this is a verification file My Mr. Mermaid Episode 11 Part 2 - Layar-Sinopsis
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

My Mr. Mermaid Episode 11 Part 2

Episode 11 Part 2

All images credit and content copyright: Hunan TV


Kilas balik ditampilkan, saat Yun Duo meminta Tang Yibai untuk tersenyum lebar dan Tang Yibai pun kembali tersenyum dengan dorongan Yun Duo, kilas balik berakhir. Tang Yibai semakin bersemangat saat bertanding renang.

Qi-Ruifeng mengatakan kepada mereka bahwa mereka bicara terlalu awal dan meminta mereka untuk melihat Tang Yibai yang mulai menambah kecepatannya di akhir. Semuanya fokus melihat pertandingan.
Lingye : lihatlah. Tang Yibai memimpin permainan. Apakah ini aku saja yang melihat Tang Yibai? Bagaimana dia bisa berenang lebih cepat daripada sebelumnya?
Yangyang tak percaya dengan kecepatan Tang Yibai yang tiba-tiba lebih cepat dari sebelumnya dan dia melihat stopwachnya. Qi-Ruifeng menyemangati Tang Yibai “kau bisa melakunannya. Apakah kau mendengarku? Berenanglah lebih cepat! Kau bisa melakukannya”.
Suasana di stadion semakin menegangkan, kedua Tim menyemangati Tang Yibai dan Chen Ziqiang dengan sorakan mereka.

Akhirnya Tang Yibai sampai duluan di garis finish dan dialah pemenangnya, semua orang yang ada disana sangat senang dan bertepuk tangan untuk Tang Yibai dan Chen Ziqiang. Qi-Ruifeng sangat senang, sampai-sampai memeluk lingye karena saking senangnya. Yangyang langsung melihat waktunya. Kemudian Pelatih Wu bertanya kepada Yangyang tentang waktu Tang Yibai. Tang Yibai memakan waktu 49.55 detik untuk renang 100 meter.

Pelatih Wu dan Kepala Pelatih Yuan kaget dengan waktu yang dicapai Tang Yibai, mereka tak menyangka Tang Yibai bisa mengembalikn kecepatannya.
Pelatih Wu : Runmei, aku bilang padamu bahwa Tang Yibai bisa mengatasinya, sekarang kau tidak punya alasan untuk tidak memberikan gaya bebas 100 meter kepada Tang Yibai.
Kepala Pelatih Yuan tersenyum bahagia karena kecepatan Tang Yibai akhirnya kembali, dia mengannguk ya setelah Pelatih Wu bicara padanya.
Qi-Ruifeng : Tang Yibai, kau yang terbaik! Kamu kerja bagus, aku sudah mempercayaimua sejak awal!!!
Yanyang kesal karena Qi-Ruifeng tidak ingat ada Chen Ziqiang dan berkata “bisakah kau mempertimbangkan perasaan Chen Ziqiang?” Chen Ziqiang pergi begitu saja, Qi-Ruifeng baru menyadari kalau perkataannya bisa saja menyakiti perasaan Chen Ziqiang. Dari awalnya bahagia karena bisa memenangkan pertandingan, sekarang Tang Yibai kembali melamun karena Chen Ziqiang pergi begitu saja, dan sepertinya Tang Yibai mengingat sesuatu.

