My Mr. Mermaid Episode 6 Part 2
Episode 6 Part 2
All images credit and content copyright: MBC
EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS My Mr. Mermaid Episode 6 Part 1
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS My Mr. Mermaid Episode 7 Part 1
Ketika Yibai ingin membalas pesan Yun Duo, tiba-tiba Ming Tian datang dengan wajah panik, dia memberitahu Yibai bahwa Qi-Ruifeng dan Ouyang Heng sedang berduel, mereka mengadakan pertarungan pribadi di stadion. Yibai sangat terkejut dan langsung berlari untuk menghentikan mereka. Ming Tian merasa kalau ini kan semakin menyenangkan dan dia tak mau ketinggalan melihat moment tersebut.
Di stadion renang Ouyang Heng dan Qi-Ruifeng sudah siap untuk bertanding, mereka terlihat sama-sama kesal dan ingin memenangkan pertandingan pribadi tersebut. Mereka saling menatap tajam dan bersiap untuk berenang.
Yibai keluar terburu-buru dari asrama, diluar sudah ada Yangyang dan meminta Yibai untuk segera menghentikan Qi-Ruifeng, karena Qi-Ruifeng akan menantang Ouyang Heng, Yibai sudah tahu dan kembali berlari, Yangyang terus berteriak kepada Yibai untuk menghentikan Qi-Ruifeng karena dia selalu mendengarkan perkataan Yibai. Ming Tian juga mengikuti mereka.
Yibai keluar terburu-buru dari asrama, diluar sudah ada Yangyang dan meminta Yibai untuk segera menghentikan Qi-Ruifeng, karena Qi-Ruifeng akan menantang Ouyang Heng, Yibai sudah tahu dan kembali berlari, Yangyang terus berteriak kepada Yibai untuk menghentikan Qi-Ruifeng karena dia selalu mendengarkan perkataan Yibai. Ming Tian juga mengikuti mereka.
Ouyang Heng melemparkan koin dan pertandinganpun dimulai, mereka sama-sama cepat dalam berenang, entah siapa yang akan menang diantara mereka. Di luar stadion, Lingye mencoba masuk namun Tim Ouyang Heng menghentikannya.
Akhirnya Yibai datang dan meminta mereka untuk minggir, kali ini Yibai benar-benar marah dan memaksa mereka untuk minggir dan membiarkan mereka masuk. Mereka mengatakan bahwa Kapten-nya (Ouyang Heng) bahwa sebelum ada yang menang di antara mereka tidak ada yangboleh masuk. Lingye mengatakan bahwa ini adalah wilayahnya. Namun tetap tidak membuahkan hasil.
Di dalam stadion semakin menegangkan, karena perbedaan mereka sangat tipis. Kemudian Yibai memperingtakan mereka lagi untuk minggir. Mereka mendorong Yibai dan mengatakan “siapa kau? Siapa yang memberimu hak untuk menyuruh kami pergi?” Yibai tak berkata apa-apa lagi dan langsung menghempas tangannya sampai kesakitan.
Kemudian Ouyang Heng keluar dan meminta Yibai untuk melepaskan Tim-nya. Dia mengatakan kepada Yibai dengan sombongnya “Yibai, kau akan menjadi yang berikutnya” mereka pergi sambil memperingatkan Yibai untuk menunggu balasan dari mereka. Yibai dan yang lainnya bergegas masuk ke dalam.
Akhirnya Yibai datang dan meminta mereka untuk minggir, kali ini Yibai benar-benar marah dan memaksa mereka untuk minggir dan membiarkan mereka masuk. Mereka mengatakan bahwa Kapten-nya (Ouyang Heng) bahwa sebelum ada yang menang di antara mereka tidak ada yangboleh masuk. Lingye mengatakan bahwa ini adalah wilayahnya. Namun tetap tidak membuahkan hasil.
