My Mr. Mermaid Episode 12 Part 2
Episode 12 Part 2
All images credit and content copyright: Hunan TV
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS My Mr. Mermaid Episode 12 Part 1
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS My Mr. Mermaid Episode 13 Part 1
Lin Zi : tidak perlu, tidak ada yang akan keluar.
Direktur : itu bagus, aku merasa tenang sekarang. Saat kau bergabung dengan kami sebagai asisten reporter, kupikir kau ingin membuat daftar orang-orang untuk dipecat. Tapi proposalmu untuk integrasi sumber daya ada;ah untuk peningkatan kolaborasi, aku tida menduga akan hal itu.
Lin Zi : sebagian besar waktu, ketika seseorang ingin mengintegrasikan sumber daya, langkah pertama mereka adalah mengurai pegawai. Tapi mereka tidak menyadari bahwa pengurangan tenaga kerja juga mengurangi daya saing pasar.
Direktur : kau memang dari kaliber yang berbeda.
Lin Zi pamit pergi duluan karena masih banyak urusan, direktur meminta Lin Zi untuk menghubunginya jika membutuhkan hal lainnya. Cheng Mei membelakangi pintu keluar yang dilewati Lin Zi. Cheng Mei masih bingung dengan motif apa yang Lin Zi rencanakan melalui QK.Video.
Yun Duo dan Yangyang keluar dari toko pakaian tersebut, Yangyang bertanya “Yun Duo, apa aku benar-benar harus berpakaian seperti ini? aku merasa tidak nyaman”. Yun Duo tersenyum dan berkata “ini baguss, kau hanya perlu terbiasa saja dengan pakaian seperti ini”.
Yangyang : itu tida benar, kau yang akan pergi kencan buta har ini, kenapa aku yang berpakaian seperti ini?
Yun Duo : ini hal bagus, bagaimana jika pria itu jatuh cinta padamu?
Yangyang : apa maksudmu?
Yun Duo : benar, kau terlihat cantik, aku tidak berbohong.
Yangyang : itu tida benar, kau yang akan pergi kencan buta har ini, kenapa aku yang berpakaian seperti ini?
Yun Duo : ini hal bagus, bagaimana jika pria itu jatuh cinta padamu?
Yangyang : apa maksudmu?
Yun Duo : benar, kau terlihat cantik, aku tidak berbohong.
Tang Yibai dan Qi-Ruifeng sedang berjalan di Mall yang sama dengan Lin Zi dan Yangyang. Qi-Ruifeng bertanya kepada Tang Yibai “kau mau pergi kemana? Perempuan yang dicarikan ibumu belum datang”.
Tang Yibai : beraninya kau bicara seperti itu? Beraninya kau bekerja sama denganku untuk mengelabuiku?
Qi-Ruifeng : aku tidak berbohong. Yun Duo benar-benar ada disini untuk kencan buta. Apa menurutmu aku masih mempercayaimu?
Tang Yibai : beraninya kau bicara seperti itu? Beraninya kau bekerja sama denganku untuk mengelabuiku?
Qi-Ruifeng : aku tidak berbohong. Yun Duo benar-benar ada disini untuk kencan buta. Apa menurutmu aku masih mempercayaimu?
Tiba-tiba mereka berpapasan dengan Yun Duo dan Yangyang. Yun Duo menyapa mereka, tapi mereka belum menyadarinya, Qi-Ruifeng masih bicara pada Tang Yibai meski tidak ditanggapi olehnya.
Akhirnya mereka menyadari bahwa Yun Duo menyapa mereka, Tang Yibai tersenyum melihat Yun Duo, kemudian Qi-Ruifeng bertanya kepada Yun Duo “kenapa kau ada disini? Bukankah nyonya rumahmua mencarikanmu pacar?” Tang Yibai kaget melihat penampilan Yangyang yang begitu feminim. Qi-Ruifeng masih bertanya kepada Yun Duo “kau berbelanja? Dengan siapa kau kemari?”.
Yun Duo : dimana matamu? Lihatlah siapa dia (menunjuk Yun Duo).
Qi-Ruifeng belum menyadari bahwa itu Yangyang. Qi-Ruifeng memlihatnya dari atas sampai ke bawah dan akhirnya dia menyadari bahwa itu adalah Yangyang. Qi-Ruifeng sangat kaget melihat penampilan Yangyang yang berbeda dari biasanya. Yangyang tersenyum malu.
Yangyang : kenapa kau melebih-lebihkan? Aku hanya mengenakan gaun.
Qi-Ruifeng: kenapa kau tiba-tiba mengenakan gaun? Aku tidak mengenalinya. Kenapa kau disini menakuti orang?
Tang Yibai memukulnya karena itu akan menyakiti perasaan Yangyang. Yangyang marah dan berkata “memangnya aku tidak boleh mengenakan gaun?”. Yun Duo bertanya kepada Qi-Ruifeng”bukankah menurutmu Yangyang terlihat sangat cantik saat menggunakan gaun?” Qi-Ruifeng diam saja dan membuang wajah dari padnangan Yangyang. Kemudian Yun Duo bertanya kepada Tang Yibai “bagaimana menurutmu, Tang Yibai?”.
Tang Yibai : menurutku itu terlihat bagus.
Qi-Ruifeng : gaunnya yang terlihat bagus, tapi itu terlihat salah di yangyang. Itu terlihat seperti seorang laki-laki yang berpura-pura menjadi seorang perempuan.