Semua karyawan QK.Video keluar untuk isstirahat, tapi Yun Duo masih diam di meja keranya. Kemudian Lin Zi datang membawa makan siang untuk Yun Duo.
Lin Zi : aku membawa makan siang untukmu, ini semuanya sayuran, dan ini juga makanan kesukaannmu dan ini semua sangat sehat. Kau bisa makan saat menulis tugasmu. Aku berharap kau akan berhentimenyimpan dendam menentangku. Tubuhmu akan sakit jika kau tidak makan. Aku adalah asistenmu, ini sebagian pekerjaanku untuk mengurusmu, jadi kau bisa bekerja tanpa kekhawatiran.
Kemudian Lin Zi memberikan berkas informasi wawancara untuk Ming Tiangu sekarang, dia juga menyiapkan semua bahan untuk wawancaranya. Dia juga berkata “jika kau tidak masalah, aku akan segera menghubungi mereka, aku ingin bilang bahwa jika sebelumnya aku salah, aku minta maaf. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku tidak pernah ingin membuatnya sulit untukmu. Itu semua yang ingin aku katakan padamu, aku akan kembali bekerja”.
Yun Duo : berhenti disana. Tadi kau bicara terlalu banyak padaku dan kau tidak memberiku kesempatan untuk bicara. Siapa asistennya siapa? Aku ingin menanyakanmu, kau mungkin belum makan, kan? Jika kau belum makan, mari makan dan bicara tentang informasi yang kau berikan padaku.
Lin Zi : apa?
Yun Duo : apa apa?
Lin Zi : apakah kau memintaku untuk makan siang bersama?
Yun Duo : atau aku memintamu untuk bertengkar denganku?
Lin Zi : tentu saja tidak, aku pikir kau masih marah padaku karena keadaan Tang Yibai.
Yun Duo : iya, aku marah padamu. Bagaimanapun, Tang Yibai tida marah padamu lagi. Jadi, kenapa aku akan marah?
Lin Zi : Tang Yibai tidak marah lagi? Apa maksudmu?
Yun Duo : aku sudah menjelaskan salah paham dengan Tang Yibai beberapa waktu lalu. Aku sadar kita sering salah paham pada hal kecil dan aku tidak suka itu.
Lin Zi : jadi kau memaafkanku karena Tang Yibai tidak marah lagi padaku?
Yun Duo : tentu saja. Apa yang kau pikirkan? Apa aku harus terus mengatakannya? Jangan pernah menusuk orang dari belakang.

Setelah banyak perbincangan diantara mereka, Yun Duo mengajak Lin Zi untuk segera makan siang, tapi Lin Zi masih berdiam diri memikirkan perkataan Yun Duo, kemudian Yun Duo berbalik dan mengajak Lin Zi untuk cepat karena Yun Duo sudah sangat lapar.
Ternyata Chen Ziqiangg mei memperhatikan perbincangan mereka, dia terlihat sangat kesal, dan sepertinya dia cemburu dengan kedekatan Lin Zi dan Yun Duo saat ini.

Di kantin mereka sedang makan cemilan, Qi-Ruifeng menanyakan tentang Chen Ziqiang kepada Ming Tian, tapi dia tidak mengetahui keberadaannya sejak Chen Ziqiang bertanding dengan Tang Yibai, Ming Tian juga memberitahu mereka bahwa Chen Ziqiang tidak datang ke latihan kompetisi.
Lingye : aku dengar bahwa dia berdiam diri di dalam asramanya.
Yangyang : tahun ini adalah tahun terakhirnya berpartisipasi dalam piala mimpi. Dia mungkin merasa sesdih tentang kekalahannya.
Qi-Ruifeng: apa yang dia tidak suka? Jika dia tidak suka, seharusnya dia bekerja lebih keras. Dia harusnya bekerja lebih keras untuk Tim dan memenagkan kembali beberapa medali.

Tang Yibai berjalan menuju kantin, dia tak sengaja mendegar percakapan mereka, dia tidak jadi masuk kantin dan melihat percakapan mereka dari pintu.
Yangyang : apakah kau tahu betapa kerasnya dia bekerja untuk mendapatkan kesempatan bertanding pada gaya bebas 100meter? Dia tiba-tiba harus menyerah dan pergi dengan kupu-kupu. Tentu saja, dia akan menyesal.
Tang Yibai merenungi apa yang dia dengar tentang Chen Ziqiang, dan akhirnya dia kembali lagi dan tidak jadi bergabung dengan mereka.
Yangyang : Qi-Ruifeng, kau adalah kapten, jadi seharusnya kau bertanggung jawab. Pergi dan bicaralah dengan dia, kau harus menenangkannya.
Qi-Ruifeng: aku tahu, tapi aku tidak jago dalam hal itu. Xian Yangyang kau dalah perempuan. Bagaimana jika kau yang pergi dan membujuknya?
Yangyang : aku akhirnya bisa melihat bahwa aku seorang perempuan.
Qi-Ruifeng : xian Yangyang, aku tida bisa pizik seperti itu, aku hanya meminta bantuanmu.
Yanyang : kapan aku akan punya waktu? Aku sangat sibuk. Pergi dan bicaralah dengannya, aku akan pergi.
Qi-Ruifeng menahan Yangyang untuk tidak pergi, atpi itu tidak berhasil, kemudian Qi-Ruifeng mengambil ponsel Ming Tian yang sedang asyik main game, Ming Tian tidak marah dan minta Qi-Ruifeng untuk makan.

