My Mr. Mermaid Episode 15 Part 2
Episode 15 Part 2
All images credit and content copyright: Hunan TV
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS My Mr. Mermaid Episode 15 Part 1
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS My Mr. Mermaid Episode 16 Part 1
“Yun Duo, Yun Duo, Yun Duo. Boleh saja kau membayangkan banyak hal, tapi bagaimana bisa kau memikirkan hal itu? Tenanglah Yun Duo”.
Yun Duo bingung kenapa dia bisa memikirkan Tang Yibai sampai sejauh itu. Dia menenangkan diirnya dan berkata “menjadi murni dan tenang. Yun Duo. Aku tahu kau tidak sedangkal itu, tenanglah, tenang”. Yun Duo kembali membayangkan Tang Yibai saat di kamar mandi dan tersenyum padanya. Yun Duo berusaha tidak memikirkan hal itu dan berbaring di tempat tidur.
Tang Yibai belum tidur dan terlihat bingung memikirkan sesuatu, kemudian dia minum, tiba-tiba di tersenyum dan terpikir saat Yun Duo jatuh di pelukannya. Tang Yibai heran kenapa dirinya terus memikiran Yun Duo. Dia pun kembali berbaring di kursinya.
Yun Duo masih belum tidur, dia masih kepikiran akan hal itu, dia sudah berbalik kesana kemari tapi tetap tidak bisa tidur dan memikirkan Tang Yibai.
Tang Yibai juga memikirkan Yun Duo, dan membuat Tang Yibai tidak bisa tidur meski besok harus latihan. Tang Yibai dan Yun Duo sedang kasmaran, tapi malu untuk mengungkapkan perasaan masing-masing. Dan akhirnya mereka bisa tidur dengan pulas.
Tang Yibai juga memikirkan Yun Duo, dan membuat Tang Yibai tidak bisa tidur meski besok harus latihan. Tang Yibai dan Yun Duo sedang kasmaran, tapi malu untuk mengungkapkan perasaan masing-masing. Dan akhirnya mereka bisa tidur dengan pulas.
Di pagi hari, Bibi Lu sedang menyiapkan sarapan di halaman belakang. Yun Duo datang dan menyapa Bibi Lu. Bibi Lu mengajak Yun Duo untuk sarapan bersama. Yun Duo membantu Bibi Lu menyiapkan sarapannya dan bertanya tentang Tang Yibai. Bibi Lu mengatakan bahwa Tang Yibai pergi lari sejak pagi tadi. Kemudian Bibi Lu meminta Yun Duo untuk duduk di depannya.
Bibi Lu : Yun Duo,, aku in bertanya padamu. Kapan kau mengenal Tang Yibai-ku?
Yun Duo : karena aku adalah reporter dan aku juga bertugas di bagian olahraga. Aku bertemu Tang Yibai ketika aku sedang wawancara.
Bibi Lu : kau mewawancarai dia? Apa yang bagus darinya dan kau mewawancarai dia?
Yun Duo : Tang Yibai sangat bertalenta dan hebat.
Bibi Lu : anak nakal itu bertalenta? Ia memiliki pribadi yang buruk. Dia tidak pintar berbicara dan berbakti. Dia hanya mempedulikan kompetisi dan renang. Tapi wajahnya memang cukup tampan. Gen itu diberikan olehku. Dia bahkan tidak berterima kasih padaku.
Yun Duo : Bibi Lu. Tang Yibai punya banyak sifat yang baik. Contohnya saja, dia sangat adil. Jika dia melihat seseorang yang jatuh ke kolam, dia akan melompat untuk membantunya.
Bibi Lu : Yun Duo,, aku in bertanya padamu. Kapan kau mengenal Tang Yibai-ku?
Yun Duo : karena aku adalah reporter dan aku juga bertugas di bagian olahraga. Aku bertemu Tang Yibai ketika aku sedang wawancara.
Bibi Lu : kau mewawancarai dia? Apa yang bagus darinya dan kau mewawancarai dia?
Yun Duo : Tang Yibai sangat bertalenta dan hebat.
Bibi Lu : anak nakal itu bertalenta? Ia memiliki pribadi yang buruk. Dia tidak pintar berbicara dan berbakti. Dia hanya mempedulikan kompetisi dan renang. Tapi wajahnya memang cukup tampan. Gen itu diberikan olehku. Dia bahkan tidak berterima kasih padaku.
Yun Duo : Bibi Lu. Tang Yibai punya banyak sifat yang baik. Contohnya saja, dia sangat adil. Jika dia melihat seseorang yang jatuh ke kolam, dia akan melompat untuk membantunya.
