this is a verification file My Mr. Mermaid Episode 13 Part 1 - Layar-Sinopsis
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

My Mr. Mermaid Episode 13 Part 1

Episode 13 Part 1

All images credit and content copyright: Hunan TV


Chen Ziqiang pergi dengan membawa barang-barangnya, dia berjalan di lorong dengan membawa semua barang-barangnya. Kemudian Qi-Ruifeng memanggilnya dan akhirnya Chen Ziqiang berhenti. Qi-Ruifeng bertanya “apa maksudmu dengan berhenti sekarang? Apa hanya karena kau kalah dari Tang Yibai? Itu terlalu egosi. Menurutmu Tim kita ini apa?”
Tang Yibai berlari dan menghentikan Qi-Ruifeng, Tang Yibai meminta Qi-Ruifeng untuk tenang. Chen Ziqiang bilang “tidak apa-apa. Aku ingin berhenti, tapi aku tidka memberitahu kalian. Qi-Ruifeng berhak untuk marah padaku”.
Qi-Ruifeng : kutanya kau, apa kau benar-benar harus pergi?
Chen Ziqiang : benar, aku harus pergi.
Qi-Ruifeng : aku tidak mengerti, kau masih bisa berenang, kenapa kau menyerah? Jika kau menabrak dinding ketika berenang, kita ini saudara, kita tim, kita bisa mencari solusinya bersama.
Chen Ziqiang : Qi-Ruifeng, berhenti bersikap naif. Tim apanya? Saudara apanya? Kuberitahu kau, renang selalu merupakan olahraga perorangan. Kau harus menang agar kau bertahan (Qi-Ruifeng tidak bisa bicara apa-apa lagi) menurutmu aku tidak mencobanya? Aku bekerja keras, tapi aku menyadari bahwa aku tidak memiliki bakat sepertimu dan Tang Yibai. Dalam situasi seperti ini,, bukankah kau ingin menyerah? Akankah kau puas dengan melihat semua orang berenang dihadapanmu dan terus bersaudara dengan kalian yang mengalahkanku?
Sitausi disana semakin memanas, Qi-Ruifeng tak mengatakan apapun lagi begitupun dengan Tang Yibai. Chen Ziqiang melanjutkan perkataannya “jangan konyol, jika orang lain bisa, aku tidak. Lagipula aku tidak bsia berenang, aku mengakui kekalahanku”.
Saat Chen Ziqiang beranjak pergi, Tang Yibai menghentikannya dan berkata “Chen Ziqiang, bukankah kita mengatakan kita tida akan marah soal siapapun yang menang. Kau bilang ayahmu ingin melihatmu mendapatkan piala. Kau bilang, aku ingin membuktikan padanya. Sebelum kau menang, kau akan bekerja keras demi tidak mengecewakannya. Bagaimana kau bisa menyerah seperti ini?”.
Chen Ziqiang langsung berbalik dan berkata “kau kira aku senang menyerah? Ya, aku tidak senang. Tapi aku tida punya penyesalan. Aku sudah berusaha yang terbaik dan bekerja keras, meskipun hasilnya tidak sesuai dengan yang aku inginkan”.

Kepala Pelatih Yuan dan Pelatih Wu berlari dan berhenti saat melihat mereka sedang berbincang, sebelum Chen Ziqiang benar-benar pergi meninggal kan tim-nya, dia meminta Tang Yibai dan Qi-Ruifeng untuk tetap berusaha. Qi-Ruifeng ingin mengejarnya, tapi Tang Yibai menahannya dan membiarkan Chen Ziqiang pergi dengan keinginannya. Kemudian Kepala Pelatih Yuan memanggil Qi-Ruifeng dan meminta dia untuk tidak menahan Chen Ziqiang dan membiarkannya pergi.