Yun Duo : apa yang kau katakan? Dia terlihat sangat cantik.
Qi-Ruifeng: apanya yang terlihat bagus? Kakinya terlihat begitu tebal. Yangyang, aku lebih menyukaimu menggunakan baju atlet, itu lebih cocok untukmu. (Tang Yibai mencubit Qi-Ruifeng, agar dia berhenti menyakiti perasaan Yangyang).
Yangyang Sangat marah dan berkata “baiklah, aku tida terlihat seperti perempuan sama sekali, di matamu, aku bahkan bukan seorang perempuan, apakah ini cukup?” setelah itu Yangyang pergi dari hadapan mereka dalam keadaan sangat marah pada Qi-Ruifeng. Qi-Ruifeng mencoba menghentikannya tapi Yangyang tetap pergi.
Qi-Ruifeng bertanya kepada Yun Duo “kenapa Yangyang marah?” Yun Duo berkata “menurutmu kenapa? Apa kau tahu, apa yang kau katakan sangat menyakiti rasa percaya diri seorang perempuan?”.
Qi-Ruifeng : menyakiti kepercayaan diri? Tadi aku tidak serius, aku hanya bercanda.
Yun Duo : tentu saja itu serius. Kau sungguh tida mengerti perempuan. Kenapa kau tetap berdiri? Cepat keja dan minta maaf kepada Yangyang.
Tang Yibai : Yun Duo benar, sekarang kau yang salah. Kejarlah dan cepat minta maaf.
Akhirnya mereka menyadari bahwa Yun Duo menyapa mereka, Tang Yibai tersenyum melihat Yun Duo, kemudian Qi-Ruifeng bertanya kepada Yun Duo “kenapa kau ada disini? Bukankah nyonya rumahmua mencarikanmu pacar?” Tang Yibai kaget melihat penampilan Yangyang yang begitu feminim. Qi-Ruifeng masih bertanya kepada Yun Duo “kau berbelanja? Dengan siapa kau kemari?”.
Yun Duo : dimana matamu? Lihatlah siapa dia (menunjuk Yun Duo).
Qi-Ruifeng belum menyadari bahwa itu Yangyang. Qi-Ruifeng memlihatnya dari atas sampai ke bawah dan akhirnya dia menyadari bahwa itu adalah Yangyang. Qi-Ruifeng sangat kaget melihat penampilan Yangyang yang berbeda dari biasanya. Yangyang tersenyum malu.
Yangyang : kenapa kau melebih-lebihkan? Aku hanya mengenakan gaun.
Qi-Ruifeng: kenapa kau tiba-tiba mengenakan gaun? Aku tidak mengenalinya. Kenapa kau disini menakuti orang?
Tang Yibai memukulnya karena itu akan menyakiti perasaan Yangyang. Yangyang marah dan berkata “memangnya aku tidak boleh mengenakan gaun?”. Yun Duo bertanya kepada Qi-Ruifeng”bukankah menurutmu Yangyang terlihat sangat cantik saat menggunakan gaun?” Qi-Ruifeng diam saja dan membuang wajah dari padnangan Yangyang. Kemudian Yun Duo bertanya kepada Tang Yibai “bagaimana menurutmu, Tang Yibai?”.
Tang Yibai : menurutku itu terlihat bagus.
Qi-Ruifeng : gaunnya yang terlihat bagus, tapi itu terlihat salah di yangyang. Itu terlihat seperti seorang laki-laki yang berpura-pura menjadi seorang perempuan.
Yun Duo : apa yang kau katakan? Dia terlihat sangat cantik.
Qi-Ruifeng: apanya yang terlihat bagus? Kakinya terlihat begitu tebal. Yangyang, aku lebih menyukaimu menggunakan baju atlet, itu lebih cocok untukmu. (Tang Yibai mencubit Qi-Ruifeng, agar dia berhenti menyakiti perasaan Yangyang).
Yangyang Sangat marah dan berkata “baiklah, aku tida terlihat seperti perempuan sama sekali, di matamu, aku bahkan bukan seorang perempuan, apakah ini cukup?” setelah itu Yangyang pergi dari hadapan mereka dalam keadaan sangat marah pada Qi-Ruifeng. Qi-Ruifeng mencoba menghentikannya tapi Yangyang tetap pergi.
Qi-Ruifeng bertanya kepada Yun Duo “kenapa Yangyang marah?” Yun Duo berkata “menurutmu kenapa? Apa kau tahu, apa yang kau katakan sangat menyakiti rasa percaya diri seorang perempuan?”.
Qi-Ruifeng : menyakiti kepercayaan diri? Tadi aku tidak serius, aku hanya bercanda.
Yun Duo : tentu saja itu serius. Kau sungguh tida mengerti perempuan. Kenapa kau tetap berdiri? Cepat keja dan minta maaf kepada Yangyang.
Tang Yibai : Yun Duo benar, sekarang kau yang salah. Kejarlah dan cepat minta maaf.
Tang Yibai dan Yun Duo memaksa Qi-Ruifeng untuk mengejar Yangyang dan minta maaf padanya. Setelah Qi-Ruifeng pergi, Yun Duo dan yiabi saling memandang dan bingung dan sikap Qi-Ruifeng ynag berlebihan kepada Yangyang.