Yun Duo menceritrakan semua kebaikan tentang Tang Yibai. Kilas balik ditampilkan. Saat Yun Duo terjatuh ke kolam dan Tang Yibai langsung turun membantunya. Dan saat Tang Yibai mengungkap bahwa dia benar di tangguhkan selama 4 tahun dan menjalani hukumannya kepada seluruh wartawan. Kilas balik berakhir.
Yun Duo mengatakan bahwa Tang Yibai sangat tampan ketika sedang berenang dan tekadnya untuk menang sangat terpancar dari wajahnya. Tang Yibai membuat semua penonton menjadi sangat bersemangat melihat pertandingan. Yun Duo juga mengatakan bahwa dia selalu merinding saat membicarakan penampilan Tang Yibai saat berenang.
Yun Duo mengatakan bahwa Tang Yibai sangat tampan ketika sedang berenang dan tekadnya untuk menang sangat terpancar dari wajahnya. Tang Yibai membuat semua penonton menjadi sangat bersemangat melihat pertandingan. Yun Duo juga mengatakan bahwa dia selalu merinding saat membicarakan penampilan Tang Yibai saat berenang.
Bibi Lu memperhatikan Yun Duo dengan sangat dalam.
Yun Duo : ada apa Bibi Lu? Kenapa kau melihatku seperti itu?
Bibi Lu : tidak apa-apa. Ini pertama kalinya mendnegar seorang perempuan memuji dirinya seperti itu. Bagiku itu aneh, aku sering berteriak kepadanya saat dia tumbuh. Apa bagusnya dengan dia, dia selalu melakukan hal-hal yang bodoh.
Yun Duo : Tang Yibai selalu melakukan hal-hal bodoh?
Bibi Lu tertawa sangat keras dan mengatakan kepada Yun Duo bahwa dia akan memberitahu hal-hal bodoh yang dilakukan Tang Yibai, dan Bibi Lu juga bilang, bahkan hanya memikirkannya saja sangat lucu.
Bibi Lu : ketika masih kecil dia mengenakan baju merah. Dia mengenakan itu dan berkata “aku adalah superman!” lalu ia berlari-lari di sekirat perumahan. Dia melihat seekor kucing di pohon dan ingin menyelamatkannya. Tang Yibai pikir, dia sangat berani. Maka ia memanjat untuk menyelamatkan kucing itu. Tapi ketika sudah diatas, dia tidak bisa turun. Dia duduk di pohon dengan ingus di hidungnya dan menangis “ibu selamatkan aku, aku takut” (mereka sangat asyik menertawakan masa kecil Tang Yibai) kemudian ayahnya datang dan membantunya turun. Kalau tidak, apa yang kaan terjadi dnegan dia?
Yun Duo : itu sangat menggemaskan.
Yun Duo : ada apa Bibi Lu? Kenapa kau melihatku seperti itu?
Bibi Lu : tidak apa-apa. Ini pertama kalinya mendnegar seorang perempuan memuji dirinya seperti itu. Bagiku itu aneh, aku sering berteriak kepadanya saat dia tumbuh. Apa bagusnya dengan dia, dia selalu melakukan hal-hal yang bodoh.
Yun Duo : Tang Yibai selalu melakukan hal-hal bodoh?
Bibi Lu tertawa sangat keras dan mengatakan kepada Yun Duo bahwa dia akan memberitahu hal-hal bodoh yang dilakukan Tang Yibai, dan Bibi Lu juga bilang, bahkan hanya memikirkannya saja sangat lucu.
Bibi Lu : ketika masih kecil dia mengenakan baju merah. Dia mengenakan itu dan berkata “aku adalah superman!” lalu ia berlari-lari di sekirat perumahan. Dia melihat seekor kucing di pohon dan ingin menyelamatkannya. Tang Yibai pikir, dia sangat berani. Maka ia memanjat untuk menyelamatkan kucing itu. Tapi ketika sudah diatas, dia tidak bisa turun. Dia duduk di pohon dengan ingus di hidungnya dan menangis “ibu selamatkan aku, aku takut” (mereka sangat asyik menertawakan masa kecil Tang Yibai) kemudian ayahnya datang dan membantunya turun. Kalau tidak, apa yang kaan terjadi dnegan dia?
Yun Duo : itu sangat menggemaskan.
Tang Yibai baru pulang lari dan langsung bertanya “apa yang sedang kalian bicarakan?” karena dia melihat ibu dan Yun Duo asyik tertawa.
Ibu : kau sudah melakukannya, jadi kenapa aku tidak menceritakannya kepada orang lain? Aku hanya memberitahu Yun Duo tentang itu.
Yun Duo tersenyum sambil menatap Tang Yibai. Tang Yibai juga tersenyum dan terlihat malu dengan kelakuan masa kecilnya.