Bibi Lu sedang nonton drama di ruang makan, dia terbawa suasana saat nonton drama tersebut. Bibi Lu bilang “dramanya begitu romantis, aku ingin kembali muda, dan berada dalam hubungan yang labih dan tergila-gila dalam cinta”.

Yun Duo duo baru pulang, dia mebawa banyak sayuran untuk makan malam, Bibi Lu bertanya “kenapa kau pulang terlambat, Yun Duo?”
Yun Duo : aku kerja lembur Bibi Lu.
Yun Duo duo menghampiri Bibi Lu dan bertanya “apa Bibi Lu sudah makan malam?”.
Bibi Lu : suami dan putraku tidak ada disini, aku sangat malas untuk memasak. Jika aku terlalu banyak masak, tanganku akan nampak jelek. Aku sudah minum kopi dan makan dim sum, itulah makan malamku.
Yun Duo : apakah hanya itu makan malammu?
Bibi Lu : benar.
Yun Duo : kau tidak bisa makan itu untuk makan malammu. Bagaimana dengan ini? aku membeli sayuran. Bagaimana kalau aku yang memasak? Kita berdua akan makan malam bersama, aku akan mencuci sayuran dan memasakknya. Kau juga bisa melanjutkan nonton dramanya.
Bibi Lu : Yun Duo, kau....

Yun Duo sedang memotong dan membersihka sarurannya, Bibi Lu berdiri disamping Yun Duo sambil memperhatikan kinerja Yun Duo, tapi Bibi Lu tidak yakin kalau Yun Duo bisa melakukan semuanya sendirian.
Yun Duo: orang bisa menghabiskan banyak uang saat tinggal sendiri jauh dari rumah. Aku tidak bisa makan di luar tiap hari, aku akan lebih sehat jika makan masakan sendiri dan bisa menabung juga.
 Bibi Lu : kau pasti sangat pengertian, untuk orang seperti kau, pacarmu pasti sangat ingin menikahimu, kan?
Yun Duo : Bibi Lu, jangan bercanda denganku, aku tidak punya pacar.
Bibi Lu : tida punya pacar? Bagaimana bisa? Kau sangat imut. Kau punya kepribadian yang baik dan bekerja dengan baik. Beberapa pria mungkin akan mengejarmu.
Yun Duo : apa Bibi Lupa kalau aku seorang wartawan? Aku hanya mengejar orang lain dan tida ada yang akan mengejarku.
Bibi Lu : kau tida bisa melewatkan kencan hanya karena pekerjaan. Masa muda lebih berharga daripada emas.
Yun Duo hanya mengangguk-angguk saja mendengar perkataan Bibi Lu.

Seperti biasa Tang Yibai sedang berlatih renang sendirian di malam hari, Qi-Ruifeng mengambil dua air putih, dia mlihat Tang Yibai baru selesai latihan, dia terlihat sedang memikirkan sesuatu dan kemudian Qi-Ruifeng berjalan menuju Tang Yibai.

Qi-Ruifeng menghampiri Tang Yibai dan berkata “aku tahu kau ada disini, kau terlalu berlebihan karena berenang sampai larut malam, minumlah” Tang Yibai mengambil minuman dari Qi-Ruifeng.
Tang Yibai : aku bukan satu-satunya disini.
Qi-Ruifeng: bukan hanya kau yang ada disini? Yang kau maksud ada orang lain disini?
Tang Yibai : ini serius, belakangan ini aku sellau melihat Chen Ziqiang kapanpun aku datang untuk berlatih. Tak peduli betapa larutnya aku berlatih, dia akan berlatih sampai saat itu. Dia sudah sangat lelah, tapi dia tidak akan menyerah untuk berlatih. Sepertinya dia tidak mau kalah denganku ketika harus berlatih waktu. Dia ingin berlatih lebih lama daripada aku, bahkan itu hanya sedetik. Aku selalu menyuruhnya untuk beristirahat jika dia lelah. Dia sangat keras kepala dan selalu mengatakan kepadaku “tidak, jika kau Tang Yibai ada disini, latihanku tidak akan berakhir” dan hari ini, hari pertama aku tidak melihatnya berlatih.
Qi-Ruifeng : baiklah, berhenti memasang wajah itu. Chen Ziqiang sudah menerima hasilnya. Jika kau selalu mengasihaninya, dia akan nampak tidak enak denganmu.
Tang Yibai : aku tidak mengasihaninya. Aku hanya mengingatkan bahwa dia bilang padaku alasan dia tidak ingin kalah dariku.
Qi-Ruifeng: alasan tidak ingin kalah darimu?
Tang Yibai terdiam dan terlihat sedah mengingat sesuatu.