Yangyang sangat sedih dan berjalan sendirian tanpa arah tujuan. Perkataan Qi-Ruifeng membuatnya begitu gelisah.
Kilas balik ditampilkan, saat Yangyang berpakaian feminim dan memakai pentople agak tinggi. Dia hampir jatuh beberapa kali dan itu membuat orang-orang melihatnya, tapi Yangyang tida peduli dengan pandangan orang lain terhadap dirinya.
Yangyang membawa bingkisan dengan kartu berbentuk hati menempel diatasnya, dan bingkisan itu dibuatnya untuk Qi-Ruifeng, Yangyang tersenyum melihat kartu ucapan tersebut. Di dalam ruangan Qi-Ruifeng dan temannya yang lain sedang membicarakan Yangyang yang menjadi juara renang dalam gaya kupu-kupu.
“perempuan bernama Xian Yangyang juara renang gaya kupu-kupu ada disekolah kita”
“aku mengenalnya! Aku mendengar mengenai dia di sekolah menengah” Yangyang mendengar permbicaraan mereka dari balik pintu. Qi-Ruifeng mengatakan “kudengar dia memiliki punggung seperti harimau dan pinggang seperti beruang (berbadan gempal) ia terlihat seperti daikon”.
Yangyang sangat kesal dengan apa yang mereka bicarakan tentang dirinya dan kembali, dia berjalan dengan penuh kemarahan, dia membuang bingkisan tersebut ke dalam tong sampah.
Yangyang membawa bingkisan dengan kartu berbentuk hati menempel diatasnya, dan bingkisan itu dibuatnya untuk Qi-Ruifeng, Yangyang tersenyum melihat kartu ucapan tersebut. Di dalam ruangan Qi-Ruifeng dan temannya yang lain sedang membicarakan Yangyang yang menjadi juara renang dalam gaya kupu-kupu.
“perempuan bernama Xian Yangyang juara renang gaya kupu-kupu ada disekolah kita”
“aku mengenalnya! Aku mendengar mengenai dia di sekolah menengah” Yangyang mendengar permbicaraan mereka dari balik pintu. Qi-Ruifeng mengatakan “kudengar dia memiliki punggung seperti harimau dan pinggang seperti beruang (berbadan gempal) ia terlihat seperti daikon”.
Yangyang sangat kesal dengan apa yang mereka bicarakan tentang dirinya dan kembali, dia berjalan dengan penuh kemarahan, dia membuang bingkisan tersebut ke dalam tong sampah.
Kemudian Yangyang juga memikirkan saat Qi-Ruifeng memanggilnya tomboi. Kilas balik ditampilkan, Qi-Ruifeng bertanya “tomboi, kenapa kau mencariku?”
Yangyang : bukankah aku sudah mengatakan kepadamu untuk berhenti memanggilku tomboi? Itu terdengar buruk.
Qi-Ruifeng : bagaimana itu bisa terdengar buruk? Itu adalh pujian untukmu. Gadis lain tidak ada yang sama menakutkannya dneganmu.
Kilas balik berakhir.
Yangyang merasa kalu dirinya sama sekali tida feminim. Kilas balik ditampilkan, saat Yangyang memperagakan gadis feminim yang sellau menyemangati Qi-Ruifeng. Kemudian Qi-Ruifeng melihat tingkah konyolnya itu, Qi-Ruifeng berkata “Yangyang, ketika gadis lain bertingkah seperti itu, mereka akan terlihat ssangat imut dan terlihat seperti dewi. Tapi katika kau bertingkah seperti itu, kau terlihat seperti maniak” kilas balik berakhir. Yangyang melanjutkan perjalanannya yang tak tau harus pergi kemana dalam keadaan seperti itu.
Yangyang : bukankah aku sudah mengatakan kepadamu untuk berhenti memanggilku tomboi? Itu terdengar buruk.
Qi-Ruifeng : bagaimana itu bisa terdengar buruk? Itu adalh pujian untukmu. Gadis lain tidak ada yang sama menakutkannya dneganmu.
Kilas balik berakhir.
Yangyang merasa kalu dirinya sama sekali tida feminim. Kilas balik ditampilkan, saat Yangyang memperagakan gadis feminim yang sellau menyemangati Qi-Ruifeng. Kemudian Qi-Ruifeng melihat tingkah konyolnya itu, Qi-Ruifeng berkata “Yangyang, ketika gadis lain bertingkah seperti itu, mereka akan terlihat ssangat imut dan terlihat seperti dewi. Tapi katika kau bertingkah seperti itu, kau terlihat seperti maniak” kilas balik berakhir. Yangyang melanjutkan perjalanannya yang tak tau harus pergi kemana dalam keadaan seperti itu.
Qi-Ruifeng mencari Yangyang, dia berdiri di dekat Yangyang, mereka bersebelahan, tapi terhalang oleh mobil. Kemudian mobil itu pergi dan Qi-Ruifeng melihat Yangyang yang sednag duduk sendirian. Qi-Ruifeng memanggilnya dan menghampirinya.
Qi-Ruifeng : kenapa kau disini? Aku sudha mencarimu dari tadi (Yangyang tak mengatakan apapun) tadi merupakan kesalahanku.