Di dalam stadion semakin menegangkan, karena perbedaan mereka sangat tipis. Kemudian Yibai memperingtakan mereka lagi untuk minggir. Mereka mendorong Yibai dan mengatakan “siapa kau? Siapa yang memberimu hak untuk menyuruh kami pergi?” Yibai tak berkata apa-apa lagi dan langsung menghempas tangannya sampai kesakitan.
Kemudian Ouyang Heng keluar dan meminta Yibai untuk melepaskan Tim-nya. Dia mengatakan kepada Yibai dengan sombongnya “Yibai, kau akan menjadi yang berikutnya” mereka pergi sambil memperingatkan Yibai untuk menunggu balasan dari mereka. Yibai dan yang lainnya bergegas masuk ke dalam.
DI dalam stadion renang Qi-Ruifeng sangat kesal dan menarik-narik kacamat renangnya. Mereka akhirnya datang dan melihat kekesalan dan kekecewaan Qi-Ruifeng yang kalah dari Ouyang Heng.
Mereka pun mulai mendekati Qi-Ruifeng, Yibai memanggil Qi-Ruifeng namun dia tak menghiraukannya, tapi setelah beberapa kali Yibai memanggilnya, akhirnya Qi-Ruifeng menoleh dan langsung berdiri. Yibai memintanya untuk turun, namun Qi-Ruifeng tak mendengarkannya dan langsung pergi begitu saja. Yangyang ingin menyusulnya namun Yibai menghentikannya dan meminta dia untuk tidak khawatir, karena Yibai akan menanganainya. Yanyang mulai berkaca-kaca, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa. Lingye dan Ming Tian juga hanya diam saja tak mempu berbuat apapun.
Qi-Ruifeng masuk ke kamar mandi, dia berdiri di bawah shower yang membasahi tubuhnya, dia sangat kesal dengan kekalahannya dari Ouyang Heng, dia melempar handuk dan bahkan alat mandi pun dia lempar, setelah itu dia memukul-mukul dinding tanpa merasa sesakitan. Kemudian Yibai menghampirinya dan menghentikan Qi-Ruifeng dari perilaku yang tak bergunanya itu, kemudian dia menarik Qi-Ruifeng ke ruang ganti.
Yibai memegang tangannya dengan sangat keras dan memarahianaya sambil teriak-teriak “Qi-Ruifeng! Apa yang kau lakukan? Apakah kau tidak membutuhkan tanganmu lagi? Apa kau tidak ingin berenang lagi?” Qi-Ruifeng melepasakan pegangan Yibai dengan keras.
Yibai mengingatkan apa yang pernah dikatakannya dulu setelah Tim renang mereka kalah di pertandingan musim panas semasa SMA. Qi-Ruifeng masih tidak terkontrol dan penuh emosi.
Yibai mengingatkan apa yang pernah dikatakannya dulu setelah Tim renang mereka kalah di pertandingan musim panas semasa SMA. Qi-Ruifeng masih tidak terkontrol dan penuh emosi.
Kilas balik ditampilkan. Ketika ouyang Heng dan Yibai sangat kesal dengan kekalahan mereka, Qi-Ruifeng datang dan menanyakan keadaan mereka, Qi-Ruifeng bertanya kepada Ouyang Heng “ada apa dengan reaksi wajahmu? Matamu bahkan merah, apakah kau menangis?” Ouyang megatakan bahwa dia tidak menangis.
Qi-Ruifeng mengatkan kepada Yibai “Hei bahkan kau lebih buruk, kenapa mengepalkan tanganmu erat-erat? Setelah kalah pertandingan kau ingin bertengkar dengan seseorang?” mereka hanya diam saja. Dan Ouyang Heng bertanya kepada Qi-Ruifeng “Xiao Feng, apakah kau merasa tidak puas setelah kalah?”
Qi-Ruifeng mengatakan bahwa dia juga merasa tidak puas dan marah, tapi bagaimana jika kau tidak puas dan marah. Mereka masih diam saja, Qi-Ruifeng pun meminta mereka untuk memberikan tangannya. Qi-Ruifeng menuliskan kata “WIN” di telapak tangan mereka.