Kilas balik ditampilkan, saat Tang Yibai dan Chen Ziqiang sedang berbincang di sisi kolam.
Chen Ziqiang : izinkan aku menanyakan sesuatu. Kenapa kau berlatih begitu keras?
Tang Yibai : haruskah aku mengatakannya lagi? Aku hanya ingin menjadi perenang putra tercepat di dunia. Itulah impianku, bagaimana denganmu? Kenapa kau berlatih begitu keras?
Chen Ziqiang : sederhana. Aku hanya tidak ingin mengecewakan ayahku. Kau tahu, ayahku pernah menjadi instruktur kesehatan dan kebigaran Tim nasional. Setiap kali dia menyebutkan atletnya, ayahku sellau memiliki ekspresi wajah yang tertandingi bangganya. Setiap kali aku melihat ekspresinya itu, aku memikirkan pada diriku sendiri. Aku ingin menjadi seseprang yang bisa dibanggakan ayahku, karena itulah aku mengatakan kepada ayahku bahwa aku akan menjadi perenang terbaik di china. Tidak pernah kusangka, bahwa dia mepercayai kata-kata anak kecil yang tak masuk akal. Sejak hari itulah, ayahku akan mebawaku berlatih setiap hari. Sejujurnya, kondisi keuangan keluargaku tidak begitu baik, tapi demi menjadikanku perenang terbaik, dia bekerja keras untuk mengumpulkan uang dan bahkan menggadaikan rumah kami. Dia melakukannya agar aku bisa mendapatkan pelatih yang sangat baik untuk mengajariku. Tapi, meskipun aku berlatuh begitu keras, aku hanya memenangkan peryandingan wilayah.
Tang Yibai dengan tenang mendengarkan curahan hati Chen Ziqiang tentang ayah dan alasannya berlatih begitu keras. Chen Ziqiang melanjutkan pembicaraannya “aku tida takut kau akan menertawakanku. Aku tidak pernah memenangkan pertandingan diluar wilayah. Ketika semuanya menjadikan ayahku bahan tertawaan, dia masih mempercayai bahwa suatu hari naniti, aku bisa menjadi perenang terbaik di china”.
Tang Yibai : karena itulah kau tidak boleh kalah dariku.
Chen Ziqiang : benar. Aku akan membuktikan pada ayahku bahwa aku tidak akan mengecewakannya. Aku tidak punya alasan untuk kalah dari Tang Yibai.
Tang Yibai : aku bekerja keras demi impianku juga, aku juga tidak punya alasan untuk kalah darimu.
Chen Ziqiang : jadi kesimpulannya?
Tang Yibai mengulurkan tangannya dan berkata “bertanding dengan adil dan jujur” Chen Ziqiang tos dengan Tang Yibai dan berkata “siapapun yang menang akan mendapatkan tempatnya”.
Tang Yibai : tida boleh ada yang mengeluh.
Setelah itu Tang Yibai bilang bahwa istirahatnya suda cukup dan mengajaknya untuk kembali berlatih. Kilas balik berakhir.

Qi-Ruifeng : jadi kau punya perjanjian itu dengan Chen Ziqiang? Tidak heran kau memikirkan kekalahannya. Sebagai teman baikmu aku harus mengatakan , beraninya kau melakukan hal semacam itu dengannya? Apa kau pernah memikirkan perasaanku?
Tang Yibai : aku pasti sudah gila menceritakan hal semacam ini kepada orang yang tidak normal sepertimu.
Qi-Ruifeng : tidak, aku tidak bercanda. Aku benar-benar terluka dengan perjanjian kalian tanpa sepengetahuanku. Bagaimana bisa kau diam-diam tos dengannya? Apa kau tidak memikitrkanku? Kau pasti tahu bahwa teman baik seperti kita bisa saling tos. Itu ritual sakral.
Tang Yibai hanya tersenyum mendengar omelan Qi-Ruifeng, kemudian dia membawa Qi-Ruifeng untuk kembali ke asrama.