Qi-Ruifeng menggenggam tangannya dan meminta Yangyang untuk kembali dengannya. Yangyang melepaskan pegangan Qi-Ruifeng dan pergi meninggalkan Qi-Ruifeng tanpa berkata apapun. Qi-Ruifeng terus memanggilnya, tapi Yangyang tidak menghiraukan Qi-Ruifeng. Qi-Ruifeng massih berdiam diri dan merasa bersalah.
Qi-Ruifeng : kenapa kau disini? Aku sudha mencarimu dari tadi (Yangyang tak mengatakan apapun) tadi merupakan kesalahanku.
Qi-Ruifeng menggenggam tangannya dan meminta Yangyang untuk kembali dengannya. Yangyang melepaskan pegangan Qi-Ruifeng dan pergi meninggalkan Qi-Ruifeng tanpa berkata apapun. Qi-Ruifeng terus memanggilnya, tapi Yangyang tidak menghiraukan Qi-Ruifeng. Qi-Ruifeng massih berdiam diri dan merasa bersalah.
Yun Duo dan Tang Yibai masih berada di Mall. Yun Duo berkata “Qi-Ruifeng sangat bodoh. Bagaimana bisa dia berbicara seperti itu kepada seorag perempuan? Yangyang pasti merasa sangat buruk”.
Tang Yibai : aku kahwatir Qi-Ruifeng tidak menggunakan otaknya ketika ia bicara. Ia pasti akan membuat Yangyang marah lagi ditengah permintaan maafnya.
Yun Duo : itu mungkin terjadi (sambil tersenyum).
Tang Yibai : kalau kau buru-buru, kau bisa pergi duluan.
Yun Duo : aku tida terburu-buru.
Tang Yibai : benarkah? Aku dengar dari Qi-Ruifeng bahwa nyonya rumahmu akan mengenalkan seorang pria untukmu.
Yun Duo : itu bukan apa-apa. Nyonya rumahku mengirimkan pesan bahwa pria itu tidak bisa datang.
Tang Yibai : benarkah? Itu hal yang sangat bagus.
Yun Duo : hal yang bagus? Apa maksudmu?
Tang Yibai tergagap saat akan menjelaskan maksud dari perkataannya barusan “makssudku, bagusslah kau tidka membuang-buang waktumu.
Yun Duo : mengapa Qi-Ruifeng mengatakan hal ini padamu?
Tang Yibai : mengapa ia tidak bisa mengatakan kepadaku? Apa kau tidak ingin aku mengetahuinya?
Yun Duo : aku tida bermaksud begitu. Ini agak canggung, ini terdengar seperti aku betul-betul menginginkan pacar sekarang, seperti aku benar-benar ingin menjalin suatu hubungan.
Tang Yibai : jadi kau mengatakan bahwa kau tidak ingin berkencan atau mencari pacar saat ini?
Yun Duo : tidak, aku hanya ingin semuanya natural. Jangan bicara itu, itu membuatku sangat canggung.
Yun Duo mengucapkan selamat kepada Tang Yibai, karena dia mendengar bahwa Tang Yibai menadapat tempat untuk kompetisi gaya bebas 100 meter. Tang Yibai terlihat gelisah dan berterima kasih kepada Yun Duo atas ucapan selamatnya.
Yun Duo : ada apa? Bukankah itu seharusnya menjadi hal yang membahagiakan? Kau tida terlihat bahagia.
Tang Yibai : bukannya aku tida bahagia.
Yun Duo : ada apa? Apa yang terjadi?
Tang Yibai : aku juga berpikir bahwa aku akan sangat bahagia ketika aku mendapatkan tempat itu. Tapi situasinya tidak seperti yang kuharapkan, aku yang biasanya tidak akan peduli pada orang yang kalah dariku, karena kompetisi adalah mengenai menang dan kalah. Namun ketika aku melihat ekspresi Chen Ziqiang kalah dariku. Aku merasa seperti seseorang tidak sebahagia itu setelah menang. Melainkan, seseorang malah merasa terbebani.
Tang Yibai : aku kahwatir Qi-Ruifeng tidak menggunakan otaknya ketika ia bicara. Ia pasti akan membuat Yangyang marah lagi ditengah permintaan maafnya.
Yun Duo : itu mungkin terjadi (sambil tersenyum).
Tang Yibai : kalau kau buru-buru, kau bisa pergi duluan.
Yun Duo : aku tida terburu-buru.
Tang Yibai : benarkah? Aku dengar dari Qi-Ruifeng bahwa nyonya rumahmu akan mengenalkan seorang pria untukmu.
Yun Duo : itu bukan apa-apa. Nyonya rumahku mengirimkan pesan bahwa pria itu tidak bisa datang.
Tang Yibai : benarkah? Itu hal yang sangat bagus.
Yun Duo : hal yang bagus? Apa maksudmu?
Tang Yibai tergagap saat akan menjelaskan maksud dari perkataannya barusan “makssudku, bagusslah kau tidka membuang-buang waktumu.
Yun Duo : mengapa Qi-Ruifeng mengatakan hal ini padamu?
Tang Yibai : mengapa ia tidak bisa mengatakan kepadaku? Apa kau tidak ingin aku mengetahuinya?
Yun Duo : aku tida bermaksud begitu. Ini agak canggung, ini terdengar seperti aku betul-betul menginginkan pacar sekarang, seperti aku benar-benar ingin menjalin suatu hubungan.
Tang Yibai : jadi kau mengatakan bahwa kau tidak ingin berkencan atau mencari pacar saat ini?