Ibu : kau sudah melakukannya, jadi kenapa aku tidak menceritakannya kepada orang lain? Aku hanya memberitahu Yun Duo tentang itu.
Yun Duo tersenyum sambil menatap Tang Yibai. Tang Yibai juga tersenyum dan terlihat malu dengan kelakuan masa kecilnya.
Semuanya sudah kumpul di meja makan, mereka sedang menikmati sarapan buatan ibunya Tang Yibai. Ayah berkata kepada Tang Yibai “Tang Yibai, aku sudah menonton beritamu akhir-akhir ini, kau melakukannya dengan baik”.
Tang Yibai : tidak apa-apa, itu agak menyedihkan. Di hari pertama, kamu hanya mendapat posisi ke dua di kompetisi 4x100 meter campuran.
Yun Duo : posisi kedua juga ssudah cukup bagus. Kompetisi itu bukan keahlian Tang Yibai. Dan mulanya mereka sangat tertinggal, namun ketika Tang Yibai mulai, ia membalik keadaan dan momentum kompetisi itu. Mereka hanya kalah sedikit.
Bibi Lu memperhatikan Yun Duo yang terus mengatakan hal-hal baik tentang Tang Yibai, ayahnya merasa kalau itu sangat disayangkan.
Yun Duo : itu cukup disayangkan. Tapi tidak apa-apa, karena setelah itu di pertandingan individunya. Tang Yibai adalah pemenang yang tidak terduga. Sekarang, semua orang melihat Tang Yibai dengan pandangan yanng baru. Tidak hanya ia memenangkan kompetisi, ia juga memecahkan rekor piala mimpi untuk gaya bebas 100 meter.
Ayah : hal yang bagus anakku.
Tang Yibai : tidak apa-apa, itu agak menyedihkan. Di hari pertama, kamu hanya mendapat posisi ke dua di kompetisi 4x100 meter campuran.
Yun Duo : posisi kedua juga ssudah cukup bagus. Kompetisi itu bukan keahlian Tang Yibai. Dan mulanya mereka sangat tertinggal, namun ketika Tang Yibai mulai, ia membalik keadaan dan momentum kompetisi itu. Mereka hanya kalah sedikit.
Bibi Lu memperhatikan Yun Duo yang terus mengatakan hal-hal baik tentang Tang Yibai, ayahnya merasa kalau itu sangat disayangkan.
Yun Duo : itu cukup disayangkan. Tapi tidak apa-apa, karena setelah itu di pertandingan individunya. Tang Yibai adalah pemenang yang tidak terduga. Sekarang, semua orang melihat Tang Yibai dengan pandangan yanng baru. Tidak hanya ia memenangkan kompetisi, ia juga memecahkan rekor piala mimpi untuk gaya bebas 100 meter.
Ayah : hal yang bagus anakku.
Setelah mendengat hal-hal baik tentang Tang Yibai dari Yun Duo. Kemudian Bibi Lu bertanya kepada Tang Yibai “Tang Yibai, jujurlah. Apa kau berkencan dengan Yun Duo?” Yun Duo dan Tang Yibai sangat kaget, sehingga membuat mereka berhenti makan.
Tang Yibai : ibu, darimana kau dapat intusi seperti itu?
Ibu : intuisi apa? Aku sedang melihatnya. Tidak perlu membicarakan apa yang terjadi semalam. Bahkan baru saja, Yun Duo berbicara snagat baik untukmu. Cara melihat kalian satu sama lain. Aku ibumu, apa aku tidak akan melihatnya?.
Mereka hanya tersenyum dan tidak mengatakan apapun bahkan ayah Tang Yibai pun hanya diam saja. Kemduian ibu menepuk suaminya dan bertanya “Fei sayang, aku benar kan?” ayah terkaku dan mengatakan “betul, aku juga merasakan hal yang sama”.
Ibu : lihat? Ayahmu juga melihat itu, akui saja.
Tang Yibai : ibu, sejak kapan ayah pernah membantah pendapatmu? Kami benar-benar tidak berkencan.
Yun Duo : Bibi Lu, kami benar-benar tiak berkencan, kami hanya bersosialisasi seperti biasa.
Bibi Lu : Yun Duo, kamu mengenalku dnegan sangat baik, ayo jujurlah, tidak apa-apa.
Tang Yibai : ibu, tidak apa-apa kalau kau bercanda denganku. Tapi, jangan bercanda dengan Yun Duo.
Ibu : baiklah, aku tidak akan bicara dneganmu. Aku hanya berbicara dnegan Yun Duo. Itu benar kan, Yun Duo?
Yun Duo : Bibi Lu, ayo kita nonton kompetisi Tang Yibai berikutnya.
Bibi Lu : tidak, aku tidak akan pergi. Aku tidak pernah datang ke kompetisi-kompetisinya.