Mereka menghampiri Kepala Pelatih Yuan dan Pelatih Wu, Tang Yibai menyapa Kepala Pelatih Yuan dan Pelatih Wu. Kepala Pelatih Yuan mengatakan sesuatu kepada mereka “sebenarnya ada sesuatu yang tidak pernah kuberitahu kepada kalian (dengan lemas Kepala Pelatih Yuan memberitahu mereka) ayah Chen Ziqiang meninggal dalam kecelakaan mobil dalam 3 bulan yang lalu” Qi-Ruifeng dan Tang Yibai sangat terkejut dengan berita tersebut “apa?”.
Kepala Pelatih Yuan : kalian pasti tahu bahwa situasi keuangan keluarganya tidak bagus. Selama ini ayah Chen Ziqiang yang selalu mendukungnya. Jika tanpa dukungan ayahnya, Chen Ziqiang tidak bissa fokus pada kompetisi. Sekarang terjadi hal seperti ini, bagaimanapun Chen Ziqiang harus belajar menghadapinya. Yang barusan kukatakan ini bukan agar kalian mengasihani dia. Tapi untuk memberitahu kalian, apa yang baru saja dikatakan Chen Ziqiang sedikitpun tidak salah. Renang memang kejam, tak peduli seberapa keras usaha yang kalian lakukan, tak peduli seberapa banyak orang yang percaya pada kalian, pada akhirnya hanya orang yang menang yang berhak untuk tinggal.
Tang Yibai dan Qi-Ruifeng tertegun dengan perkataan Kepala Pelatih Yuan, Pelatih Wu meminta Kepala Pelatih Yuan untuk berhenti dan jangan menakuti mereka lagi. Kepala Pelatih Yuan terlihat sangat kesal. Kemudian Pelatih Wu meminta Tang Yibai dan Qi-Ruifeng untuk pergi latihan dengan tenang.

Kepala Pelatih Yuan mengatakan kepada Pelatih Wu “yang kukatakan barusan tidak salah. Walau bagaimanapun masalah ini harus mereka hadapi cepat atau lambat” Pelatih Wu tidak bisa berkata-kata lagi. Kemudian Kepala Pelatih Yuan mengatakan kepada Qi-Ruifeng dan Tang Yibai “kalian berdua tenangkan dulu diri kalian masing-masing. Kembalilah latihan saat kalian sudah merasa tenang”. Kepala Pelatih Yuan pergi. Tang Yibai dan Qi-Ruifeng berdiam diri dan tidak mengatakan sepatah katapun.

Kepala Pelatih Yuan berjalan di pinggir danau, Pelatih Wu mengejarnya dan terus memanggilnya “runCheng Mei! Runme! RunCheng Mei!”. Pelatih Wu berhasil menghampiri Kepala Pelatih Yuan dan berkata “apa kau tidak merasa bahwa kata-katamu pada Tang Yibai dan Qi-Ruifeng tidak terlalu keras?”.
Kepala Pelatih Yuan : aku hanya mengatakannya sebagai pelatih.
Pelatih Wu : benar, tapi apa kau tidak bisa sedikit lebih kembut kepada mereka? Apa kau tidak takut bahwa kata-katamu tadi memebri mereka terlalu banyak tekanan?
Kepala Pelatih Yuan : apa kau mengkhawatitkan Qi-Ruifeng? Itu tidak perlu. Dia tidak punya otak manusia, dia bahkan tidak tahu bagaimana menulis kata “tekanan”. Kalau aku tidak salah tebak, sekarang dia mungkin saja sedang memakiku di belakangku.
Kepala Pelatih Yuan membayangkan Qi-Ruifeng sedang memakinya tapi Tang Yibai tidak menghiraukannya dan berdiam menenangkan diri.
Qi-Ruifeng : aku sudah cukup dengan biarawati Kepala Pelatih Yuan. Untuk apa dia membuat siatuasi makin memburuk? Bukankah dalam kompetisi kalau tidak kalau ya menang? Jika kalah, berikutnya kan bisa menang. Dia terus melontarkan kata-kata yang tidak ku mengerti. Masalahnya mana serumit itu.