Yun Duo : tidak, aku hanya ingin semuanya natural. Jangan bicara itu, itu membuatku sangat canggung.
Yun Duo mengucapkan selamat kepada Tang Yibai, karena dia mendengar bahwa Tang Yibai menadapat tempat untuk kompetisi gaya bebas 100 meter. Tang Yibai terlihat gelisah dan berterima kasih kepada Yun Duo atas ucapan selamatnya.
Yun Duo : ada apa? Bukankah itu seharusnya menjadi hal yang membahagiakan? Kau tida terlihat bahagia.
Tang Yibai : bukannya aku tida bahagia.
Yun Duo : ada apa? Apa yang terjadi?
Tang Yibai : aku juga berpikir bahwa aku akan sangat bahagia ketika aku mendapatkan tempat itu. Tapi situasinya tidak seperti yang kuharapkan, aku yang biasanya tidak akan peduli pada orang yang kalah dariku, karena kompetisi adalah mengenai menang dan kalah. Namun ketika aku melihat ekspresi Chen Ziqiang kalah dariku. Aku merasa seperti seseorang tidak sebahagia itu setelah menang. Melainkan, seseorang malah merasa terbebani.
Kilas balik ditampilkan. Waktu itu Chen Ziqiang berjalan ke ruang ganti dengan mata yang merah, dia terlihat sangat kesal dengan kekalahannya dari Tang Yibai. Setelah dia mengambil jaket dari lemarinya, dia menangis dan memukul pintu lemarinya sambil berteriak “kenapa? Kenapa? Kenapa?”. Tang Yibai melihat kesedihan Chen Ziqiang yang medalam, dia merasa bersalah dengan kondisi Chen Ziqiang saat itu.
Chen Ziqiang keluar dari ruang ganti, dia melihat Tang Yibai dan berhenti dihadapannya. Chen Ziqiang bilang “tidak apa-apa. Bukankah kita bilang untuk berkompetisi secara adail? Siapapun yang menang akan mendapatkan tempat. Aku tidak akan kompalin, jangan mengkhawatirkanku. Tetap pertahankan kerjamu yang bagus. Menangkan piala impian untukku, kau bisa melakukannya”.
Tang Yibai tak berkata apapun, dia mulai meneteskan air matanya, begitu pun dengan Chen Ziqiang, dia berjalan sambil terus meneteskan air mata di wajahnya. Kilas balik berakhir.
Chen Ziqiang keluar dari ruang ganti, dia melihat Tang Yibai dan berhenti dihadapannya. Chen Ziqiang bilang “tidak apa-apa. Bukankah kita bilang untuk berkompetisi secara adail? Siapapun yang menang akan mendapatkan tempat. Aku tidak akan kompalin, jangan mengkhawatirkanku. Tetap pertahankan kerjamu yang bagus. Menangkan piala impian untukku, kau bisa melakukannya”.
Tang Yibai tak berkata apapun, dia mulai meneteskan air matanya, begitu pun dengan Chen Ziqiang, dia berjalan sambil terus meneteskan air mata di wajahnya. Kilas balik berakhir.
Tang Yibai mengatakan bahwa saat dia melihat Chen Ziqiang pergi, Tang Yibai benar-benar ingin mengatakan sesuatu, tapi aku tidak bisa mengatakan apa-apa.
Yun Duo : apakah Chen Ziqiang teman satu tim-mu yang berkompetisi denganmu untuk tempat itu? (Tang Yibai mengangguk ya) aku tidak bisa membayangkan perasaannya. Aku juga mengerti apa yang kau rasakan saat melihatnya seperti itu. Namun, kau tidak harus memikirkan orang lain dan melupakan kompetisimu. Jangan lupa bahwa aku menunggu untuk mewawancaraimu secara ekslusif.
Mereka tersenyum. Yun Duo melanjutkan perkataannya “bagaimana dengan ini? kalau kau tidak bisa melepaskan ini, lupakan ssaja mengenai kemenangan dari orang lain di kompetisi”. Tang Yibai s angat kaget “melupakan kemenangan?”.
Yun Duo :. Ya, lupakan saja tentang kemenangan, hanya saja kau jangan kalah dari dirimu sendiri.
Tang Yibai terdiam dan kemudian dia tersenyum. Yun Duo bertanya “kenapa kau melihatku seperti itu? Apa aku salah?:
Tang Yibai : Yun Duo, kadang-kadang kau jauh lebih pintar dari yang kubayangkan. Kau selalu menyelesaikan masalahku dengan beberapa kata yang simpel.
Yun Duo : aku memang selalu pintar. Seberapa bodoh aku dihatimu?
Tang Yibai : tidak, kau sedikit lebih pintar dari Qi-Ruifeng.
Yun Duo : kau membandingkanku dengan Qi-Ruifeng? Kalau aku hanya sedikit lebih pitar darinya, maka itu adalah sebuah tragedi!
Tang Yibai : aku... aku... aku tarik kata-kataku tadi.
Yun Duo : apakah Chen Ziqiang teman satu tim-mu yang berkompetisi denganmu untuk tempat itu? (Tang Yibai mengangguk ya) aku tidak bisa membayangkan perasaannya. Aku juga mengerti apa yang kau rasakan saat melihatnya seperti itu. Namun, kau tidak harus memikirkan orang lain dan melupakan kompetisimu. Jangan lupa bahwa aku menunggu untuk mewawancaraimu secara ekslusif.