Ouyang Heng bertanya-tanay “apa ini? menang! Beruntung!” mereka kembali tersenyum dan mengejeka Qi-Ruifeng. Qi-Ruifeng mengatakan kepada mereka “mulai sekarang aku sudah memutuskan, kita bertiga harus menjadi lebih kuat, seperti pejuang besi. Kita harus merebut keberuntunga erat-erat dengan tanagn kita sendiri. Sekarang apakah yang ditangan kita bukanlah ini adalah ketidakpuasan. Gantinya ini adalah penentuan. Sampai kita merebut kemenangan dengan tangan kita. Kita tidak akan menyerah, kita tidak akan kalah”.
Akhirnya mereka menyatukan kepalan tangan mereka sambil berkata “kita tidak akan kalah lagi!” dulu mereka terlihat sangat bahagia dengan kebersamaan yang selalu kompak dalam suka dan duka. Kila balik berakhir.
Qi-Ruifeng mengatkan kepada Yibai “Hei bahkan kau lebih buruk, kenapa mengepalkan tanganmu erat-erat? Setelah kalah pertandingan kau ingin bertengkar dengan seseorang?” mereka hanya diam saja. Dan Ouyang Heng bertanya kepada Qi-Ruifeng “Xiao Feng, apakah kau merasa tidak puas setelah kalah?”
Qi-Ruifeng mengatakan bahwa dia juga merasa tidak puas dan marah, tapi bagaimana jika kau tidak puas dan marah. Mereka masih diam saja, Qi-Ruifeng pun meminta mereka untuk memberikan tangannya. Qi-Ruifeng menuliskan kata “WIN” di telapak tangan mereka.
Ouyang Heng bertanya-tanay “apa ini? menang! Beruntung!” mereka kembali tersenyum dan mengejeka Qi-Ruifeng. Qi-Ruifeng mengatakan kepada mereka “mulai sekarang aku sudah memutuskan, kita bertiga harus menjadi lebih kuat, seperti pejuang besi. Kita harus merebut keberuntunga erat-erat dengan tanagn kita sendiri. Sekarang apakah yang ditangan kita bukanlah ini adalah ketidakpuasan. Gantinya ini adalah penentuan. Sampai kita merebut kemenangan dengan tangan kita. Kita tidak akan menyerah, kita tidak akan kalah”.
Akhirnya mereka menyatukan kepalan tangan mereka sambil berkata “kita tidak akan kalah lagi!” dulu mereka terlihat sangat bahagia dengan kebersamaan yang selalu kompak dalam suka dan duka. Kila balik berakhir.
Akhirnya Qi-Ruifeng tersenyum dan berkata “ini terjadi hampir seribu tahun yang lalu, siapa yang akan mengingtaknya?”
Yibai : jangan bohong padaku, kau bahkan menulis “N” dalam kata menang si belakangnya.
Setelah itu Qi-Ruifeng meminta maaf pada Yibai, karen awalnya dia ingin balas dendam untuk Yibai, tapi gantinya.... Yibai menghentikannya dan berkata “kita akan membalas dendam kita di piala mimpi” dan mereka menyatukan kepalan tangan mereka dengan penuh semangat.
Yibai : jangan bohong padaku, kau bahkan menulis “N” dalam kata menang si belakangnya.
Setelah itu Qi-Ruifeng meminta maaf pada Yibai, karen awalnya dia ingin balas dendam untuk Yibai, tapi gantinya.... Yibai menghentikannya dan berkata “kita akan membalas dendam kita di piala mimpi” dan mereka menyatukan kepalan tangan mereka dengan penuh semangat.
Ouyang Heng sedang berlatih ssendirian, dia terus mepercepat larinya sampai kewalahan, setelah mengakhiri latihannya dan minum dan mengingat saat dia pertma kali bergabung dengan Tim Renang.
Kilas balik ditampilkan, saat Ouyang Heng memperkenalkan dirinya di depan semua senior dan rekan seperjuangannya “aku adalah sisiwa tahun pertama, Ouyang Heng, tujuanku bergabung dengan Tim renang adalah menjadi perenang tercepat di seluruh cina” Yibai dan Qi-Ruifeng tersenyum melihat semangtanya.