Yun Duo : kenapa tidak?
Ayah/paman : ibu Tang Yibai hanya menyangkal dirinay sendiri. Bukannya ia tidak mau, tapi dia takut untuk pergi.
Yun Duo : takit untuk datang?
Ayah/paman : coba pikirkan saja. Kalau ia melhat Tang Yibai menang di kopetisi, ia akan khawatir kalau kedepannya, latihan Tang Yibai akan semakin ssulit. Tapi kalau ia melihatnya kalah, ia akan merasa terluka karena Tang Yibai sedih.
Ibu : jangan dengarkan dia, aku tidak akan terluka. Aku tidak menontonnya bertanding karena awalnya aku tidak ingin dia berenang sama sekali.
Yun Duo : Bibi Lu tidak ingin yiabi berenang?
Bibi Lu : kenapa aku harus setuju akan hal itu? Sejak ia mulai berenang, aku kehilangan anak laki-lakiku. Anak laki-laki lainnya akan pulang ketika liburan musim dingin dan musim panas, tapi anakku pergi berenang selama liburan. Aku jarang melihatnya dalam satu tahun, hatiku terpecah belah (Tang Yibai hanya diam saja dan terlihat sedih).
Ayah : apa kau marah? Jangan marah, itu membuatku sedih. Ayo makanlah (memberikan makakan ke mangkuk istrinya).
Yun Duo tersenyum memperhatikan Bibi Lu, kemudian Bibi Lu berkata kepada Yun Duo “Yun Duo, aku masih harus mengatakan ini. itulah mengapa aku berharap gadis sepertimu bisa ada disisi Tang Yibai. Kau perhatian dan pengertian, kau bisa menjaga dan mengerti dirinya”.
Tang Yibai : ibu!
Ibu : kau mengertikan Yun Duo?
Tang Yibai : ibu makanlah bakpao ini.
Ibu terus mengatakan beberapa hal kepada Yun Duo, tapi Tang Yibai berusha mengehentikannya dan merayi ibunya dengan beberapa makanan. Ayahnya tertawa dan meminta mereka untuk diam dan kembali makan.
Tang Yibai : ibu, darimana kau dapat intusi seperti itu?
Ibu : intuisi apa? Aku sedang melihatnya. Tidak perlu membicarakan apa yang terjadi semalam. Bahkan baru saja, Yun Duo berbicara snagat baik untukmu. Cara melihat kalian satu sama lain. Aku ibumu, apa aku tidak akan melihatnya?.
Mereka hanya tersenyum dan tidak mengatakan apapun bahkan ayah Tang Yibai pun hanya diam saja. Kemduian ibu menepuk suaminya dan bertanya “Fei sayang, aku benar kan?” ayah terkaku dan mengatakan “betul, aku juga merasakan hal yang sama”.
Ibu : lihat? Ayahmu juga melihat itu, akui saja.
Tang Yibai : ibu, sejak kapan ayah pernah membantah pendapatmu? Kami benar-benar tidak berkencan.
Yun Duo : Bibi Lu, kami benar-benar tiak berkencan, kami hanya bersosialisasi seperti biasa.
Bibi Lu : Yun Duo, kamu mengenalku dnegan sangat baik, ayo jujurlah, tidak apa-apa.
Tang Yibai : ibu, tidak apa-apa kalau kau bercanda denganku. Tapi, jangan bercanda dengan Yun Duo.
Ibu : baiklah, aku tidak akan bicara dneganmu. Aku hanya berbicara dnegan Yun Duo. Itu benar kan, Yun Duo?
Yun Duo : Bibi Lu, ayo kita nonton kompetisi Tang Yibai berikutnya.
Bibi Lu : tidak, aku tidak akan pergi. Aku tidak pernah datang ke kompetisi-kompetisinya.
Yun Duo : kenapa tidak?
Ayah/paman : ibu Tang Yibai hanya menyangkal dirinay sendiri. Bukannya ia tidak mau, tapi dia takut untuk pergi.
Yun Duo : takit untuk datang?
Ayah/paman : coba pikirkan saja. Kalau ia melhat Tang Yibai menang di kopetisi, ia akan khawatir kalau kedepannya, latihan Tang Yibai akan semakin ssulit. Tapi kalau ia melihatnya kalah, ia akan merasa terluka karena Tang Yibai sedih.
Ibu : jangan dengarkan dia, aku tidak akan terluka. Aku tidak menontonnya bertanding karena awalnya aku tidak ingin dia berenang sama sekali.
Yun Duo : Bibi Lu tidak ingin yiabi berenang?