Mereka tersenyum. Yun Duo melanjutkan perkataannya “bagaimana dengan ini? kalau kau tidak bisa melepaskan ini, lupakan ssaja mengenai kemenangan dari orang lain di kompetisi”. Tang Yibai s angat kaget “melupakan kemenangan?”.
Yun Duo :. Ya, lupakan saja tentang kemenangan, hanya saja kau jangan kalah dari dirimu sendiri.
Tang Yibai terdiam dan kemudian dia tersenyum. Yun Duo bertanya “kenapa kau melihatku seperti itu? Apa aku salah?:
Tang Yibai : Yun Duo, kadang-kadang kau jauh lebih pintar dari yang kubayangkan. Kau selalu menyelesaikan masalahku dengan beberapa kata yang simpel.
Yun Duo : aku memang selalu pintar. Seberapa bodoh aku dihatimu?
Tang Yibai : tidak, kau sedikit lebih pintar dari Qi-Ruifeng.
Yun Duo : kau membandingkanku dengan Qi-Ruifeng? Kalau aku hanya sedikit lebih pitar darinya, maka itu adalah sebuah tragedi!
Tang Yibai : aku... aku... aku tarik kata-kataku tadi.
Kemudian Qi-Ruifeng datang, Tang Yibai memanggilnya, Yun Duo bertanya “diaman Yangyang? Kenapa kau kembali sendirian?”
Tang Yibai : apa kau membuatnya marah lagi?
Qi-Ruifeng : jangan bicarakan itu, aku pergi duluan.
Tang Yibai dan Yun Duo saling memandang dan terlihat kebingungan.
Tang Yibai : apa kau membuatnya marah lagi?
Qi-Ruifeng : jangan bicarakan itu, aku pergi duluan.
Tang Yibai dan Yun Duo saling memandang dan terlihat kebingungan.
Di tengah hujan deras, Qi-Ruifeng melamun di depan jendela kamarnya, Lingye dan Ming Tian ada dibelakngnya, mereka terus memperhatikan Qi-Ruifeng karena tidak pernah melihat Qi-Ruifeng sesedih itu.
Kemudian Ming Tian bertanya kepada Lingye “berapa lama kak feng sudah bersedih disana?” Lingye melihat jam tangannya dan berkata “sudah lebih dari dua jam”. Tang Yibai lewan dengan mwmbawa keranjang, Ming Tian menghentikannya dan bertanya “kak Tang Yibai, ada apa dengan kak feng? Ada apa? Aku tidak terbiasa melihatnya seperti itu.”
Tang Yibai : aku bertanya, tapi dia tidak mengatakan apapun, aku tida tahu apa yang terjadi dengannya, jangan kahwatirkan dia, dia akan baik-baik saja. Aku akan mencuuci baju, awasi saja dia.
Ming Tian bengong dan Lingye mengangguk ya.
Kemudian Ming Tian bertanya kepada Lingye “berapa lama kak feng sudah bersedih disana?” Lingye melihat jam tangannya dan berkata “sudah lebih dari dua jam”. Tang Yibai lewan dengan mwmbawa keranjang, Ming Tian menghentikannya dan bertanya “kak Tang Yibai, ada apa dengan kak feng? Ada apa? Aku tidak terbiasa melihatnya seperti itu.”
Tang Yibai : aku bertanya, tapi dia tidak mengatakan apapun, aku tida tahu apa yang terjadi dengannya, jangan kahwatirkan dia, dia akan baik-baik saja. Aku akan mencuuci baju, awasi saja dia.
Ming Tian bengong dan Lingye mengangguk ya.
Qi-Ruifeng mengingat saat dia mengahmpiri Yangyang dan mengajaknya untuk kembali, tapi Yangyang melepaskan pegangan Qi-Ruifeng dan pergi dari hadapannyam, kilas balik berakhir. Qi-Ruifeng memegang dadanya dan kemudian Ming Tian bertanya “kak feng, kau tidak apa-apa?”.
Qi-Ruifeng : kutanya kalian. Jika seseorang menangis di hadapan kalian, bagaimana perasaan kalian? (mereka saling menatap dan bingung harus menjawab apa) sebelumnya aku pernah melihat adegan ini di film. Dia bilang, ketika seorang pria melihat wanita yang dicintainya menangis di hadapannya, hatinya akan terluka juga. Saat itu, kusangka itu bohong dan bukan masalah besar. Tapi sekarang, aku benar-benar mempercayai kata-kata itu. Tidak pernah kusangka bahwa aku bahkan mempedulikannya.
Ming Tian bertanya kepada Lingye “kak feng mengatakan bahwa hatinya terluka, apa dia sakit?” Lingye berkata “dia begitu kesakitan, dia pasti gila”.
Qi-Ruifeng memegang dadanya dan berkata “terlalu sesak disini, aku harus keluar”. Ming Tian mengatakan bahwa diluar hujan, tapi Qi-Ruifeng tidak mendengarkannya.
Qi-Ruifeng : kutanya kalian. Jika seseorang menangis di hadapan kalian, bagaimana perasaan kalian? (mereka saling menatap dan bingung harus menjawab apa) sebelumnya aku pernah melihat adegan ini di film. Dia bilang, ketika seorang pria melihat wanita yang dicintainya menangis di hadapannya, hatinya akan terluka juga. Saat itu, kusangka itu bohong dan bukan masalah besar. Tapi sekarang, aku benar-benar mempercayai kata-kata itu. Tidak pernah kusangka bahwa aku bahkan mempedulikannya.