Senior mereka mengatakan bahwa siswa tahun pertama ini sangat sombong “dia ingin menjadi yang terbaik di negara?” “aku tidak tahu diamanam dia mendapatkan kepercayaan diri ini”.
Sekarang Yibai maju kedepan dan memperkenalkan dirinya dengan lantang “namaku Tang Yibai, aku juga siswa tahun pertama. Tujuanku adalah mengalahkan yang terbaik di negara yang berdiri di sampingku dan meraih puncak dunia. Aku akan menjadi perenang putra tercepat di dunia” Ouyang Heng dan senior mereka heran dan terus melihatnya.
Selanjutnya Qi-Ruifeng yang maju ke depan untuk memperkenalkan diiri juga “namaku Qi-Ruifeng, aku akan mengalahkan dua orang yang berdiir disampingku, aku akan menjadi perenang tercepat di seluruh dunia!” mereka saling menatap satu sama lain, Yibai dan Qi-Ruifeng terus tersenyum namun ouyang Heng masih terlihat cemberut dan herang dengan tingkah mereka.
Mereka berjalan di koridor sekolah, senior mereka sengaja menabrak Ouyang Heng, kemudian Ouyang Heng memasang muka kesal dan senior itu bertanya “ekspresi macam apa itu? Apa yang kau lihat?”
“benar, jangan berpikir kau bisa mnjadi sombong, hanya karena kau mendapat hak untuk bertanding di tahun pertama”.
Ouyang Heng sangat kesal dan ingin melabrak mereka, namun Yibai menghentikannya dan dia yang maju kedepan, dia mengatakan kepada seniornya “kakak kelas, tolong ketahui batasanmu” kemudian Qi-Ruifeng maju dan para senior mulai mundur satu persatu, Qi-Ruifeng berkata “Ouyang bukan hanya satu-satunya yang mencuri tempat perrtandingan darimu. Yibai dan aku juga melakukannya. Tidak apa-apa aku bisa mengikuti pertandingan yang lain denganmu, kakak kelas. Jika aku kalah, aku akan membiarkanmu memiliki tempat pertandingan”.
Kakak kelas memperingtakan mereka “kalian siswa tahun pertama, jaga perilakumu saat bicara dengan kakak kelasmu” Yibai mengatakan bahwa pelatih bilang “banyak konflik renang akan terselesaikan di dalam kolam. Jika kalian masih memiliki hati nurani sebagai kakak kelas,. Tolong jangan menggunakan tipuan rendah kedepannya, kau tidak hanya memalukan dirimu, aku juga mencemarkan identitasmu sebagai kakak kelas.
Salah satu di antara kakak kelas semakin emosi dan ingin menghajar mereka, namun temannya menghentikannya dan meminta dia untuk tidak memikirkan junornya meski sangat kesal, dan mereka pun akhirnya oergi.
Setekah itu Ouyang Heng berterima kasih kepada Qi-Ruifeng dan Yibai, dia pun langsung pergi. YIbai meminta Ouyang Heng untuk berlatih bersama jika dia punya waktu luang. Ouyang Heng kembali berbalik.
Qi-Ruifeng mengatakan “benar, mari kita lihat siap yang tercepat diantara kita bertiga” Ouyang Heng oun menyetujui tawaran mereka untuk bergabung saat berlatih. Kilas balik berakhir.
Senior mereka mengatakan bahwa siswa tahun pertama ini sangat sombong “dia ingin menjadi yang terbaik di negara?” “aku tidak tahu diamanam dia mendapatkan kepercayaan diri ini”.
Sekarang Yibai maju kedepan dan memperkenalkan dirinya dengan lantang “namaku Tang Yibai, aku juga siswa tahun pertama. Tujuanku adalah mengalahkan yang terbaik di negara yang berdiri di sampingku dan meraih puncak dunia. Aku akan menjadi perenang putra tercepat di dunia” Ouyang Heng dan senior mereka heran dan terus melihatnya.