Pelatih Wu mengatakan bahwa dia tidak mengkahwatirkan Qi-Ruifeng, tapi Tang Yibai yang dia khawatirkan “kau lihat setelah Chen Ziqiang meninggalkan tim, Tang Yibai lah yang mengalami pukulan besar. Kau bicara bergitu, artinya memberi semua tekanan pada Tang Yibai sendirian, benar tidak?”.
Kepala Pelatih Yuan : sebenarnya kau ini pelatih Tang Yibai atau bukan? Setelah melatih dia bertahun-tahun, kenapa kau tidak sedikitpun memahaminya?
Pelatih Wu : apa maksudmu? Maksudmu kau lebih memahami Tang Yibai daripada aku yang telah melatihnya selam 7 tahun?
Kepala Pelatih Yuan : saat Tang Yibai pertama kali mulai berenang, semua orang mengatakan bahwa dia berbakat. Tapi dari yang kulihat, sedikitpun bakatnya tidak ada hubungannya dengan renang. Baik itu 4 tahun yang lalu atau saat dia tidak aktif, atau saat dia dituduh semua orang, situasi seperti ini dapat menyebabkan seorang atlet melepaskan segalanya. Tapi Tang Yibai tidak, dia tidak bersembunyi. Dia dengan berani menghadapi semua tekanan sendirian.
Di sisi lain, Qi-Ruifeng meminta Tang Yibai untuk mengatakan sesuatu. Tang Yibai bangkit dan meminta Qi-Ruifeng untuk kembali berlatih.
Kepala Pelatih Yuan mengatakan tentang Qi-Ruifeng dan Tang Yibai yang seutuhnya “sebenarnya, jika Qi-Ruifeng luar biasa karena dia tidak terpengaruh oleh tekanan, maka Tang Yibai luar biasa karena dia bisa mengubah semua tekanan menjadi motivasi. Sebagai pelatih, daripada melindungi mereka dari tekanan, aku lebih memilih untuk mempercayai mereka” Pelatih Wu ingin mengatakan sesuatu, tapi Kepala Pelatih Yuan keburu pergi dan Pelatih Wu pun mengejarnya.

Cheng Mei naik ke kantor direktur liu, disana ada sekertarisnya. Cheng Mei bertanya “xiao li, apa kau menemukan informasi yang kuminta padamu?”.
Xiao li : ada, aku sudah memeriksanya.
Cheng Mei : apa kau menemukan informasi tentangnya?
Xiao li : aku memang menemukannya. Tapi apa dia sungguh hanya seorang asisten? (Cheng Mei mengangguk ya) informasinya di departemen SDM dienkripsi, aku tidak bisa membukanya.
Cheng Mei : dienkripsi?
Xiao li : ya.
Cheng Mei : tida apa-apa, maaf sudah merepotkanmu.
Xiao li turun, tapi Cheng Mei masih penasaran dengan identitas Lin Zi yang sebenarnya, dia memikirkan akan hal itu di atas.

Cheng Mei turun dari kantor direktur liu. Di bawa tangga Yun Duo dan Lin Zi sedang asyik makan siang. Yun Duo mengatakan kepada Lin Zi “aku rasa pertanyaan ketigamu terlalu menyimpang dari topik utama, bagaimana kalau diubah?”.
Lin Zi : baiklah, kalau begitu ubah saja.
Lin Zi memberikan makanan ke piring Yun Duo, Yun Duo menikmati makanan tersebut, dia bertanya kepada Lin Zi “menurutmu, sebaiknya bertanya tentang latihan mereka atau bagaimana perasaan mereka sebelum kompetisi?”.
Lin Zi : bagiku semuanya bagus, ku pilih saja mana yang lebih kau sukai.
Yun Duo : aku rasa lebih baik bertanya tentang hal diluar kompetisi, dengan begitu akan lebih banyak orang yang tertarik.
Lin Zi : semuanya bagus bagiku. (terus memberi makanan ke piring Yun Duo)
Yun Duo : apa yang kau lakukan?
Lin Zi : rapat, kan?
Yun Duo : kenapa kau terus memberiku makanan.
Lin Zi : aku rasa, itu menyenangkan.
Yun Duo : menyenangkan?
Lin Zi : bukankah kau pernah bilang, bagimu makanan adalah hal yang membawamu kebahagiaan?
Yun Duo : pernahkah aku mengatakan hal itu?
Lin Zi : pernah, pernah.
Yun Duo : mengapa aku tidak ingat itu, kapan aku mengatakannya?
Lin Zi : mungkin kau sudah lupa.