Ming Tian bertanya kepada Lingye “kak feng mengatakan bahwa hatinya terluka, apa dia sakit?” Lingye berkata “dia begitu kesakitan, dia pasti gila”.
Qi-Ruifeng memegang dadanya dan berkata “terlalu sesak disini, aku harus keluar”. Ming Tian mengatakan bahwa diluar hujan, tapi Qi-Ruifeng tidak mendengarkannya.
Qi-Ruifeng keluar dan berdiri di tengah-tengah hujan yang membasahi dirinya, Ming Tian dan Lingye mengikutinya dan melihat tingkah konyil Qi-Ruifeng.
Qi-Ruifeng : mungkin mereka benar. Aku sakit, benar-benar sakit. Jika tidak, mengapa aku begini?
Qi-Ruifeng sangat sedih dan merasa bersalah dengan kata-kata yang dilontarkannya kepada Yangyang.
Qi-Ruifeng : mungkin mereka benar. Aku sakit, benar-benar sakit. Jika tidak, mengapa aku begini?
Qi-Ruifeng sangat sedih dan merasa bersalah dengan kata-kata yang dilontarkannya kepada Yangyang.
Di stadion, kedua Tim sedang berlatih, tapi Qi-Ruifeng masih melamun, anggotanya mengatakan bahwa Qi-Ruifeng tidak normal. Tang Yibai melihatnya, tapi dia tidak berani menegur atau mengatakan sesuatu kepadanya.
Lingye : kapan dia pernah normal? (sambil nguap).
“ada apa denganmu? Kak feng melamun sepanjang hari dan kau terlihat sangat lelah bahkan sebelum latihan”.
Lingye : aku tida mau begini. Aku mencemaskan pertandingannya, jadi aku tidak bisa tidur nyenyak.
Tang Yibai hanya tersenyum mendnegar anggapan anggota lainnya tentang Qi-Ruifeng.
Lingye : kapan dia pernah normal? (sambil nguap).
“ada apa denganmu? Kak feng melamun sepanjang hari dan kau terlihat sangat lelah bahkan sebelum latihan”.
Lingye : aku tida mau begini. Aku mencemaskan pertandingannya, jadi aku tidak bisa tidur nyenyak.
Tang Yibai hanya tersenyum mendnegar anggapan anggota lainnya tentang Qi-Ruifeng.
Yangyang datang, dia melihat Qi-Ruifeng dengan penuh kemarahan. Qi-Ruifeng juga menatapnya, tapi dia tidak mengatakan apapun kepada Yangyang.
Yangyang emknta tim-nya untuk berkumpul karena Kepala Pelatih Yuan mengatakan kepadanya “mulai hari ini, Tim putra dan Tim putri akan memulai latihan intensif untk estafet 100x4 meter”.
Kemudian Qi-Ruifeng bangkit dan meminta tim-nya untuk berkumpul, Yangyang menatap Qi-Ruifeng . semua Tim langsung berbaris, Qi-Ruifeng menanyakan kelengkapan anggotanya, dia melihat semua anggotanya, dia tidak melihat Chen Ziqiang dan menanyakannya. Anggotanya mengangkat tangan dan berkata “bukankah dia tidak enak badan karena kalah di pertandingan sebelunya?”.
Qi-Ruifeng meminta tim-nya untuk melanjutkan latihan karena dia akan menjemput Chen Ziqiang.
Qi-Ruifeng meminta tim-nya untuk melanjutkan latihan karena dia akan menjemput Chen Ziqiang.
Kepala Pelatih Yuan datang dan mengatakan tidak perlu menjemput Chen Ziqiang. Kepala Pelatih Yuan memberitahu bahwa Chen Ziqiang tida akan datang. Qi-Ruifeng terkejut dan bertanya “apa maksudmu?”.
Kepala Pelatih Yuan : kemarain, Chen Ziqiang mengatakan bahwa dia akan meninggalkan Tim olahraga selatan.
Kepala Pelatih Yuan : kemarain, Chen Ziqiang mengatakan bahwa dia akan meninggalkan Tim olahraga selatan.
Kilas balik ditampilkan. Chen Ziqiang dan Kepala Pelatih Yuan berada di ruangan Kepala Pelatih Yuan, Kepala Pelatih Yuan bertanya “kenapa tiba-tiba kau membuat keputusan ini?”.
Chen Ziqiang : sebenarnya aku sudha memikirkan untuk berhenti sebelumnya, aku hanya tida pernah memikirkannya. Kali ini setelah kalah dari Tang Yibai,, aku mengerti bahwa demi masa depanku, aku harus membuat keputusan.
Setelah itu Chen Ziqiang pamit pergi dari ruangan Kepala Pelatih Yuan. Kepala Pelatih Yuan tidak bisa menghentikannya dan menetekan air mata di wajahnya. Kilas balik berakhir.
Chen Ziqiang : sebenarnya aku sudha memikirkan untuk berhenti sebelumnya, aku hanya tida pernah memikirkannya. Kali ini setelah kalah dari Tang Yibai,, aku mengerti bahwa demi masa depanku, aku harus membuat keputusan.