Selanjutnya Qi-Ruifeng yang maju ke depan untuk memperkenalkan diiri juga “namaku Qi-Ruifeng, aku akan mengalahkan dua orang yang berdiir disampingku, aku akan menjadi perenang tercepat di seluruh dunia!” mereka saling menatap satu sama lain, Yibai dan Qi-Ruifeng terus tersenyum namun ouyang Heng masih terlihat cemberut dan herang dengan tingkah mereka.
Mereka berjalan di koridor sekolah, senior mereka sengaja menabrak Ouyang Heng, kemudian Ouyang Heng memasang muka kesal dan senior itu bertanya “ekspresi macam apa itu? Apa yang kau lihat?”
“benar, jangan berpikir kau bisa mnjadi sombong, hanya karena kau mendapat hak untuk bertanding di tahun pertama”.
Ouyang Heng sangat kesal dan ingin melabrak mereka, namun Yibai menghentikannya dan dia yang maju kedepan, dia mengatakan kepada seniornya “kakak kelas, tolong ketahui batasanmu” kemudian Qi-Ruifeng maju dan para senior mulai mundur satu persatu, Qi-Ruifeng berkata “Ouyang bukan hanya satu-satunya yang mencuri tempat perrtandingan darimu. Yibai dan aku juga melakukannya. Tidak apa-apa aku bisa mengikuti pertandingan yang lain denganmu, kakak kelas. Jika aku kalah, aku akan membiarkanmu memiliki tempat pertandingan”.
Kakak kelas memperingtakan mereka “kalian siswa tahun pertama, jaga perilakumu saat bicara dengan kakak kelasmu” Yibai mengatakan bahwa pelatih bilang “banyak konflik renang akan terselesaikan di dalam kolam. Jika kalian masih memiliki hati nurani sebagai kakak kelas,. Tolong jangan menggunakan tipuan rendah kedepannya, kau tidak hanya memalukan dirimu, aku juga mencemarkan identitasmu sebagai kakak kelas.
Salah satu di antara kakak kelas semakin emosi dan ingin menghajar mereka, namun temannya menghentikannya dan meminta dia untuk tidak memikirkan junornya meski sangat kesal, dan mereka pun akhirnya oergi.
Setekah itu Ouyang Heng berterima kasih kepada Qi-Ruifeng dan Yibai, dia pun langsung pergi. YIbai meminta Ouyang Heng untuk berlatih bersama jika dia punya waktu luang. Ouyang Heng kembali berbalik.
Qi-Ruifeng mengatakan “benar, mari kita lihat siap yang tercepat diantara kita bertiga” Ouyang Heng oun menyetujui tawaran mereka untuk bergabung saat berlatih. Kilas balik berakhir.
Setelah mengingat semua masa lalu bersama Yibai dan Qi-Ruifeng, Ouyang melihat tulisan “WIN” di telapak tangannya yang dituliskan oleh Qi-Ruifeng dan dia mengepalkan tangannya dengan sangat keras.
DI sebuah ruangan, seseorang sedang melihat video kemenangan Yibai dulu, tiba-tiba dia mendapat telepon dari seseorang. Orang itu mengatakna bahwa si penelpon sudha melakukan yang terbaik untuknya dan menyerahkan semuanya kepada si pebelpon (mungkin yang mereka maksud adalah tang Yibai).
Pelatih Yuan dan pelatih Wu sedang mondar mandir di depan pintu asrama putra. Kemudian Qi-Ruifeng datang dan heran kenapa pelatih ada di depan asaram “pelatih, apa yang sedang kalian lakukan disini?”
Pelatih Yuan : ini sudah malam, habis dari mana kumu?.
Denagn gagap Qi-Ruifeng berkata “pelatih, ijinkan aku mengatakan bahwa tidak peduli apapun yang kalian dengar terutama dari Xiao yangyang, itu tidak benar (pelatih benar-benar tidak mengerti apa yang dikatakan Qi-Ruifeng, mungkin mereka belum tahu permasalah yang terjadi hari ini) aku di fitnah, aku tidka melakukan apapun. Kau tahu bahwa aku yang paling penurut”.
