dia kembali, “aku kembali bekerja di RS Kapal mulai hari ini. aku adalah dokter ahli bedah Dong Eun Jae”. Semua orang yang dikapal sangat bahagia dengan kedatangan Eun Jae.
Eun Jae mengatkan bahwa mulai sekarang dia kembali, “aku kembali bekerja di RS Kapal mulai hari ini. aku adalah dokter ahli bedah Dong Eun Jae”. Semua orang yang dikapal sangat bahagia dengan kedatangan Eun Jae.
Hyun langsung menggendong pasien dan berkata “haruskah aku memindahkannya ke ruang operasi?”
Eun Jae : tentu saja.
Hyun : silahkan dulua.
Perawat Pyo meminta perawat lain untuk segera bersiap membantu pelaksanaan operasi. Mereka sangat semangat untuk melakukan operasi. Eun Jae dan Hyun pun berjalan menuju ruang operasi dengan penuh senyuman.
Eun Jae : tentu saja.
Hyun : silahkan dulua.
Perawat Pyo meminta perawat lain untuk segera bersiap membantu pelaksanaan operasi. Mereka sangat semangat untuk melakukan operasi. Eun Jae dan Hyun pun berjalan menuju ruang operasi dengan penuh senyuman.
Setelah selesai operasi, Eun Jae naik ke atas kapal dan menikmati udara segar dengan pemdangan laut yang sangat indah dan luas. Kemudian Eun Jae berkata “ada saat ketika aku pikir aku bisa sendiri. Dulu aku malu karena tertekan terus. Namun, aku tidak merasa malu saat dia menangkapku, saat aku kehilnagan keseimbangan”.
Hyun datang menghampiri Eun Jae dan menatapnya dengan penuh senyuman. Eun Jae masih berkata dalam pikirannya “kita akan merasa lemah berkali-kali dalam hidup. Kita juga akan merasa tersesat. Pada saat seeperti itu, tolong lihat sekelilingmu. Kau akan menemukan dia yang mendukungmu disaat kau merasa lemah. Itu sebabnya kita bisa memulai lagi. Sementara percaya pada kekuatan cinta, aku mencintainya. Lagi pula, itu adalah cinta”.
Eun Jae bersandar di pundak Hyun sambil menikmati indahnya lautan, Hyun pun memegang pundak Eun Jae denagn penuh kasih sayang. Terima kasih sudah membaca sinopsis Hospital Ship dan sampai ketemu di sinopsis drama-drama berikutnya...
Eun Jae bersandar di pundak Hyun sambil menikmati indahnya lautan, Hyun pun memegang pundak Eun Jae denagn penuh kasih sayang. Terima kasih sudah membaca sinopsis Hospital Ship dan sampai ketemu di sinopsis drama-drama berikutnya...
Makasih mba udah bikin sinopsis ini sampai akhir,d tunggu sinop drakor baru nya.
ReplyDeleteMakasih mba udah bikin sinopsis ini sampai akhir,d tunggu sinop drakor baru nya.
ReplyDeleteMakasih....sudah bersusah payah...syuka sekali...semangat untuk drma lain yang kece2....😘
ReplyDeleteThank you ya buat synopsisnya. 😀
ReplyDeleteSaya membaca episode terakhirnya ..., sepertinya sy hrs membaca dr episode 1 ...
ReplyDeleteTerimakasih kak
ReplyDeleteKeren,, sllu trtrik dgn drama yg berbau medis yg di ikuti oleh cerita romantis.. Gamowo.. 😊
ReplyDeleteTerima Kasih....
ReplyDeletedulu saya ga suka drama korea,karena lebay penampilannya setelah saya liat film film drakor seperti romantic doctor, doctor, doctor stranger , yong-pal, blood, dan tentunya Hospital ship meluaskan pemikiran sya bahwa drakor adalah sebuah karya seni untuk dinikmati pecintanya, ditunggu sinopsis lainnya semangat
ReplyDeleteTerimakasih banyak Onni, saya suka sekali dengan Drakor ini , semangat terus ya buat bikin sinopsis selanjutnya....
ReplyDelete