Setelah itu Chen Ziqiang pamit pergi dari ruangan Kepala Pelatih Yuan. Kepala Pelatih Yuan tidak bisa menghentikannya dan menetekan air mata di wajahnya. Kilas balik berakhir.
Semua Tim saling menatap dan membisikkan sesuatu, kemudian Qi-Ruifeng pergi dan Tang Yibai juga pergi mengikuti Qi-Ruifeng. Kepala Pelatih Yuan dan Pelatih Wu tidak mengehntikan mereka.
Chen Ziqiang sudah siap untuk pergi, dia berjalan di lorong dengan membawa semua barang-barangnya. Kemudian Qi-Ruifeng memanggilnya dan akhirnya Chen Ziqiang berhenti. Qi-Ruifeng bertanya “apa maksudmu dengan berhenti sekarang? Apa hanya karena kau kalah dari Tang Yibai? Itu terlalu egosi. Menurutmu Tim kita ini apa?”
Tang Yibai berlari dan menghentikan Qi-Ruifeng, Tang Yibai meminta Qi-Ruifeng untuk tenang. Chen Ziqiang bilang “tidak apa-apa. Aku ingin berhenti, tapi aku tidka memberitahu kalian. Qi-Ruifeng berhak untuk marah padaku”.
Qi-Ruifeng : kutanya kau, apa kau benar-benar harus pergi?
Chen Ziqiang : benar, aku harus pergi.
Qi-Ruifeng : aku tidak mengerti, kau masih bisa berenang, kenapa kau menyerah? Jika kau menabrak dinding ketika berenang, kita ini saudara, kita tim, kita bisa mencari solusinya bersama.
Chen Ziqiang : Qi-Ruifeng, berhenti bersikap naif. Tim apanya? Saudara apanya? Kuberitahu kau, renang selalu merupakan olahraga perorangan. Kau harus menang agar kau bertahan (Qi-Ruifeng tidak bisa bicara apa-apa lagi) menurutmu aku tidak mencobanya? Aku bekerja keras, tapi aku menyadari bahwa aku tidak memiliki bakat sepertimu dan Tang Yibai. Dalam situasi seperti ini,, bukankah kau ingin menyerah? Akankah kau puas dengan melihat semua orang berenang dihadapanmu dan terus bersaudara dengan kalian yang mengalahkanku?
Sitausi disana semakin memanas, Qi-Ruifeng tak mengatakan apapun lagi begitupun dengan Tang Yibai. Chen Ziqiang melanjutkan perkataannya “jangan konyol, jika orang lain bisa, aku tidak. Lagipula aku tidak bsia berenang, aku mengakui kekalahanku”.
Saat Chen Ziqiang beranjak pergi, Tang Yibai menghentikannya dan berkata “Chen Ziqiang, bukankah kita mengatakan kita tida akan marah soal siapapun yang menang. Kau bilang ayahmu ingin melihatmu mendapatkan piala. Kau bilang, aku ingin membuktikan padanya. Sebelum kau menang, kau akan bekerja keras demi tidak mengecewakannya. Bagaimana kau bisa menyerah seperti ini?”.
Tang Yibai berlari dan menghentikan Qi-Ruifeng, Tang Yibai meminta Qi-Ruifeng untuk tenang. Chen Ziqiang bilang “tidak apa-apa. Aku ingin berhenti, tapi aku tidka memberitahu kalian. Qi-Ruifeng berhak untuk marah padaku”.
Qi-Ruifeng : kutanya kau, apa kau benar-benar harus pergi?
Chen Ziqiang : benar, aku harus pergi.
Qi-Ruifeng : aku tidak mengerti, kau masih bisa berenang, kenapa kau menyerah? Jika kau menabrak dinding ketika berenang, kita ini saudara, kita tim, kita bisa mencari solusinya bersama.
Chen Ziqiang : Qi-Ruifeng, berhenti bersikap naif. Tim apanya? Saudara apanya? Kuberitahu kau, renang selalu merupakan olahraga perorangan. Kau harus menang agar kau bertahan (Qi-Ruifeng tidak bisa bicara apa-apa lagi) menurutmu aku tidak mencobanya? Aku bekerja keras, tapi aku menyadari bahwa aku tidak memiliki bakat sepertimu dan Tang Yibai. Dalam situasi seperti ini,, bukankah kau ingin menyerah? Akankah kau puas dengan melihat semua orang berenang dihadapanmu dan terus bersaudara dengan kalian yang mengalahkanku?
Sitausi disana semakin memanas, Qi-Ruifeng tak mengatakan apapun lagi begitupun dengan Tang Yibai. Chen Ziqiang melanjutkan perkataannya “jangan konyol, jika orang lain bisa, aku tidak. Lagipula aku tidak bsia berenang, aku mengakui kekalahanku”.
Saat Chen Ziqiang beranjak pergi, Tang Yibai menghentikannya dan berkata “Chen Ziqiang, bukankah kita mengatakan kita tida akan marah soal siapapun yang menang. Kau bilang ayahmu ingin melihatmu mendapatkan piala. Kau bilang, aku ingin membuktikan padanya. Sebelum kau menang, kau akan bekerja keras demi tidak mengecewakannya. Bagaimana kau bisa menyerah seperti ini?”.
Post a Comment for "My Mr. Mermaid Episode 12 Part 2"