Pelatih Yuan : apa kau melakukan sesuatu lagi di belakangku?
Qi-Ruifeng : hah? Kalian masih belum tahu? Kalian bukan disini untukku? Lalu, kenapa kalian disini?
Pelatih Yuan : aku disini untuk menemukan Yibai, kemana dia pergi?
Qi-Ruifeng : mencari tang Yibai? Kenapa?
Pelatih Yuan mengatakan bahwa itu bkan urusanmu dan meminta Qi-Ruifeng memberitahu Yibai untuk segera datang ke akntor pelatih Yuan, karena dia harus biacra dengannya. Dan pelatih pun pergi,
Qi-Ruifeng heran kenapa pelatih mencari Yibai, padahla yang membuat maslah hari ini adalh dirinya.
Pelatih Yuan : ini sudah malam, habis dari mana kumu?.
Denagn gagap Qi-Ruifeng berkata “pelatih, ijinkan aku mengatakan bahwa tidak peduli apapun yang kalian dengar terutama dari Xiao yangyang, itu tidak benar (pelatih benar-benar tidak mengerti apa yang dikatakan Qi-Ruifeng, mungkin mereka belum tahu permasalah yang terjadi hari ini) aku di fitnah, aku tidka melakukan apapun. Kau tahu bahwa aku yang paling penurut”.
Pelatih Yuan : apa kau melakukan sesuatu lagi di belakangku?
Qi-Ruifeng : hah? Kalian masih belum tahu? Kalian bukan disini untukku? Lalu, kenapa kalian disini?
Pelatih Yuan : aku disini untuk menemukan Yibai, kemana dia pergi?
Qi-Ruifeng : mencari tang Yibai? Kenapa?
Pelatih Yuan mengatakan bahwa itu bkan urusanmu dan meminta Qi-Ruifeng memberitahu Yibai untuk segera datang ke akntor pelatih Yuan, karena dia harus biacra dengannya. Dan pelatih pun pergi,
Qi-Ruifeng heran kenapa pelatih mencari Yibai, padahla yang membuat maslah hari ini adalh dirinya.
James Lin sedang menikmati kopi di mobil mewahnya dekat halte bus, sepertinya dia sedang menunggu Yun Duo, kemudian dia melihat Bus-nya datang dan Yun Duo berlarian karena terlambat, dan akhirnya Yun Duo ketinggalan Bus-nya dan akan datang terlambat ke kantor.
James Lin mengambil kesempatan ini untuk mengajak Yun Duo berangkat kerja bareng, dia pun merapihkan rambutnya dan dia baru ingat penampilannya belum di ganti, dia pun langsung mengganti jas-nya dengan jaket biasa. Dia langsung melaju menghampiri Yun Duo, dia menyapa Yun Duo “selamat pagi mentor” namun Yun Duo heran dengan penampilan dan mobil mewah yang digunakannya.
Yun Duo masih bengong menatap mobilnya, dan James Lin pun meminta Yun Duo naik dan akan mengantarkannya ke kantor, Yun Duo penasaran dan bertanya “apa ini mobilmu?” James Lin mengatakan bahwa itu benar mobilnya.
Yun Duo : darimana kau mendapatkan mobilmu?
James Lin : siapa bilang ini mobilku?
Yun Duo : lalu dari mana datangnya mobil ini? apa kau mencurinya?
Lagi-lagi James Lin berbohong dan mengtakan bahwa mobil itu hasil pinjaman dari temannya “akhirnya aku mendapat pekerjaan, jadi jika aku tidak menggunakan mobil bagus orang-orang akan meremehkanku”.
Yun Duo : tidak bisakah kau lebih merendah? Tidak peduli apapun yang orang lain pikirkan tentangmu. Jika kau tidak meremehkan dirimu sendiri itu sudah cukup. Kau jangan selalu mengejar hal-hal yang matrealistik.