Bibi Lu : kenapa aku harus setuju akan hal itu? Sejak ia mulai berenang, aku kehilangan anak laki-lakiku. Anak laki-laki lainnya akan pulang ketika liburan musim dingin dan musim panas, tapi anakku pergi berenang selama liburan. Aku jarang melihatnya dalam satu tahun, hatiku terpecah belah (Tang Yibai hanya diam saja dan terlihat sedih).
Ayah : apa kau marah? Jangan marah, itu membuatku sedih. Ayo makanlah (memberikan makakan ke mangkuk istrinya).
Yun Duo tersenyum memperhatikan Bibi Lu, kemudian Bibi Lu berkata kepada Yun Duo “Yun Duo, aku masih harus mengatakan ini. itulah mengapa aku berharap gadis sepertimu bisa ada disisi Tang Yibai. Kau perhatian dan pengertian, kau bisa menjaga dan mengerti dirinya”.
Tang Yibai : ibu!
Ibu : kau mengertikan Yun Duo?
Tang Yibai : ibu makanlah bakpao ini.
Ibu terus mengatakan beberapa hal kepada Yun Duo, tapi Tang Yibai berusha mengehentikannya dan merayi ibunya dengan beberapa makanan. Ayahnya tertawa dan meminta mereka untuk diam dan kembali makan.
Saat Yun Duo akan pergi, tiba-tiba erbai datang dan menghampirinya, Yun Duo pun memeluknya dan pamit kerja. Tang Yibai menghampiri Yun Duo, dia seperti ingin mengatakan sesuatu kepada Yun Duo, tapi tiba-tiba Bibi Lu datang dan berkata kepada Tang Yibai “Tang Yibai! Anak kesayanganku. Lakukan permitaanku”.
Tang Yibai : baik ibu.
Ibu : hari ini aku merasa tidak enak badan, tangan ibu sakit bahkan aku tidak bisa membawanya. Tolong bantu ibu membawa erbai jalan-jalan keluar.
Tang Yibai : baiklah.
Bibi Lu : Yun Duo, bagaimana jika kau menemani Tang Yibai? Dia akan pergi membawa erbai. Kalian pergi bersama ya?
Yun Duo dengan kaku mengatakan ya, dan langsung keluar mengejar erbai.
Tang Yibai : baik ibu.
Ibu : hari ini aku merasa tidak enak badan, tangan ibu sakit bahkan aku tidak bisa membawanya. Tolong bantu ibu membawa erbai jalan-jalan keluar.
Tang Yibai : baiklah.
Bibi Lu : Yun Duo, bagaimana jika kau menemani Tang Yibai? Dia akan pergi membawa erbai. Kalian pergi bersama ya?
Yun Duo dengan kaku mengatakan ya, dan langsung keluar mengejar erbai.
Tang Yibai mengatakan kepada ibunya bahwa dia terlalu jelas mengatakan hal tersebut kepada Yun Duo dan itu membatnya tidak nyaman.
Ibu : kenapa tidak nyaman? Ibu hanya ingin kalian bersama dan itu membuatku senang. Cepat pergi, erbai harus membuang air sekarang jga.
Ibu memaksa Tang Yibai untuk segera pergi dan berteriak “kalian harus tetap bersama-sama” Bibi Lu sangat senang melihat Yun Duo dan Tang Yibai bisa bersama.
Ibu : kenapa tidak nyaman? Ibu hanya ingin kalian bersama dan itu membuatku senang. Cepat pergi, erbai harus membuang air sekarang jga.
Ibu memaksa Tang Yibai untuk segera pergi dan berteriak “kalian harus tetap bersama-sama” Bibi Lu sangat senang melihat Yun Duo dan Tang Yibai bisa bersama.
Yun Duo dan Tang Yibai jalan-jalan di sekitar taman, mereka melepaskan tali erbai dan membiarkannya bermain sendiri. Tang Yibai meminta Yun Duo untuk tidak merasa terganggu dengan perkataan ibunya. Tang Yibai juga mengatakan bahwa ibunya sangat akur dengan Qi-Ruifeng karena menurunya mereka sama-sama tidak normal.
Yun Duo : aku menyukai Bibi Lu meskipun tampaknya dia salah paham dengan hubungan kita.
Tiba-tiba dua orang wanita yang sedang duduk di taman melihat Tang Yibai dan memberitahu kepada temannya bahwa disana ada Tang Yibai.
Yun Duo : aku menyukai Bibi Lu meskipun tampaknya dia salah paham dengan hubungan kita.
Tiba-tiba dua orang wanita yang sedang duduk di taman melihat Tang Yibai dan memberitahu kepada temannya bahwa disana ada Tang Yibai.
Mereka menghampiri Tang Yibai dan bertanya “apa kamu benar Tang Yibai?”. Yun Duo melihatnya dengan aneh, begitupun dengan Tang Yibai, dan dia bilang “ya aku Tang Yibai”.