Cheng Mei sedang menuruni tangga dambil berkata dalam hatinya “data pribadi yang dienkripsi biasanya hanya digunakan untuk karyawan tingkat tinggi yang berada diatas manajer. Itu artinya status Lin Zi bukan sebagai asiaten biasa. Bila tidak, informasinya tidak mungkin dienkripsi”.

Cheng Mei melihat kedekatan Lin Zi dan Yun Duo saat makan siang, dia terlihat sangat cemburu dengan kedekatan mereka.
Lin Zi terus memberikan makanan kepada Yun Duo, Yun Duo memintanya untuk berhenti memberi makanan, karena dia bisa mengambilnya sendiri dan menyuruh Lin Zi untuk segera mengabiskan makanannya. Cheng Mei berpikir kalau Lin Zi adalah james lin yang sebenarnya.

Tang Yibai dan Qi-Ruifeng sedang berlari mengelilingi lapang basket, disana terlihat Yangyang sedang berjalan. Kemudian Qi-Ruifeng berhenti memanggil Tang Yibai. Tang Yibai bertanya “kenapa kau tidak lari lagi?”.
Qi-Ruifeng : tiba-tiba aku ingat ada urusan yang belum selesai. Bagaimana kalau aku kembali duluan? Aku harus melakukan sesuatu.
Tang Yibai merasa aneh dengan sikap Qi-Ruifeng, tapi dia tidak menghiraukannya dan mengijinkan Qi-Ruifeng pergi duluan. Tang Yibai punkembali berlari dan Qi-Ruifeng pergi.

Yangyang sedang berjalan dengan membawa tas kecil. Dan ternyata Qi-Ruifeng mengikutinya. Qi-Ruifeng berkata pada dirinya sendiri “mengapa aku merasa begitu terbebani? Dia itu xian Yangyang. Apa yang tidak berani kukatakan padanya? Apa begitu ssulit untuk minta maaf padanya?” Qi-Ruifeng melanjtkan pmengikuti Yangyang.

Yangyang berjalan melewati taman, ponselnya berdering dan itu pesan dari Yun Duo. Yun Duo mengirim foto Yangyang saat dia menggunakan gaun. Dalam pesan tersebut Yun Duo mengatakan “Yangyang, abaikan si jelak Qi-Ruifeng. Aku tidak mengedit foto ini, lihat betapa fotogeniknya dirimu. Kakimu sangat cantik, aku iri pada kakimu. Jadi, jangan pedulikan si bodoh dan si narsis Qi-Ruifeng. Kau harus sering pergi berbelanja dneganku”.
Yangyang tersenyum saat membaca pepsan dari Yun Duo. Tapi dia kembali cemberut setelah mentup ponselnya dan kembali berjalan.

Qi-Ruifeng lari ke tempat yang baru saja dilewati Yangyang, tapi dia tidak bisa menemukannya, karena Yangyang sudah pergi dari tadi. Qi-Ruifeng melihat sekeliling taman tapi tetap tidak bisa menemukan Yangyang, Qi-Ruifengpun kembali mencari Yangyang.