Yun Duo dan Bibi Lu sudah selesai makan malam, mereka sedang menikmati teh di ruang makan, Bibi Lu merasa harus mengatakan sesuatu hal yang penting kepada Yun Duo.
Bibi Lu : bagaimana bisa kau tidak berkencan dengan siapapun? Melihatmu seperti ini, aku merasa berdosa jika kau tidak mengatakan sesuatu.
Yun Duo : Bibi Lu, bukankah kau bilang bahwa kita tidak akan membicarakan soal pacaran? Sepanjang hari ini kau membicarakan soal pacar.
Bibi Lu :  aku hanya menganggapmu sebagai anakku. Karena itulah aku mengkhawatirkan kebahagiaanmu.
Yun Duo : terima kasih Bibi Lu, tapi aku berencana untuk tidak berkencan saat ini.
Bibi Lu : apa? Kau tidak mau berkencan? Apa kau benar-benar tidak mau? Aku tidak peduli jika kau menertawakanku. Aku berkencan begitu awal, jangan menertawakanku begitu, ini benar. Bahkan saat ini pun, ada gadis muda yang tinggal dihatiku. Bagaimana bisa seorang gadis tidak menjalani hubungan , itu tidak ada artinya.
Yun Duo : ketika aku masuk kampus media, sebenarnya orangtuaku menentangnya. Mereka berharap bahwa aku akan berada disisi mereka dan mencari pekerjaan lebih awal. Tapi aku bersikeras datang kemari untuk bekerja lebih awal. Karena itulah aku ingin berpartisipasi dalam karirku, demi membuat mereka tidak khawatir atau malu karena aku. Aku ingin mereka tahu bahwa aku bisa tumbuh dewasa tanpa ada mereka disisiku. Jadi, aku ingin fokus dalam pekerjaanku, aku tidak pernah memikirkan tentang kencan.

Bibi Lu : aku tidak setuju dengan pandanganmu. Kenapa menunggu sampai memilikipekerjaan tetap? Kau akan tua pada saat itu. Lili berwarna limaunya akan kedinginan sampai saat itu, dan itu terlalu lama. Kuberitahu kau, pekerjaan dan cinta bisa dilakukan bersama-sama. Jumlah yang kalian kumpulkan dan prestasimu juga sama pentingnya. Tapi orang tua lebih memperhatikan soal kebahagiaanmu. Menemukan kebahagiaan yang sebenarnya adalah yang terpenting, inilah harapan terbesar kami.
Yun Duo terdiam mendengar perkataan Bibi Lu. Bibi Lu mulai menceritakan putranya yang nakal dan tidak pernah mengerti soal itu, karena putranya hanya memikirkan tentang pertandingan dan memecahna rekornya.
Bibi Lu : dia hany membuat dirinya lelah dan stres dan itu membuatku depresi. Ketika dia masih kecil, dia akan memanggilku setiap malam “ibu, ibu kemari. Genggam tangan kecilku dan bernyanyi untukku, jika tidak, aku tidak bisa tidur bu” sekarang dia sudah besar dan sulit untuk bertemu dengannya.
Bibi Lu mencurahkan semua isi hati yang sebenarnya keapda Yun Duo “sebenarnya, aku ingin dia pulang ke rumah bukan hanya untuk menemuiku. Aku hanya ingin dia melupakan soal latihannya sebentar dan menenangkan dirinya. Aku ingin dia mengobrol dengan kami dan makan bersama kami. Tapi dia menganggap bahwa perhatianku adalah sebuah kesedihan”.
Yun Duo : kenapa kau tidak mengatakan langsung padanya?
Bibi Lu : tidak ada gunanya, karena yang terpenting baginya adalah pertandingan. Aku hanya berharap bahwa suatu hari nanti akan ada seorang gadis dihatinya. Maka, dia akan mengerti bagaimana rasanya mencintai dan mengkhawatirkan seseorang.
Bibi Lu berharap ada seorang gadis yang dapat meluluhkan hati putranya. Bibi Lu memegang tangan Yun Duo dan berterima kasih karena bersedia mendengarkan curahan hatinya. Yun Duo dtersenyum lebar.

Pelatih Wu mendapat panggilan dari ibu Tang Yibai, dia meminta ibu Tang Yibai untuk bersabar karena dia sudah menemukan dimana Tang Yibai. Pelatih Wu langsung memberikan ponselmnya. Tang Yibai bertanya kepada ibunya “ibu ada apa? Kenapa terburu-buru?”.
Ibu : ada hal penting.
Tang Yibai terlihat kaget mendengar perkataan ibunya.

1 comment for "My Mr. Mermaid Episode 11 Part 2"

  1. Terima Kasih sinopsisnya.. :) tolong dilanjut ya chingu.. Gomawo :)

    ReplyDelete

Kode Iklan Atas

Kode Iklan Tengah 1