“ini benar kau. Aku melhat pertandinganmu di TV kemarin. Temanku dan aku mengagumimu”.
Tang Yibai berterima kasih karena mereka melihat pertandingannya. Kemudian mereka meminta berfoto dengan Tang Yibai. Tang Yibai kaget dan melihat Yun Duo. Yun Duo hanya mengedipkan mata. Tang Yibai pun mau berfoto dengan mereka. Mereka mengunggah foot tersebut untuk pamer kepada semua orang. Mereka juga memuji ketampanan Tang Yibai dan pamit pergi.
“ini benar kau. Aku melhat pertandinganmu di TV kemarin. Temanku dan aku mengagumimu”.
Tang Yibai berterima kasih karena mereka melihat pertandingannya. Kemudian mereka meminta berfoto dengan Tang Yibai. Tang Yibai kaget dan melihat Yun Duo. Yun Duo hanya mengedipkan mata. Tang Yibai pun mau berfoto dengan mereka. Mereka mengunggah foot tersebut untuk pamer kepada semua orang. Mereka juga memuji ketampanan Tang Yibai dan pamit pergi.
Yun Duo terlihat sangat senang. Tang Yibai heran dan bertanya “apa ini?”. Tang Yibai pun berkata “tidak apa-apa. Tampaknya semakin banyak orang yang mengenal dan menyukaimu, aku merasa senang dan itu sangat bagus”.
Tang Yibai : kau senang? Tapi aku merasa agak sedih.
Yun Duo : kenapa kau sedih?
Tang Yibai : ketika mereka berfoto denganku, aku menyadari bahwa kita sudah saling menegnal sejak lama. Bahkan sembarang orang ingin berfoto denganku, tapi kau, dan bahkan tidak pernah menyebutkannya.
Yun Duo hanya bengong sambil menatapnya kosong. Tang Yibai pun berkata kembali “sudah kukatakan seperti ini, apa kau akan menunjukkan sesuatu?” Yun Duo pun mengeluarkan ponselnya dan berkata “Tang Yibai, bolehkan aku berfoto denganmu?”.
Tang Yibai : tidak masalah.
Mereka pun mengambil foto bersama. Yun Duo melihat hasil jepretannya dan mengatakan bahwa fotonya tidak baguss karena wajah Tang Yibai terpotong. Kemudian Tang Yibai yang memegang ponselnya, sebelum di foto, Tang Yibai merangkul Yun Duo, setelah itu wajah Yun Duo yang awalnya tersneyum berubah menjadi bengong (mungkin Yun Duo kaget dengan sikap Tang Yibai).
Setalh mengambil foto, Tang Yibai melihat hasilnya dan mengatakan bahwa Yun Duo terlihat malu. Yun Duo mengambil ponselnya dan mengelak bahwa itu efek cuaca panas jadi dia tidak terlihat ceria. Tang Yibai tetap bilang bahwa itu bagus dan meminta Yun Duo untuk mengirimkan fotonya.
Yun Duo : baiklah, aku akan mengirimkannya nanti di bis. Bukankah ponselmu disita oleh Pelatih Wu?
Tang Yibai : jangan khawatir, aku membawanya ketika dia mabuk.
Yun Duo : hihihi dasar maling.
Mereka pun melanjutkan perjalannya.
Tang Yibai : kau senang? Tapi aku merasa agak sedih.
Yun Duo : kenapa kau sedih?
Tang Yibai : ketika mereka berfoto denganku, aku menyadari bahwa kita sudah saling menegnal sejak lama. Bahkan sembarang orang ingin berfoto denganku, tapi kau, dan bahkan tidak pernah menyebutkannya.
Yun Duo hanya bengong sambil menatapnya kosong. Tang Yibai pun berkata kembali “sudah kukatakan seperti ini, apa kau akan menunjukkan sesuatu?” Yun Duo pun mengeluarkan ponselnya dan berkata “Tang Yibai, bolehkan aku berfoto denganmu?”.
Tang Yibai : tidak masalah.
Mereka pun mengambil foto bersama. Yun Duo melihat hasil jepretannya dan mengatakan bahwa fotonya tidak baguss karena wajah Tang Yibai terpotong. Kemudian Tang Yibai yang memegang ponselnya, sebelum di foto, Tang Yibai merangkul Yun Duo, setelah itu wajah Yun Duo yang awalnya tersneyum berubah menjadi bengong (mungkin Yun Duo kaget dengan sikap Tang Yibai).
Setalh mengambil foto, Tang Yibai melihat hasilnya dan mengatakan bahwa Yun Duo terlihat malu. Yun Duo mengambil ponselnya dan mengelak bahwa itu efek cuaca panas jadi dia tidak terlihat ceria. Tang Yibai tetap bilang bahwa itu bagus dan meminta Yun Duo untuk mengirimkan fotonya.