Yangyang sedang duduk di pinggir danau sambil main air dengan ranting. Dia sedang menenangkan diri. Qi-Ruifeng tiba di danau, dia memperhatikan Yangyang dan berkata “tidak apa-apa, bersikap wajar. Sama seperti sebelumnya, aku tinggal bilang bahwa kita kebetulan bertemu. Lalu aku akan sewajarnya membelikannya minuman seakan tidak terjadi apa-apa. Ya begitu saja.

Qi-Ruifeng menghampiri Yangyang di pinggir danau. Qi-Ruifeng bertanya dengan polosnya seola-olah tidak ada masalah apapun “Yangyang, apa yang kau lakukan disini?”.
Yangyang : bukan urusanmu.
Qi-Ruifeng : aku memcarimu. Apa yang salah denganmu?
Yangyang berdiri dan mengatakan bahwa dia akan mengembalikan gaunnya. Qi-Ruifeng bertanya “kenapa kau menegmbalikan gaunnya? Apa ada yang salah dengan itu?”.
Yangyang : tidak ada yang salah. Gaunnya begitu bagus. Hanya saja aku tidak cukup seperti perempuan, aku tidak cocok mengenakannya.
Qi-Ruifeng : tidak. Yangyang, aku tidak bermaksud begitu.
Yangyang : kau benar. Aku ini tomboi, seharusnya aku mengenakan pakaian olahragaku bukannya gaun.
Yangyang langsung pergi begitu saja.

Qi-Ruifeng berdiam diri dan mengingat kembali saat dia mengatakan beberapa hal yang sangat menyakiti perasaan Yangyang. Waktu itu Qi-Ruifeng bilang “apanya yang canti? Kakimu begitu jelek. Maksudku lau terlihat lebih bagus dalam pakaian olahraga” dan waktu itu Yangyang langusng pergi. Kilas balik berakhir.
Qi-Ruifeng berkata pada dirinya sendiri “kenapa aku bilang begitu? Bukan itu yang kupikirkan” Qi-Ruifeng kembali merenungkan semuanya.

Sun meminta Yun Duo dan Lin Zi untuk berhenti mengerjakan pekerjaannya karena ada pekerjaan yang lebih penting dan harus dilakukan sekarang juga, dan meminta mereka untuk ikut dengannya.
Yun Duo : pekerjaan apa?
Sun : peristiwa besar. Shun Yang (yan Lin Zi terkejut dan langsung berdiri). Dia datang menghadiri semacam upacara penghargaan internasional untuk kompetisi berenang.
Yun Duo : shun Yang? yang juara berenang itu?
Sun : benar, memang siapa lagi? Kuberitahu ya, semua reporter sudah ada disana. Kau dan Lin Zi, aku akan mencari rekan yang lain untukku. Mari berpencar dan mengintai, tapi tetap saling berhubungan, cepat berangkat!
Yun Duo dan Lin Zi tersnyum, Yun Duo terlihat sangat senang dan memikirkan sesuatu sambil senyum-senyum sendiri. Seblum pergi Guru Guru Sun bilang kepada Yun Duo “Yun Duo. Aku perlu mengingatkanmu bahwa ini adalah kesempatan yang bagus. Jika kau berhasil dengan wawancara, kau bisa menjadi peringkat satu 1, tetap semangta!!!”. Yun Duo terlihat begitu semangat dan mengajak Lin Zi untuk segera pergi.

Lin Zi dan Yun Duo sedang dalam perjalanan, tiba-tiba mobilnya mogok, Yun Duo tidak tahu harus bagaimana. Yun Duo bertanya “apa Shun Yang benar ada disini? Tapi disini tidak ada apapun. Apa Guru Guru Sun dapat informasi yang salah?”.
Lin Zi : tidak mungkin. Dun tidak mungkin mendapat info yang salah. Kudengar bahwa kolam disini sangat lengkap dan juga tersembunyi. Kenapa pada saat penting seperti ini mobilnya mogok. Saat kita keluar hanya da mobil rusak ini. jika aku tahu ini akan terjadi, aku tidak akan mengirim mobilku untuk perawatan.
Yun Duo : tak ada gunanya mengatakan hal ini sekarng. Ayo kita cari cara.
Lin Zi menyarankan untuk menghubungi patroli jalan dan mulai menelpon petugas patroli tersebut. Yun Duo bertanya tentang berapa lama petugas jalan akan sampai. Lin Zi mengatakan tidak akan lama.