James Liu mengakui kalau perkataan Yun Duo itu benara dan nannti dia akan menjadi orang yang lebih sederhana. Jmaes Lin pun meminta Yun Duo segera masuk mobil agar tidak terlambat, dan akhirnya Yun Duo pun bersedia menerima tumpangannya karena sudah waktunya masuk kerja.
Yun Duo masih bengong menatap mobilnya, dan James Lin pun meminta Yun Duo naik dan akan mengantarkannya ke kantor, Yun Duo penasaran dan bertanya “apa ini mobilmu?” James Lin mengatakan bahwa itu benar mobilnya.
Yun Duo : darimana kau mendapatkan mobilmu?
James Lin : siapa bilang ini mobilku?
Yun Duo : lalu dari mana datangnya mobil ini? apa kau mencurinya?
Lagi-lagi James Lin berbohong dan mengtakan bahwa mobil itu hasil pinjaman dari temannya “akhirnya aku mendapat pekerjaan, jadi jika aku tidak menggunakan mobil bagus orang-orang akan meremehkanku”.
Yun Duo : tidak bisakah kau lebih merendah? Tidak peduli apapun yang orang lain pikirkan tentangmu. Jika kau tidak meremehkan dirimu sendiri itu sudah cukup. Kau jangan selalu mengejar hal-hal yang matrealistik.
James Liu mengakui kalau perkataan Yun Duo itu benara dan nannti dia akan menjadi orang yang lebih sederhana. Jmaes Lin pun meminta Yun Duo segera masuk mobil agar tidak terlambat, dan akhirnya Yun Duo pun bersedia menerima tumpangannya karena sudah waktunya masuk kerja.
Yangyang mondar-mandir depan asrama putra, dia terlihat begitu cemas. Kemudian Qi-Ruifeng keluar dari asrama, dan Yangyang pun langsung menanyakan keadaannya. Qi-Ruifeng merasa baik-baik saja dan tidak ada maslah apapun.
Qi-Ruifeng: apa kau tidak memberitahu kepala pelatih Yuan soal kompetisi dengan Ouyang Heng, kan?
Yanyang mengakui bahwa dia tidak memberitahu pelatih soal kejadian kemarin, Qi-Ruifeng pun pergi, tiba-tiba dia balik lagi dan berkata kepada Yangyang “aku kemarin melihat Pelatih Yuan membawa Yibai kemarin, dan tanmpaknya itu sangat serius, sebagai pengikut kecil pelatih yuan, seharusnya kau tahu apa yang terjadi, kan?”
Yangyang tidak mengetahuinya dan mengatakan kepadanya, jika Qi-Ruifeng tidak membutuhkannya lagi, dia akan pergi sekarang (Yangyang tidak bersikap seperti biasanya kepada Qi-Ruifeng). Qi-Ruifeng menghentikannya dan bertanya “apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?”
Yangyang : apa yang aku sembunyikan?
Qi-Ruifeng : cepat beritahu aku, jika tidak aku akan menggelitikimu.
Yangyang : jangan lakukan itu, karena aku tidak menyembunyikan apapun darimu. Jika ada apapun, kaulah yang menyembunyikannya dariku. Katakan padaku apa yang terjadi antara kau, Yibai dan Ouyang Heng? Kenapa kau begitu membenci Ouyang Heng?
Qi-Ruifeng: itu bukan urusanmu.
Yangyang : kenapa itu bukan urusanku? Aku tidak pernah melihatmu sseperti ini sebelumnya, kemarin kau begitu marah. Katakan saja, jika tidak aku akna khawatir terus.
Qi-Ruifeng diam dan dia terlihat ingin mengatakan sesuatu, tapi dia langsung pergi tanpa berkata aapapun lagi. Yangyang juga tidak mengejarnya untuk mencari tahu lebih dalam.
Qi-Ruifeng: apa kau tidak memberitahu kepala pelatih Yuan soal kompetisi dengan Ouyang Heng, kan?