Yun Duo : baiklah, aku akan mengirimkannya nanti di bis. Bukankah ponselmu disita oleh Pelatih Wu?
Tang Yibai : jangan khawatir, aku membawanya ketika dia mabuk.
Yun Duo : hihihi dasar maling.
Mereka pun melanjutkan perjalannya.
Tang Yibai dan Yun Duo tiba di halte bus. Tang Yibai meminta Yun Duo untuk hati-hati. Bis pun akhirnya datang, Yun Duo pun langsung pamit pergi dan naik bus. Tang Yibai terus memperhatikan Yun Duo saat naik bis, dia berkata “ini aneg, kenapa aku ingin melihatnya lagi? Padahal dia baru saja pergi”. Tang Yibai tersenyum sambil memikirkan hal itu.
Di bis, Yun Duo juga memikirkan hal yang sama, kemudian dia membuka ponselnya dan meingirimkan foto tadi ke Tang Yibai. Tang Yibai menerima pesan gambar dari Yun Duo, dia tersenyum melihat fotonya bersama Yun Duo. Yun Duo juga tersenyum melihat foto mereka.
Di Universitas Olahraga Selatan, hampir semua mahasiswa melihat berita tentang Tang Yibai, mereka juga mengagumi ketampanan dan keterampilan Tang Yibai. Ternyata Tang Yibai ada di sekeliling mereka dan sedang membaca buku.
Mereka memuji ketampanan Tang Yibai, kepintaran dan ketenarannya saat ini, tapi Tang Yibai tidak mempedulikannya dan fokus membaca. Mereka berpikir “bagaimana kita bisa menjadi pacarnya?” mungkin dimata mereka Tang Yibai terlalu sempurna.
Mereka memuji ketampanan Tang Yibai, kepintaran dan ketenarannya saat ini, tapi Tang Yibai tidak mempedulikannya dan fokus membaca. Mereka berpikir “bagaimana kita bisa menjadi pacarnya?” mungkin dimata mereka Tang Yibai terlalu sempurna.
Qi-Ruifeng dan Zheng Lingye sedang berjalan dan membicarakan video Tang Yibai yang sedang viral di internet, tapi Qi-Ruifeng merasa todak khawatir karena Tang Yibai tidak akan mengalahkan kepopulerannya. Qi-Ruifeng melewatai sekumpulan wanita yang sedang membicarakan Tang Yibai.
“Tang Yibai bersikap dengan baik, bisa menyelesaikan masalah dengan dewasa. Sebagai perbandingannya, Qi-Ruifeng seperti anak-anak”.
Qi-Ruifeng menghampiri mereka dan bertanya “siapa yang seperti anak-anak?” betapa kagetnya mereka saat berbalik sudah ada Qi-Ruifeng di hadapan mereka. Mereka langsung terpaku melihat omelan Qi-Ruifeng.
Qi-Ruifeng : aku berhati hangat dan Tang Yibai berhati dingin, tidak bisakah kalian melihat perbedaannya?
Mereka tidak berkomentar apapun dan menertawakan Qi-Ruifeng di belakangnya, begitupun dengan Zheng Lingye, dia juga tertawa kecil melihay Qi-Ruifeng mengomeli fans Tang Yibai. Kemudian Qi-Ruifeng menghampiri Tang Yibai dan bertanya “kenapa penggemarmu seperti ini? lakukan sesuatu soal mereka”.
Tang Yibai hanya tersenyum dan langsung pergi tanpa menghiraukan perkataan Qi-Ruifeng, Qi-Ruifeng heran dengan sikap Tang Yibai yang terlalu dingin.
“Tang Yibai bersikap dengan baik, bisa menyelesaikan masalah dengan dewasa. Sebagai perbandingannya, Qi-Ruifeng seperti anak-anak”.
Qi-Ruifeng menghampiri mereka dan bertanya “siapa yang seperti anak-anak?” betapa kagetnya mereka saat berbalik sudah ada Qi-Ruifeng di hadapan mereka. Mereka langsung terpaku melihat omelan Qi-Ruifeng.
Qi-Ruifeng : aku berhati hangat dan Tang Yibai berhati dingin, tidak bisakah kalian melihat perbedaannya?
Mereka tidak berkomentar apapun dan menertawakan Qi-Ruifeng di belakangnya, begitupun dengan Zheng Lingye, dia juga tertawa kecil melihay Qi-Ruifeng mengomeli fans Tang Yibai. Kemudian Qi-Ruifeng menghampiri Tang Yibai dan bertanya “kenapa penggemarmu seperti ini? lakukan sesuatu soal mereka”.