Lin Zi mendorong mobilnya yang mogok, sedangkan Yun Duo ada di dalam mobil untuk mengendalikan setirnya, Lin Zi mengatakan bahwa dia akan mendorongnya sampai menemukan tempat yang aman untuk menyimpan mobil tersebut.
Lin Zi terlihat begitu kelelahan karena mendorong mobil, dia mengintruksikan Yun Duo untuk mengoper setirnya. Yun Duo melihat kerja keras Lin Zi saat mendorong mobil dari kaca spion, dia berkata dalam hatinya “biasanya dia sangat tak bisa diandalkan. Selama saat-saat kritis seperti ini, aku sungguh harus berterima kasih padanya”.

Kemudian Yun Duo turun dari mobil dan meminta Lin Zi untuk berhenti mendorong mobil, Yun Duo juga meminta Lin Zi untuk masuk dan menunggu di dalam mobil.
Lin Zi : kenapa kau keluar? Aku bisa mendorongnya sendiri.
Yun Duo : mendorong apa? Walau bagaimanapun, aku ini gurumu. Aku tak bisa membiarkanmu mendorong sendirian, suka dan duka kita hadapi bersama. Jika aku yang mendorong apa kau mau duduk saja di dalam? Kau tidak akan mau kan? Jadi ayo masuk.
Lin Zi : baiklah, ayo masuk dan berhenti mendorong.
Saat Lin Zi berjalan, Yun Duo menghentikannya dan berkata “tunggu sebentar”. Yun Duo mengabil tissue dari sakunya, dia meminta Lin Zi untuk mengelap keringatnya. Lin Zi diam saja, kemudian Yun Duo mengelapkan keringat di keningnya dambil berkata “kau sudah dewasa...” tiba-tiba Lin Zi memegang tangan Yun Duo yang sedang mengelap keringatnya. Yun Duo bengong dan menatap Lin Zi, begitu pun dengan Lin Zi yang memandang Yun Duo dengan penuh perasaan.
Yun Duo terbangun dari bengongnya. Kemudian dia menyuruh Lin Zi untuk mengelap keringatnya sendiri. Dengan gugup Yun Duo memasukkan kembali tissuenya. Lin Zi berkata “jika waktu berhenti saat ini, bukankah itu bagus sekali?”.
Yun Duo : apa kau gila? Apa bagussnya? Aku tidak ingin terjebak disini.

Yun Duo cemberut dan kemudian dia melihat sebuah mobil menuju arahnya dan berkata “lihat.  Ada mobil datang. Apa itu petugas patrolinya?” Lin Zi tak menjawabnya. Dengan girang Yun Duo melambaikan tangannya dan akhirnya mobil itu berhenti. Mereka pulang dengan diantar mobil patroli.

Di kantor, Yun Duo melihat foto di meja kerjanya. Dia terlihat begitu lelah dan berkata “kita menunggu semalaman, tapi tidak mendapatkan apa-apa. Pasti itu informasi palsu.

Lin Zi datang membawakan minuman untuk Yun Duo, dia menaruh minuman itu di meja Yun Duo. Yun Duo berterima kasih kepada Lin Zi. Cheng Mei memperhatikan Lin Zi dari jauh, dia terlihat masih sangat penasaran dengan identitas Lin Zi yang sebenarnya.