Yanyang mengakui bahwa dia tidak memberitahu pelatih soal kejadian kemarin, Qi-Ruifeng pun pergi, tiba-tiba dia balik lagi dan berkata kepada Yangyang “aku kemarin melihat Pelatih Yuan membawa Yibai kemarin, dan tanmpaknya itu sangat serius, sebagai pengikut kecil pelatih yuan, seharusnya kau tahu apa yang terjadi, kan?”
Yangyang tidak mengetahuinya dan mengatakan kepadanya, jika Qi-Ruifeng tidak membutuhkannya lagi, dia akan pergi sekarang (Yangyang tidak bersikap seperti biasanya kepada Qi-Ruifeng). Qi-Ruifeng menghentikannya dan bertanya “apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?”
Yangyang : apa yang aku sembunyikan?
Qi-Ruifeng : cepat beritahu aku, jika tidak aku akan menggelitikimu.
Yangyang : jangan lakukan itu, karena aku tidak menyembunyikan apapun darimu. Jika ada apapun, kaulah yang menyembunyikannya dariku. Katakan padaku apa yang terjadi antara kau, Yibai dan Ouyang Heng? Kenapa kau begitu membenci Ouyang Heng?
Qi-Ruifeng: itu bukan urusanmu.
Yangyang : kenapa itu bukan urusanku? Aku tidak pernah melihatmu sseperti ini sebelumnya, kemarin kau begitu marah. Katakan saja, jika tidak aku akna khawatir terus.
Qi-Ruifeng diam dan dia terlihat ingin mengatakan sesuatu, tapi dia langsung pergi tanpa berkata aapapun lagi. Yangyang juga tidak mengejarnya untuk mencari tahu lebih dalam.
Di stdion renang, Tim Universitas Nanyang sedang latihan bersama. Qi-Ruifeng tidak melihat Yibai latihan dan bertanya kepada Lingye. Lingye memberitahunya bahwa pelatih Yuan memanggilnya pagi tadi. Qi-Ruifeng sangat khwatir “lagi? Apa yang sedang terjadi?”.
Tiba-tiba Tim renang Beijiang datang ke tempat latihan, kedua tim terlihat sama-sama kesal.
Tiba-tiba Tim renang Beijiang datang ke tempat latihan, kedua tim terlihat sama-sama kesal.
Qi-Ruifeng meminta Timnya untuk kembali berlatih dan jangan terganggu oleh Tim Beijiang. Anggota dari Beijiang berkata “kenapa aku tidak melihta Tang Yibai? Apa dia ditangguhkan dari latihan?”. Ouyang Heng marah kepada anggota Timnya dan berkata “jaga mulutmu! Jangan membuat masalah”.
Dia meminta kapten untuk tidak khawatir karena dia hanya ingin menyapa tim Nanyang. Karena semakin kesal, Qi-Ruifeng melangkah menuju posisi renang, dan lagi-lagi anggota Tim Ouyang Heng ngomel “semuanya, lihat kemari, kapten renang di Universitas olah raga Nanyang, Qi-Ruifeng baru akan memulai sesi latihannya, lihat dan pelajari. Kau bisa melakukannya Qi-Ruifeng, aku akan mengukur waktumu. Qi-Ruifeng dan Ouyang Heng saling bertatapan penuh dendam.
Dia meminta kapten untuk tidak khawatir karena dia hanya ingin menyapa tim Nanyang. Karena semakin kesal, Qi-Ruifeng melangkah menuju posisi renang, dan lagi-lagi anggota Tim Ouyang Heng ngomel “semuanya, lihat kemari, kapten renang di Universitas olah raga Nanyang, Qi-Ruifeng baru akan memulai sesi latihannya, lihat dan pelajari. Kau bisa melakukannya Qi-Ruifeng, aku akan mengukur waktumu. Qi-Ruifeng dan Ouyang Heng saling bertatapan penuh dendam.
Post a Comment for "My Mr. Mermaid Episode 6 Part 2"