Tang Yibai hanya tersenyum dan langsung pergi tanpa menghiraukan perkataan Qi-Ruifeng, Qi-Ruifeng heran dengan sikap Tang Yibai yang terlalu dingin.
Bibi Lu tiba di Universitas Olahraga Selatan, dia ingin bertemu dengan putranya Tang Yibai, tapi Bibi Lu tidak tahu dimana kelas putranya.
Kemudian Bibi Lu mulai berjalan mencari kelas Tang Yibai. Bibi Lu menghampiri dua orang gadis yang ssedang asyik melihat berita di ponselnya, dan ternyata mereka sedang melihat video Tang Yibai, mereka juga mengatakan bahwa videonya ssudah di tonton jutaan kali oleh penggemar wanita.
Diam-diam Bibi Lu memperhatikan dan mendengarkan percakapan mereka, Bibi Lu terlihat sangat senang dengan prestassi putranya dan mempunya banyak fans wanita.
Diam-diam Bibi Lu memperhatikan dan mendengarkan percakapan mereka, Bibi Lu terlihat sangat senang dengan prestassi putranya dan mempunya banyak fans wanita.
Tang Yibai, Qi-Ruifeng dan Zheng Lingye baru keluar kelas. Qi-Ruifeng merangkul Tang Yibai dan berkata “menjadi terkenal semudah itu, tapi jika kau ingin tetap populer untuk waktu yang lama, itu membutuhkan kemampuan dan kau juga bisa bertanya kepadaku. Aku mempertahankan popularitasku, aku bisa mengajarimu tentang semua pengetahuanku.
Tiba-tiba sekumpulan wanita datang menghampiri Tang Yibai. Qi-Ruifeng menghalanginya dan berkata “tunggu sebentar. Kalian mau tanda tangan atau berfoto?” tapi mereka tak mendnegarkan perkataan Qi-Ruifeng dan kembali menghampiri Tang Yibai, mereka meminta tanda tangannya.
Qi-Ruifeng terlihat sangat kesal karena popularitasnya dikalahkan oleh Tang Yibai. Tang Yibai bingung dikerumuni banyak wanita, dan bahkan mereka memberi Tang Yibai no telpon dan id wechat mereka.
Tiba-tiba sekumpulan wanita datang menghampiri Tang Yibai. Qi-Ruifeng menghalanginya dan berkata “tunggu sebentar. Kalian mau tanda tangan atau berfoto?” tapi mereka tak mendnegarkan perkataan Qi-Ruifeng dan kembali menghampiri Tang Yibai, mereka meminta tanda tangannya.
Qi-Ruifeng terlihat sangat kesal karena popularitasnya dikalahkan oleh Tang Yibai. Tang Yibai bingung dikerumuni banyak wanita, dan bahkan mereka memberi Tang Yibai no telpon dan id wechat mereka.
Kemudian ibu Tang Yibai datang menghampiri putranya dan berkata “Tang Yibai, akhirnya aku menemukanmu”. Tang Yibai sangat kaget dengan kedatangan ibunya yang sangat tiba-tiba.
Ibu mengatakan kepada para fans Tang Yibai “kalian dengar, dia memanngilku ibu? Benar aku ibunya Tang Yibai”.
Tang Yibai terlihat snagat malu dengan kekonyolan ibunya. Kemudian Bibi Lu menyapa Qi-Ruifeng “QQ, anak nakal ini” dan mereka pun tos. Setelah itu ibu Tang Yibai mengambil kertas yang dipegang para fans putranya.
Ibu mengatakan bahwa Tang Yibai sudah mempunya pacar. Ibu juga meminta mereka untuk berkunjung lain waktu kepada Tang Yibai. Yibaai berusaha menghentikan ibunya tapi tetap tidak bisa, kemudian Tang Yibai memberi kode kepada Qi-Ruifeng dan Zheng Lingye untuk mengatasi mereka.
Ibu mengatakan kepada para fans Tang Yibai “kalian dengar, dia memanngilku ibu? Benar aku ibunya Tang Yibai”.
Tang Yibai terlihat snagat malu dengan kekonyolan ibunya. Kemudian Bibi Lu menyapa Qi-Ruifeng “QQ, anak nakal ini” dan mereka pun tos. Setelah itu ibu Tang Yibai mengambil kertas yang dipegang para fans putranya.
Ibu mengatakan bahwa Tang Yibai sudah mempunya pacar. Ibu juga meminta mereka untuk berkunjung lain waktu kepada Tang Yibai. Yibaai berusaha menghentikan ibunya tapi tetap tidak bisa, kemudian Tang Yibai memberi kode kepada Qi-Ruifeng dan Zheng Lingye untuk mengatasi mereka.
Post a Comment for "My Mr. Mermaid Episode 15 Part 2"