Sun datang dan memberitahu mereka untuk tetap semangat meskipun tidak berhasil mewawancarai shun Yang. Guru Guru Sun mengatakan “bukan berarti tidak ada berita apa-apa. Kompetisi besar sebentar lagi’. Guru Guru Sun meminta Yun Duo untuk bersiap dan cepat menghadap direktur, karena direktur ingin melihat laporan Yun Duo.
Yun Duo dan Guru Guru Sun pun pergi ke ruangan direktur. Lin Zi memperhatikan Yun Duo yang sednag berjalan menuju ruangan direktur. Disisi lain Cheng Mei memperhatikan Lin Zi yang sedang tersenyum memperhatikan Yun Duo.

Yun Duo tiba di ruangan direktur, dia mulai mempresentasikan laporannya kepada direktur dan sun, direktur memeriksa laporannya sambil mendengar penjelasan Yun Duo.
Yun Duo menjelaskan tentang penyisihan piala impian yang akan segera dimulai “setiap wilayah akan memilih empat perenang top mereka untuk menghadapi putaran kedua pendahuluan”.

Di universitas selatan. Pelatih Wu sedang menjelaskan mekanisme piala impian “kompetisi penyisihan akan memakan waktu dua hari. Hari pertama akan ada estafet 4x100 meter. Gaya dada 100 meter, dan gaya punggung 100 meter. Hari kedua akan ada gaya bebas 1500 meter dan 100 meter dan 100 meter gaya kupu-kupu”. Ming Tian bertanya.
Ming Tian : Pelatih Wu, universitas utara berada di kota yang sama dengan kita, jadi kenapa kita berada di pendahuluan yang berbeda?
Qi-Ruifeng : itu karena universitas olahraga selatan dan utara saat ini pesertanya yang paling kuat. Itulah sebabnya mereka membagi kita kedalam grup yang berbeda. Jangan kita tinggalkan yang terbaik untuk yang terakhir!!!
Semua anggota tim berteriak “benar” sambil mengangkat tangan mereka. Pelatih Wu meminta mereka untuk diam karena akan menjelaskan semuanya lebih rinci.

Kembali ke Q.K Video. Yun Duo mengatakan “pertandingan paling populer adalah kometisi 100 meter gaya bebas individu di hari kedua. Pada kompetisi ini kita akan memiliki Tang Yibai dari universotas selatan melawan Ding Liangjian dari universitas Ming Tianhua.
Kembali ke universitas selana. Pelatih Wu melanjutkan “catatan kompetisi tahun kemarin Ding Liang Jian berada di peringkat kedua setelah ouyang heng”. Ming Tian mengajukan argumennya.
Ming Tian : aku tahu. Saat ini ada empat perenang terbaik di universitas cabang renang. Pengusaha utara “ouyang heng”. Tampan barat “Lin Haoyang”. Ganas timur “ Ding Liangjian”. Tapi yang terbaik dari semuanya adalah si gila selatan Qi-Ruifeng! Kakak Feng!
Semuanya bertepuk tangan. Qi-Ruifeng semakin tersanjung dengan pujian Ming Tian. Cheng Mei tersenyum melihatnya. Semua tim kembali bertepuk tangan untuk Qi-Ruifeng.
Qi-Ruifeng : tentu saja. Tapi aku harus mengkoreksi, Lin Haoyang tidak tampan dan Liangjian tidak ganas. Yang satu jangkrik dan yang satunya lagi belalang. Sedangkan ouyang heng, dia hanya sok.
Yangyang : ding liangjian paling terkenal kekuatan kakinya, terutama pada pertandingan jarak dekat 100 dan 200 meter. Dia selalu memperlihatkannya saat berbalik di 50 meter. Setelah dia berbalik, dia mendapatkan keunggulan substansial.
Di sisi lain, Yun Duo masih membahas hal yang sama dengan universitas selatan. Yun Duo juga membahas keunggulan merekada dan juara yang pernah mereka raih.


Post a Comment for "My Mr. Mermaid Episode 13 Part 1"

Kode Iklan Atas

Kode Iklan Tengah 1